Six

932 120 1
                                    

Sabtu sore ini Jaemin diminta Mark untuk menemaninya membeli beef dan beberapa barang kebutuhan. Sejujurnya Jaemin enggan mengiyakan permintaan kakak-nya, namun dia merasa bahwa dirinya akan bertemu dengan seseorang yang entah siapa itu. Karena Jaemin penasaran dengan siapa ‘seseorang’ itu, akhirnya dia mau menemani Mark berbelanja.

Mereka berbelanja dengan cekatan karena mereka bisa mencari barang yang hendak mereka beli dengan lebih cepat. Tentu saja hal tersebut mempermudah mereka. Ini seperti mereka berduet menggunakan ketajaman intuisi mereka.

Setelah berbelanja, Jaemin dan Mark berpisah di halte. Mark naik bus menuju 15th arrondissement Paris dekat Stasiun Kereta Bawah Tanah Convention, sedangkan Jaemin akan pulang ke flat-nya di daerah Buttess-Chaumont.

Sebelum pulang, Jaemin memutuskan untuk berjalan-jalan terlebih dahulu. Ketika berjalan melewati deretan kafe dan pertokoan, Jaemin melihat Jeno sedang duduk di kursi bagian luar salah satu kafe. Sepertinya Jeno-lah ‘seseorang’ itu.

Namun penampilan Jeno kali ini berbeda. Dia lebih rapi dan terlihat modis, tidak seperti sebelumnya yang berpakaian serba hitam dan kaosnya sedikit robek. Entah mengapa Jaemin ingin menyapa Jeno. Dia pun mendekati tempat Jeno dan menyapanya.

“Hai, Jeno-ssi...”

“Kau siapa?” tanya Jeno dalam bahasa Perancis.

Jaemin juga menjawabnya dengan bahasa Perancis, “aku Na Jaemin, kau lupa?” Jaemin mengangkat alis keheranan. Namun sesungguhnya dia bahagia jika Jeno benar-benar melupakannya.

“Na Jaemin? Aku tidak tahu,” balas Jeno kemudian berlalu.

“Eh, kau sungguh lupa? Hei, Lee Jeno...”

Jeno berbalik kemudian berkata, “aku bukan Lee Jeno. Tapi aku Lee Jino.”

Demi seluruh game yang ada di laptop-nya, Jaemin sungguhan bingung pada bagian ini. Apa Lee Jeno mengigau? Atau pendengarannya bermasalah? Lee Jeno-Lee Jino, terdengar mirip jika dilafalkan. Namun Jaemin jelas mendengar kata-kata ‘aku bukan Lee Jeno’. Jadi, bagaimana kebenarannya?  batin Jaemin.

Belum sempat Jaemin bertanya lebih lanjut, Jeno—atau Jino?—segera pergi meninggalkan Jaemin.

Muncul satu pemikiran lagi di benak Jaemin : Jeno adalah orang berkepribadian ganda. Dan Jaemin masih tidak bisa membaca tepatnya orang seperti apa Lee Jeno itu. Tentu saja hal ini menyisakan tanda tanya besar dalam  tempurung kepalanya.

[√] The Seeking SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang