Two

1.4K 178 0
                                    

Akhirnya Jaemin sampai di flat-nya. Jaemin mendudukkan diri di sofa kemudian langsung menyalakan televisi. Remaja berperawakan tinggi itu mencari channel  yang sedang menyiarkan berita. Kemudian tangan Jaemin merogoh saku celana panjangnya dan mengeluarkan benda berwarna hitam yang begitu diagung-agungkannya. PSP.

Jaemin pun mulai memainkan game di PSP kesayangannya tersebut. Jemarinya begitu lincah menari-nari di atas beberapa tombol kontrol. Walaupun kelihatannya Jaemin sangat fokus dengan game yang sedang dimainkannya, namun sebenarnya Jaemin juga sedang menyimak berita di televisi. Bukan hal yang sulit bagi seorang Na Jaemin untuk membagi konsentrasinya antara bermain game dengan menyimak berita.

Tiba-tiba terdengar bunyi bel dari luar. Jaemin mem-pause game-nya kemudian berjalan membukakan pintu. Sudah menjadi kebiasaannya tidak melihat layar interkom terlebih dahulu.

Setelah membuka pintu, Jaemin bingung karena tidak ada siapa pun di depan pintu flat-nya. Namun Jaemin menemukan sebuah bingkisan.

Tanpa pikir panjang, Jaemin pun membawa masuk bingkisan tersebut. Setelah membukanya, ternyata berisi sekotak pizza.

“Wah, kebetulan sekali aku sedang lapar,” ucap Jaemin senang.

Di atas kotak pizza tersebut terdapat dua kertas kecil yang dilipat secara terpisah. Jaemin tercengang saat mengetahui kiriman pizza itu dari Lee Jeno.

Kertas pertama yang dibaca Jaemin bertuliskan, ‘Kau selanjutnya, Na Jaemin!’.

Sedangkan kertas yang kedua bertuliskan, ‘Terima kasih. Kapan-kapan kita bisa bertemu lagi, kan?’.

Dari mana Lee Jeno tahu alamatnya? Apa Jeno mengikutinya? Padahal jelas-jelas Jaemin melihat Jeno sudah pulang terlebih dahulu bersama seorang nenek tadi. Jaemin jadi bergidik.

Di balik ketakutannya, terselip rasa geli di hati Jaemin.

Sebenarnya Lee Jeno ini mengancamku atau ingin mengajakku ketemuan lagi?’  ujar Jaemin dalam hati.

Sepertinya Jaemin tak begitu mempermasalahkan bagaimana cara Jeno menemukan alamatnya. Jaemin juga tak curiga dengan pizza di hadapannya. Dia langsung memakan pizza itu, dan seratus persen tak terjadi apapun pada pencernaannya, kecuali rasa kenyang tentunya.

[√] The Seeking SoulWhere stories live. Discover now