08. Horor ya?

139 125 18
                                    

Hujan dengan lebatnya mengguyur kota Jakarta. Aroma tanah bercampur air hujan menusuk


hidung Kayla yang sedang melewati taman belakang Gedung SAMAEXHEE.

"Kayla" seru Hito kepada Kayla, dia menatap tajam muka Kayla dengan datar. Matanya


bertemu beberapa detik.

"Iya kak?"

"Malam ini free?"

"Kenapa kak?"

"Mau nonton bareng?" ucap Hito, dengan mengigit bibirnya pelan. Senyum manisnya tidak


lepas dari bibirnya, sesekali pipinya memerah karena Hito mengajaknya nonton malam ini.


Sungguh membuat hati Kayla berdebar sudah sekian lama dia jomblo, dan kali ini dia diajak


untuk nonton bareng apa lagi bersama cowo. Bisa bisa Kayla tidak bisa tidur seharian.

"Gimana kay?" ucap Hito, Kayla mengangguk kepala seraya dia menyetujui permintaan Hito.

"Aku duluan kak, permisi" ucap Kayla, dan pergi meninggalkan Hito. Hito masih meratapi


kepergian Kayla dengan senyum manis yang terukir di bibir Hito.

***

Jam pelatihan pun segera dimulai semua mahasiswa masuk kedalam kelasnya masing masing,


begitupun dengan Kayla. Raut wajahnya masih dengan senyum manis yang terukir dengan


pipinya yang masih memerah. Pikirannya masih memikirkan kejadian tadi pagi, sungguh


dunia ini sangat sempit. Sampai sampai dia harus nonton bareng dengan seniornya. Dan tiba


tiba kakak seniornya masuk dalam kelas, terkecuali Hito. Entah ada dimana keberadaanya


membuat Kayla gelisah. Sungguh rasa kegelisahan itu muncul dengan sendirinya.

Kayla menfokuskan pikirannya kepada 2 senior yang kerap sedang memberitahukan sebuah info,


ternyata seniornya mengumumkan bahwa mahasiswa SAMAEXHEE akan berangkat ke Korea satu minggu lagi. Waktu itu terlihat lama, tetapi jika dijalankan terasa sangat cepat.

Perasaan Kayla sangat senang, tetapi setengah dari perasaan senang itu timbul perasaan yang sedih.


Kayla senang satu minggu lagi dia segera pergi ke Negara di mana Oppa-nya tinggal. Sungguh


senang bukan main, muncul bergejolak dalam diri Kayla, rasa senang tercampur bahagia


menyelimuti hati Kayla, Tetapi jika Kayla tetap berangkat apa yang akan terjadi dengan mama-nya? Dia meninggalkan orang yang dia sayang, ya mama-nya. Kini Kayla menjadi ragu dengan keputusannya, harus melanjutkan perjuangan ini atau berhenti? Persoalan itu kerap


muncul di pikiran Kayla.


Setelah para senior memberitahukan dengan sangat jelas, mahasiswa dipulangkan lebih awal


dari biasanya. Sepertinya akan ada rapat yang di adakan di Gedung pertemuan SAMAEXHEE,


satu per satu mahasiswa keluar dari kelas korea-1. Berbeda dengan Kayla, kini dia masih asik


dengan ponselnya yang sedang menonton run-bts di aplikasi VLIVE karena terdapat wifi yang


menyangkut pada perangkatnya. Sungguh senang bukan main, selama ini dia tidak pernah


merasakan wifi gratis. Karena sekolah SMA-nya dulu tidak ada satupun wifi terbuka, sungguh


menyebalkan bukan.

Setelah ruangan terlihat petang dan sedikit terlihat horror karena lampu kelasnya yang menyala, namun tidak terlihat terang sepenuhnya. Dan suara hujan yang menghantam


dedaunan menambah kesan menyeramkan. Membuat Kayla beberapa kali menahan nafasnya.


Gadis itu mengedarkan pandangannya penuh siaga lalu berlari dengan kekuatan penuh.

Krekk

Suara pintu yang berdenyit membuat Kayla kaget bukan main. Dengan was was ia melirik pada sumber suara. Dan di detik itu juga Kayla menghembuskan nafasnya lega mendapati Hito yang keluar dari Gedung pertemuan SAMAEXHEE.

Nampaknya Hito sudah selesai dengan tugasnya, karena terlihat dari Gedung pertemuan SAMAEXHEE sepi dan tidak ada sesorangpun disana selain Hito.

"Belum pulang ka?" ucap Kayla, masih dengan keadaan yang tersengkal sengkal.

"Belum, kenapa kamu belum pulang?" ucap Hito

"Ada urusan kak, hehe" ucap Kayla dengan menyatukan giginya. Hito menganggukkan kepala.

"Kak Hito, jadi nonton?" ucap Kayla, sambil mengikuti langkah Hito yang tengah berjalan di


depannya.

"Jadi"

"Ga usah pulang kak, langsung ke bioskop aja" ucap Kayla

"Pulang dulu Kayla"


Kayla melirik jam di tangannya, jamnya menujukkan pukul 04,12 "Ya udah pulang dulu"

"Gue anter"

"Eh nggak usah kak, aku bisa pulang sendiri kok"

"Gapapa" ucap Hito, menarik pergelangan tangan Kayla, menarik gadis itu untuk mengikuti


langkahnya. Melihat hal inti jantungnya berdebar kencang, sebal. Sesekali bahkan jantungnya


tidak bisa di ajak untuk kompromi ketika perlakuan Hito yang manis kepada Kayla.

***


Tbc

Annyeong Oppa! [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang