4 Panik

2.7K 253 10
                                    

Limario memesan makanan untuk takeway. Moodnya untuk makan siang sudah hilang dan mungkin dia memesan makan ini untuk dimakan nanti sore saja.

Setelah mendapat pesanan takewaynya Lim berjalan kalem menuju ke mobilnya.

BLAM!

Pintu mobil ditutup olehnya. Dan Lim langsung menyalakan mesin mobil. Sebelum ia melenggak pergi, Lim melirik hp dengan case pink diatas dasboard mobil.

Hp itu milik gadis aneh di atm tadi. Lim kepikiran akan mengembalikannya sekarang saja, karena bisa jadi besok Lim tidak ada waktu untuk melakukannya.

Dengan lancang, Lim mencari riwayat panggilan dari hp gadis itu. Siapa tau salah satu diantara kontaknya bisa dihubungi untuk mengembalikannya pada Jisoo.

Riwayat panggilan itu begitu random, ada banyak nama-nama yang gadis itu hubungi sebelumnya. Akhirnya Lim memberanikan diri untuk terus menscroll ke bawah dari riwayat panggilannya.

"Ternyata dia punya banyak teman juga ya" Lim terkekeh melihat satu-persatu nama disana. Lalu berakhir pada panggilan kakaknya Jisoo yang ada di bagian terbawah.

 Lalu berakhir pada panggilan kakaknya Jisoo yang ada di bagian terbawah

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Hubungi siapa ya??" Lim berguman. Ia mencoba untuk menelpon salah satu temannya Jisoo.

Saat ingin memencet panggilan. Lim jadi ragu, haruskah ia yang menelpon duluan?

Ah sudahlah...

Lim pulang saja!
.
.
.
Seulgi menunggu Jisoo di post scurity, Johnny bilang kalau Jisoo akan segera kembali setelah menarik uang di atm.

Seulgi memberi Jisoo kesempatan untuk ikut panitia seminar karena Seulgi percaya dengan kinerja Jisoo. Ketua sie humas yang pertama hilang kontak begitu saja, hingga membuat prepare acara seminar jadi mangkrak dan kacau.

Ketua sie humas yang Seulgi tunjuk adalah adik tingkat dari jurusan sasing. Awalnya ia percaya jika adik tingkat itu bisa bekerja secara profesional. Tapi nyatanya dia salah besar!!!

"Jiss!!"

Seulgi segera melambai saat motor metik yang Jisoo kendarai melintasi post security sebelum nyasar ke parkiran.

Jisoo membuka sedikit kaca helmnya ke atas. "Seulgi ada apa?"

"Parkir dulu motornya deket sini, aku mau bicara sama kamu Jiss" titah Seulgi. Lalu Jisoo mengangguk paham.

Beberapa saat kemudian, Jisoo bergegas menemui Seulgi. "Seul kenapa?" tanya Jisoo.

"Johnny bilang kamu butuh kredit poin, mau gabung jadi panitia seminar nggak?? Kamu jadi koordinator sie humas Jiss?"

Jisoo mengangguk dengan mantap. "Johnny udah tawarin tadi, dan aku mau gabung jadi panitia seminarnya"

Akhirnya Seulgi tersenyum senang. "Thanks ya udah mau gabung... btw tadi aku chat kamu loh buat mastiin kamu mau ikut apa enggak"

"Masak sih tadi kamu sempet chat aku? Wait aku priksa dulu"

Jisoo grasak-grusuk memeriksa kantung jaket dan kantung celananya untuk mencari hpnya. Tapi nihil, benda itu tidak ada. Karena tidak mau keliatan panik, Jisoo berusaha mencari hpnya didalem tas.

Seulgi yang melihat Jisoo sibuk sendiri, lalu bertanya padanya. "Kenapa Jiss?? Kamu ada kehilangan sesuatu?"

"Hpku kok nggak ada ya?!!"

Kali ini Jisoo tidak bisa menyembunyikan wajah paniknya.

"Yang serius nih kamu?? Masak hpnya nggak ada? Di motor kali"

Jisoo langsung ngacir ke motornya. Tapi nihil, dibuka sadelnya juga disana tidak ada hpnya Jisoo.

"Seul hpku ilang!!"

Jisoo hampir nangis.

"Wait-wait!!" Seulgi mencoba menangkan Jisoo.

"Dimana terakhir kali kamu pergi dan pegang hp Jiss? Siapa tau ketinggalan di satu tempat"

"Aku tadi ketemu sama Johnny dan masih pegang hp. Terus aku langsung ke atm!"

Seulgi berdecak, "mungkin ketinggalan di atm nggak sih?" Seulgi menebaknya.

"Nggak tau Seul.. aku nggak tau" Jisoo mencak-mencak sendiri, hp itu harta satu-satunya sebagai bekalnya merantau. Kalau sampai benda itu hilang, mampuslah dia!

Jisoo nggak hafal nomor keluarga atau saudaranya guys!!

"Cobak aku telpon ya" Seulgi nawarin diri.

"Iya Seul, cobak dong telponin... siapa tau belom ada yang nemu"

"Ok..."

Tuuuuttttt!......

Tuuuuuttt!.....

Tuuuuuttt!....

Seulgi pakai lostspiker, "nggak ada yang ngangkat kyaknya"

Jisoo makin gusar. Dia sampai tidak sadar mulai menggigit kuku tanganya.

"Pasti masih di atm itu" sesal Jisoo.

"Tunggu Jiss!"

Jisoo sudah mau pergi ke atm lagi. Tapi Seulgi menahan lengannya.

"Ada yang ngangkat Jiss!!"

"Hallo!!?"

Jisoo membulatkan matanya. Suara dari sebrang hpnya itu terdengar berat dan sepertinya yang mengangkat hpnya adalah seorang laki-laki.

"Hallo?" balas Seulgi.

"Ini yang punya hp ya?" kata cowok itu.

"Bukan saya temennya, tunggu pak. Ini temen saya mau ngomong"

Seulgi akhirnya memberikan hpnya ke Jisoo.

"Hallo pak, ini saya yang punya hp. Bapak dimana ya?? Saya mau minta hp saya kembali" kata Jisoo.

"Oh boleh kok, kamu gadis yang di atm tadi kan??"

"Iya pakk.. itu saya!"

"Yaudah saya balikin hpnya. Kamu temui saya di jalan xxx... itu studio saya"

"Iya pak.. makasi ya, saya hutang banyak sama bapak!"

"Iya... sama-sama, saya tunggu"

Pip

Akhirnya panggilan teleponnya berakhir.

"Jiss mau aku temenin ke sana?"

Jisoo sudah siap-siap untuk pergi lagi ke studio bapak itu. Jisoo sebenarnya masih ingat wajah cowok yang masuk ke dalam atm bersama dirinya tadi siang. Jadi Jisoo yakin cowok itu tidak akan macam-macam padanya, karena orang itu keliatan masih muda dan agak kemayu seperti banci.

Jadi Jisoo yakin kalau dia akan baik-baik aja. Lagipula Jisoo hanya ingin mengambil hpnya kembali, tidak lebih!.

"Nggak usah deh Seul.. nggak apa-apa, aku pergi sendirian aja"

"Hati-hati tapi ya... aku tau kamu lagi panik, tapi kamu jangan ngebut dijalan ya Jiss"

"Iya Seul.. makasi ya"

.
.
.
.

Tbc

:") yap ini aku banget waktu pangling hp nggak ditangan...

My Limario [LISOO] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora