37 Ngelunjak

1.1K 151 20
                                    

Lim mecoret-coret gambar webtoonnya penuh amarah diatas Ipad yang ia pangku.

Tadinya ia ingin menyelesaikan pekerjaannya dengan 1 episode, tapi sepertinya Lim tidak bisa melakukannya dan malah merasa putus asa dengan hasil gambarnya yang jelek. Frustasi rasanya jika Lim harus menunggu Jisoo selesai dengan acaranya didalam gedung kampus itu lebih lama lagi.

Tadi Lim sudah membombardir Jisoo dengan chat yang mengancam, tapi yeoja itu bahkan tidak membacanya, karena centang dua pada pesan onlinenya masih belum berubah warna menjadi biru terang.

Menyebalkan!

Lim bisa mati bosan jika Jisoo terus menyuruhnya untuk menunggu.

Kemudian disingkirkannya Ipad itu, dan Lim beralih ke ponselnya. Kali ini ia akan menelpon Jisoo dan menyuruhnya untuk pulang.

Tak berselang lama setelah panggilan telponnya tersambung, sebuah suara perempuan menyahut dengan galak. Pelakunya tidak lain adalah Kim Jisoo.

"Astagaa Lim, tidak bisa kah kau menunggu sebentar?"

Jisoo berujar dengan gusar, dari sebrang telepon. Dan Lim bisa mendengar suara berisik lain yang menjadi latar suara deepnya Jisoo disana.

"Kau lama sekali Jiss! Cepatlah kembali!"

Limario meminta dengan kaki panjangnya yang bertengger diatas setir mobil. Tadi ia sempat memundurkan jok kemudinya beberapa centi ke belakang karena ia mencoba mencari posisi yang enak.

"Aku baru saja pergi selama empat puluh lima menit Lim! Dan sekarang masih teknikal meeting, tunggulah tiga puluh menit lagi!!" titah Jisoo dari sebrang telepon.

"Aku tidak mau menunggu lagi! Cepat kau kemari!" sahut Limario dengan tegas.

"Tidak bisa Lim, nanti aku kena masalah jika pergi duluan, sementara yang lain masih sibuk" balas Jisoo disertai desahan frustasi.

"Oh begitu? Baiklah aku akan pesan tiket ke Jepang sekarang, dan akan aku pastikan kau tidak akan bisa melihatku untuk besok" Lim berujar santai namun dingin.

Jisoo pun sukses berdecik tidak suka. Bahkan suaranya saja sangat jelas didengar oleh Lim dari speaker telponnya.

"Kau benar-benar seperti anak kecil ya Lim, kenapa kau suka sekali mengancamku seperti ini?"

"Karena kau itu terus melawan Jiss... Coba saja kau jadi pacar yang penurut, aku tidak akan seperti ini padamu!"

"Nyenyenyenye.... dasar bawel!" Jisoo mengecam Lim dengan kebenciannya.

"Aku beri waktu 1 menit untuk sampai ke mobilku, bergegaslah Kim sebelum aku pergi ke bandara!" printahnya dengan mutlak.

"Arghh! Dasar Lim pabo* menyebalkan* bitch**!..."

Jisoo membentak, tapi tiba-tiba suara mic yang sedang disetel oleh panitia lain di aula, menutupi umpatan sayang yang Jisoo berikan kepada putra sulung dari Tuan Choi itu.

Pip!

Lim memutus sambungan telepon mereka. Ia menyisir rambutnya kearah belakang, karena pandangannya merasa terhalangi. Kemudian Lim bergegas membenahi seisi mobil sebab sebentar lagi mereka akan pergi.

Tak lama kemudian, seorang gadis berambut coklat terlihat keluar dari gedung fakultas. Gadis itu berlari kencang menuju ke arah mobil Limario, yang parkir sejajar dengan pintu keluar gedung tersebut.

Ckelek!

Jisoo membuka pintu mobil dengan napas ngos-ngosan. Rambutnya yang panjang dan indah menjadi berantakan karena ia berlari menembus areal parkiran demi Limario.

My Limario [LISOO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang