2 | Surat ke Sembilan Puluh

6.7K 1.1K 1K
                                    

💎💎💎

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

💎💎💎


💎 Ramaikan comment in line yuk, biar Author semangat nulisnya. Jangan dicuekin ya.

Kenapa harus ada dua deadline di bulan yang sama dan keduanya mengalami keterlambatan dari spesialisasi yang Varrel geluti? Setelah merekayasa generator untuk kincir angin, saat ini ia berkutat dengan rancangan mesin diesel pesanan pabrik kelapa sawit.

Harusnya pengerjaan desain diesel tidak memakan waktu lama andai tidak ada desakan mendadak dari pemesan kincir—orang kaya raya se-pulau Kalimantan itu, katanya.

Beliau memiliki akses ke berbagai sektor, dan anak-anaknya selalu bepergian dengan pesawat pribadi yang mewah, itulah selentingan kabar yang sempat dia dengar.
Namun Varrel masih meragukan kekayaan pria tua tidak sabaran itu mengingat ia kenal salah satu pebisnis wanita kaya raya—yang kabarnya meraup pendapatan hingga USD 3 Milyar per-tahun dari sektor pertambangan berlian mentah di Catoca. Belum lagi dari bisnis-bisnis lainnya.

Untuk itu, Varrel tidak yakin kalau pria tua dengan rambut sepenggal pembeli desain kincir angin ke perusahaan mereka adalah yang terkaya.

Di atas langit masih ada Diamanta.

“Diesel yang harus berputar sebanyak 200 rpm, memakan maksimal 50 liter solar per-delapan belas jam, dan waktu pemakaian lima tahun,” gumamnya sambil memerhatikan berkas laporan pengisian form pemesanan, hasil meeting dan riset lapangan bulan lalu di pabrik penggiling kelapa sawit yang membutuhkan diesel baru.

Varrel suka mendesain diesel untuk pabrikan, tidak butuh baju atau casing berlebihan warna-warni seperti yang selalu dikerjakan Bagas. Mesin diesel pabrikan lebih mengutamakan kinerja yang kuat dan ketahanan dengan sesekali maintenance. Bedanya diesel jenis ini, adalah peletakan yang disambungkan dengan belting ke mesin utama, sehingga perlu riset lagi karena penyimpanan diesel akan sangat berpengaruh pada kinerjanya.

“Gas, besok ke PT Andirhama lagi, ya? Buat final design,” ujarnya pada Bagas yang sudah kehabisan daya di mata. Mungkin hanya tersisa sekitar satu setengah watt.

Bagas mengacungkan sebelah tangan membentuk gesture O tanpa menoleh ke arahnya, ia benar-benar payah sekarang.

“Tidur, nanti bangun ngopi biar seger lagi.”

“Hm ...”

Dia bergumam, dan langsung tergolek di kursinya sendiri. Kursi para desainer mesin dibuat khusus—oleh mereka sendiri tentu saja, dengan teknologi mesin terbarukan sehingga bisa membantu dan meringankan beban pekerjaan. Sudah tentu bisa dipakai untuk tempat tidur, jadi tidak masalah kalau sedang malas pulang ke asrama.

Dan meskipun peletakan diesel itu belum diketahui dan dipastikan 100%, namun Varrel tetap membuka aplikasi desain di komputernya untuk mulai menyusun bahan-bahan dan material penyusun diesel.

All is Found ✔Where stories live. Discover now