Eight

846 117 0
                                    

Mark datang ke kamar hotel Jaemin dengan membawa makanan dan minuman. Setelah dibukakan pintu oleh Jaemin, dia melihat Jaemin berbaring di tempat tidur dalam posisi terlentang. Jaemin tidak menyapanya sama sekali.

“Aku membawa makanan untukmu. Makan dulu, Jaem,” kata Mark.

Jaemin tidak menjawab. Mark lalu duduk di sofa dan mengeluarkan beberapa buku dari dalam tasnya.

Hyung, tadi Jeno ke sini,” akhirnya Jaemin buka suara.

“Benarkah?” Mark masih tampak anggun menulis—entah apa—di bukunya.

Jaemin bangkit dari tempat tidur kemudian mengambil secarik kertas kecil yang bertuliskan alamat di atasnya. Dia menyodorkan kertas itu pada Mark.

“Alamatnya?” tanya Mark memandangi kertas itu.

Jaemin hanya mengangkat bahu. “Hyung, aku sudah sangat stress menghadapi Jeno. Tadi dia bilang bahwa namanya Jino, dan Jeno itu kembarannya. Tapi terakhir dia juga mengakui punya dua kepribadian. Sebenarnya yang mana yang benar?”

“Lalu apa lagi yang di katakannya?”

“Yah, tadi dia datang sebenarnya hanya untuk bertanya padaku bagaimana aku bisa mengenal Lee Jeno. Aku bahkan tidak paham dia bisa menemukanku di hotel ini,” Jaemin menghela napas berat.

“Berarti yang datang tadi bernama Jino?” tanya Mark lagi.

“Aku tidak tahu. Dia itu benar-benar tak jelas,” jawab Jaemin. “Atau jangan-jangan ini hanya rencana teman-temanku untuk mengerjaiku? Tapi ulang tahunku masih lama tahun depan.”

“Kau cari saja alamat ini lewat internet lebih dulu,” saran Mark.

“Hm, baiklah.” Jaemin meminta kembali kertas berisi alamat Jeno itu.

“Oh ya, aku sudah menemukan flat  untukmu. Besok kau selesai kuliah jam berapa?”

“Kira-kira jam tiga sore aku sudah selesai.”

“Baiklah, besok jam tiga aku juga sudah pulang. Kau tunggu aku di kafetaria kampusmu jam setengah empat. Setelah itu kau ikut aku melihat flat baru itu.”

“Ya, semoga saja Lee Jeno tidak menemukanku lagi.”

Setelah Jaemin memakan makanan yang dibawakan Mark, Mark langsung pulang ke flat-nya. Jaemin pun segera mencari alamat yang diberikan Jeno tadi melalui internet. Dia berhasil menemukan alamat yang sama persis di mesin pencari. Namun ada sesuatu yang ganjil menurutnya.

[√] The Seeking SoulWhere stories live. Discover now