Chapter 6

1.2K 80 1
                                    

Shakira mengerjapkan matanya. Pandangannya masih belum fokus namun ia tahu jika ia tidak berada dirumahnya. Dirinya berada disebuah tempat yang ia tidak ketahui.

"Ehem!"

Mata Shakira menangkap sosok yang berada satu meter didepannya. Pria itu terlihat familiar tetapi Shakira tidak dapat melihat dengan jelas wajah pria itu dikarenakan gelapnya ruangan ini.

"Siapa?" tanya Shakira serak.

"Tebak."

Shakira berusaha bangkit dari tidurnya namun ia baru menyadari tangannya sedang dalam keadaan terikat. Hal itu membuatnya was-was, ia yakin saat ini ia sedang diculik.

"Sudah tahu?" tanya pria itu dengan suara bass yang Shakira merasa pernah dengar.

Shakira merasa ragu untuk mengatakan nama yang kini berada didalam pikirannya. Akan tetapi, ia sangat yakin suara dari pria itu sama persis dengan pemilik nama yang ada dipikirannya.

"Fe-feligan?" ragu Shakira dan kini matanya sedikit bisa membaur dengan gelapnya ruangan.

Pria itu bertepuk tangan dua kali, setelah itu berjalan ke arah pintu lalu menghidupkan lampu. Silaunya lampu membuat Shakira menutup mata sebelum akhirnya kembali terbuka.

"Feligan ..." nama itu lolos saja dari mulut Shakira saat ia benar-benar melihat Feligan dengan jelas.

"Terkejut?" tanya Feligan, lalu dengan kaki panjangnya ia berjalan mendekati Shakira.

"Apa maksudmu? Lepaskan aku!"

Feligan menggeleng. "Untuk apa aku melepas mangsa yang telah berada ditanganku?"

Shakira menatap sinis Feligan. "Kau tahu, aku bisa melaporkanmu ke polisi. Sebaiknya kau lepaskan aku sekarang juga!" marah Shakira.

Feligan menjatuhkan tangannya ke atas kepala Shakira lalu mengusapnya. Dengan tampang meremehkan, Feligan berkata, "Inilah mengapa kau harus mengetahui boss mu, Shakira. Asal kau tahu, polisi tidak akan berani menangkapku."

"Apa maksudmu?" bingung Shakira.

"Aku seorang mafia."

"Mana mungkin!"

"Yes, i am."

Shakira menggeleng tidak percaya. "Kau tidak bisa membodohiku, Feligan."

Feligan tertawa. "Kau sangat keras kepala, kalau begitu mari kutunjukkan," ujar Feligan.

Dengan begitu, Feligan langaung saja menggendong Shakira ala bridal style. Shakira merasa syok saat tubuhnya terangkat sempurna dan kini berada dalam rengkuhan Feligan. Pria itu menbawanya keluar kamar lalu berjalan melewati liring yang panjang dan akhirnya berhenti di pembatas pagar lantai dua. Dari situ Shakira dapat melihat sekua yang berada di lantai satu.

"see?"

Shakira mengangguk, ia tidak dapat berkata apa-apa saat matanya melihat semua orang yang berada dilantai bawah memakai baju ala mafia dan bahkan memiliki senjata tajam. Bahkan ada dua orang yang sedang bertengkar namun tidak ada yang melerainya. Benar-benar berisik dan liar dibawah sana.

"Kau ingin kulempar dari atas sini?"

Shakira langsung saja menatap Feligan lalu menggeleng takut.

Feligan kembali tertawa. "Tenang saja, aku hanya berniat menggodamu."

"Bisakah kau lepaskan aku? Aku ingin pulang dan kembali kerja esok," pinta Shakira yang akhirnya memohon pada Feligan.

"Tidak," jawab Feligan. "Dengan tidak hadirnya kau besok bukan berarti perusahaanku bangkrut." lanjutnya.

inhibitions of mafiaWhere stories live. Discover now