[2]; Kamu Adalah Aku

70 10 13
                                    

Topik riset: Keadaan Psikologis
[Kecemasan berpisah dan Kepribadian ganda]
Publikasikan: 25 Maret 2020
Ditulis oleh: Cuzhae / Lufanis Melif Syifa

Pernah mendengar kecemasan / ketakutan berpisah yang berlebihan? Benarkah itu termasuk bucin? Ahaha, tentu saja bukan yang itu, ya XD

Ternyata kecemasan berpisahan merupakan salah satu disorder (keadaan psikologis yang terganggu). Istilahnya yaitu separation anxiety disorder.

Sebelum membahas separation anxiety disorder (SAD), terlebih dulu kita harus tahu, apa sih kecemasan itu?

Kecemasan merupakan respons normal dalam menghadapi situasi sulit. Bahkan, rasa cemas dapat membantu jika situasi yang membutuhkan respons "lawan atau lari" terjadi. Respons "lawan atau lari" adalah suatu respons yang diatur oleh hormon adrenalin yang akan menentukan apakah kamu harus "lawan" atau "lari" dalam situasi genting. Namun, jika respons ini berlebihan dan berkepanjangan atau menjadi terlampau paranoid terhadap masalah kecil, kamu mungkin mengalami gangguan kecemasan.

Tanda-tanda gangguan kecemasan:

• Perasaan mudah marah, tersinggung, sedih, atau khawatir

• Tidak dapat fokus dan tenang

• Susah tidur

• Ketakutan dan panik

• Jantung berdebar-debar tanpa alasan jelas

• Tangan dan kaki berkeringat dingin

• Rasa kesemutan di tangan atau kaki

• Otot-otot menegang

• Pusing dan mual

• Mulut kering

★⭐⭐⭐★

Lalu, apa itu separation anxiety disorder?

Separation Anxiety Disorder/Ganguan Kecemasan dalam Perpisahan - Pasien dengan gangguan ini akan mengalami kecemasan berlebihan dan kepanikan berlebihan ketika mereka berpisah dengan seseorang atau suatu tempat yang memberi rasa aman kepada pasien.

Separation anxiety diaorder biasanya dialami oleh anak-anak, tapi dalam kondisi tertentu orang dewasa pun bisa mengalaminya. Faktor lingkungan seperti trauma masa kecil (contohnya kekerasan rumah tangga, kehilangan orang tua, dll) atau masalah besar dalam hidup (contohnya krisis finansial dan gagalnya hubungan asmara) dapat memicu kecemasan. Gejala-gejala kecemasan juga dapat disebabkan oleh gangguan sistemik seperti hipertiroidisme, masalah endokrin, gula darah rendah, kekurangan kalsium, dan penyakit jantung.

🔒🔒🔒

Beberapa faktor risiko yang dapat terjadi adalah:

Stres yang dialami sebelumnya atau kehilangan yang berujung pada perpisahan, seperti penyakit atau kematian orang yang disayangi, kehilangan hewan peliharaan yang disayangi, perceraian orang tua, atau pindah sekolah.

• Memiliki temperamen tertentu, yang lebih rentan terhadap gangguan kecemasan dibandingkan orang lain.

Riwayat keluarga, termasuk memiliki saudara kandung dengan masalah yang berkaitan dengan kecemasan atau gangguan kecemasan. Artinya, ada potensi sifat cemas tersebut dapat diturunkan.

Tapak Tilas Untuk BerkaryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang