02. SAMAEXHEE

378 248 56
                                    

Kringgg!

Suara alarm memaksa Kayla bangun dari tidurnya, dengan masih setengah sadar ia menyeret kaki nya menuju kamar mandi. Seperti biasa Kayla pasti menghabiskan waktu bermalas malasan di kamar mandi.

Kayla langsung menegakkan kepala nya spontan, hal itu membuat kepala sedikit pusing. Secepat mungkin Kayla menyambar handuk lalu melakukan ritual mandi bebek nya, belum ada 10 menit Kayla sudah siap dengan baju bernuansa coklat yang dikombinasi dengan jas merah. Ia tampak cantik dengan rambut lurus nya.

Gara gara memikirkan oppa-korea Kayla lupa memasukkan buku kemarin malam. Untung saja dia sempat belajar kemarin untuk mengikuti pelatihan, jadi hanya perlu memasukkan kedalam tas.

“Berangkat, ma” Kayla berteriak dari anak tangga.

“Loh kamu mau kemana? Udah rapi begini” ujar Rahma, sedang mempersiapkan sarapan.

“Kayla lolos ma, kayla di terima kuliah di korea ma, dan sekarang Kayla diundang untuk mengikuti pelatihan ” ucap Kayla, dengan senyum paling indah dengan perasaan yang teramat bahagia.

Rahma tersenyum, melihat putrinya terlihat bahagia walaupun hati nya sangat sedih ketika harus melepaskan buah hati nya hidup sendiri di Negeri orang. Rahma hanya bisa mendukung setiap langkah putri nya, selagi itu hal yang membuat masa depan nya cerah. “Selamat sayang, semua kerja kerasmu pasti akan terbayarkan” ucap nya

Kayla tersenyum, lalu dia memeluk erat Rahma yang dipenuhi isak tangis dibenaknya. Dia harus meninggalkan orang yang paling tersayang dalam hidup Kayla, karena setiap langkahnya selalu didukung oleh mama nya.

“Yaudah ma, aku berangkat” kayla melepaskan pelukannya, lalu mencium kening mama nya.

“Mau mama anter?’

“Gausah ma, mulai hari ini Kayla mau hidup mandiri. Doain semoga lancar”

“Pasti”

“Aku berangkat ma”

“Sarapan dulu sayang”

Kayla menyambar sepotong roti tanpa selai cokat dan mengabaikan susu low-fat kesukaannya, lalu berpamitan.

“Berangkat ma”

“Hati hati sayang”

Kayla sedikit berlari menuju halte dekat rumahnya. Disana sudah ada angkot yang menerima penumpang lainnya.

Kayla berjalan memasuki gedung, matanya mulai mengedarkan pandangannya ke sekeliling Gedung SAMAEXHEE yang begitu luas, banyak pohon di setiap sisi gedung. Membuat gedung terlihat indah dan asri. Rasa bangga menggelayut di hatinya karena pernah mengalami sebuah kejadian yang tak di duga ini.

SAMAEXHEE sudah nampak ramai. Semua mahasiswa langsung menuju mading untuk melihat pembagian kelas. Kelas terbagi menjadi dua, bertujuan untuk memudahkan pelatihan dan mempercepat daya ingat yang di berikan oleh moderator terhadap penerima beasiswa. Perlahan Kayla mengedarkan matanya untuk melihat daftar nama-nama yang tertera, mulai mencari namanya yang ternyata tercatat kelas korea-1.

Kayla mundur perlahan memberi tempat untuk bergantian dengan lainnya. Lalu ia melangkahkan kakinya menuju kelasnya, tetapi dia tidak tau dimana kelas yang akan Kayla tempatkan. Dia memutuskan untuk duduk di koridor sekolah, menunggu intruksi selajutnya dari senior-nya. Tiba tiba seseorang menghampirinya.

“Annyeong, nae ileum-eul sogae haejwo Remi” ujar Remi mengulurkan tangan untuk berkenalan.

Kayla menerima uluran tangan Remi, dengan senyum manisnya “Ne, naneun kayla. Mannaseo bangawo” ujar Kayla.

“Nado” ucap Remi, mereka langsung tertawa lepas karena sebuah percakapan singkat yang mereka lakukan.

“Yaampun kay, Lo suka sama maknae?” ucapnya lagi, setelah melihat softcase yang bergambar maknae atau jungkok, Kayla cengengesan memamerkan gigi putihnya. Kayla senang jika dia menemui teman baru yang tidak jaim, atau suka blak blakan.
Mereka asik menonton konser online di ponselnya. Bahkan tak jarang mereka berhenti tertawa melihat kekonyolan dan kelucuan member-bts. Ternyata Remi tidak hanya memiliki sifat tidak jaim dan suka blak blakan, dia juga memiliki sifat yang periang dan juga merespon terhadap lawan bicaranya. Cocok sekali dengan Kayla yang crewet dan mudah bergaul, tetapi jika membicarakan hal yang tidak penting membuat Kayla sedikit terganggu. Tampaknya mereka berteman dengan baik.

Pengumuman dari pengeras suara mengintrusikan semua mahasiswa penerima beasiswa untuk memasuki kelas yang sudah terbagi. Kayla dan Remi berlalu mencari kelasnya, karena mereka menjadi teman satu kelas. Kelas terlihat sudah ramai dipenuih oleh mahasiswa penerima beasiswa. Mereka memutuskan untuk duduk di bangku paling depan, karena bangku bagian depam masih terlihat kosong. Remi mengikuti Kayla, dia memutuskan untuk duduk disamping Kayla.

Beberapa saat kemudian dua cowok ganteng dan satu cewek cantik yang memasuki kelas Kayla. Dia yang menjadi moderator sekaligus kakak senior Kayla. Yang berperan penting dalam kelangsungan pelatihan mahasiswa penerima beasiswa. Semua pasang mata tertuju pada ketiga senior yang menjelaskan pembelajaran dan keberlangsungan hidup di Korea. Hal itu membuat sedikit mata Kayla berat, dia merasa ngantuk tentang materi yang diberikan para senior. Bukan karena mereka kurang ahli dalam menyampaikan materi, justru keahlian mereka diluar batas yang membuat mata Kayla menatap tajam dari salah satu cowok ganteng itu.

Tatapan tajam Kayla belum juga berpaling, hingga suara seseorang mengintrusikan dirinya sadar dari tatapannya, “tidak pulang?” suara salah seorang dari dua cowok ganteng itu. Ternyata tatapan tajam membawanya tertelalap dalam tidurnya, sampai dia tidak mendengar alarm berbunyi. Spontan Kayla kaget dengan keberadaan dua cowok itu, kayla membalasnya dengan senyum manis menampakan sebagian giginya. Lalu menarik tasnya bergegas keluar dari kelas itu, yang nampak sepi tersisa Kayla dan dua cowok ganteng itu. Entah kenapa Remi meninggalkannya sendiri, bahkan mereka belum sempat bertukar nomor handphone.

***

Tbc

Annyeong Oppa! [Terbit]Onde histórias criam vida. Descubra agora