24 Extratime

1.1K 138 4
                                    

"Rosé kok diem disini?? Emang nggak pulang bareng yang lain?"

Suara feminim membuat Rosé seketika merinding, yeoja itu awalnya sedang bengong menatap hilir mudik kendaran yang ada di depannya karena Rosé sedang menunggu Jennie di pinggir jalan.

Lirikan mata Rosé teralihkan dari jalanan menuju ke objek seorang wanita dengan tatanan rambut berponi yang begitu khas.

"Eh kak Lisa... kirain siapa"

"Hehehe kaget ya? Habisnya kamu dipanggil tadi nggak nyahut, aku tau dari belakang itu kamu soalnya rambutnya pirang banget" kata Lisa dengan akurat.

"Masak sih kak???"

Rosé cukup kagum dengan daya ingat mentor dance barunya di Xacademi. Padahal mereka baru aja kenalan tadi siang.

"Iya... kamu kan tinggi, montok, rambut pirang... Bule banget boddynya, jadi langsung inget deh" ringkas yeoja itu.

Rosé hanya bisa senyum canggung ke Lisa. Habisnya dari tadi Rosé merasa sangat tidak nyaman pada Lisa karena selalu mencari perhatian padanya.

Dari awal kemunculannya, Lisa memang selalu ingin berdekatan dengan Rosé. Mulai dari sesi kenalan, pemanasan sampai latihan dance. Bahkan Lisa dengan seenak jidatnya memegang-megang bahu dan paha Rosé saat memperbaiki gerakan dancenya yang kurang bagus.

Rosé tentu saja kesal dan sangat-sangat risih pada sikap Lisa. Meskipun Lisa merupakan kakak sepupu jauh dari Winwin yang mengajar kelas tari di Xacademi tapi Rosé tidak akan mentolerir perlakuan kurang ajar mentor baru itu padanya.

Bahkan mentor-mentor sebelumnya tidak pernah berlebihan memegang dan mencolek bagian tubuh muridnya seperti Lisa.

Sampai pada akhirnya Rosé yang berniat untuk membuat konten youtube seru bersama anak-anak NCT langsung batal, gara-gara Lisa yang selalu menempel dan dekat-dekat dengannya.

Rosé harus hati-hati pada Lisa. Karena belakangan ini Lisa muncul di mimpinya. Maklumlah Rosé masih menderita kelainan lucid dream.

'Kemana lagi si Jennie, orangnya nggak nyampek-nyampek... Males banget aku kejebak sama mentor gila itu' Rosé bergulat dengan batinnya mengumpati Lisa.

Sementara mentor cantik berambut hitam itu malah senyam-senyum berdiri di samping Rosé yang notabena tinggi badan mereka berbeda 7 centi meter.

"Btw Rosé lagi nunggu siapa?? Nunggu taksi apa jemputan?"

Lisa kembali membuka percakapan. Tidak habis-habis rasanya bahan obrolan yang ingin Lisa lontarkan untuk Rosé.

"Aku lagi nunggu jemputan kok kak..."

"Ohhh kamu di jemput sama pacar ya???" Lisa malah mendelik geli seperti menggoda Rosé dengan iming-iming pacar.

"Enggak kok kak.. Aku dijemput sama temen..." jawab Rosé dengan malas.

"Kenapa tadi kamu nggak pulang bareng sama anak-anak NCT?"

"Mereka beda arah kak, lagian nggak semua anak NCT satu sekolah sama aku..." lagi-lagi Rosé menggulirkan matanya, dia emoh sekali menyahuti. Tapi Lisa selalu ngomong padanya.

'Kepo amat sih idupnya si Lisa!!' Rosé mengumpat dalem hati.

"Lah, aku pikir kamu anak kuliahan... Ternyata masih sekolah ya..."

"....." Rosé diam. Dia memilih untuk bermain ponsel saja. Ternyata Rosé mencoba menghubungi Jennie.

"Eh Rosé!!... Kamu diajak ngomong malah aku nya dikacangin!"

My Limario [LISOO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang