Chapter 9

943 55 0
                                    

"Aku tidak menyangka aku harus membatalkan janjianku bersama klien hanya karenamu," gerutu Feligan setelah mereka memasuki mansion.

Shakira menatap kesal punggung Feligan dan berdecih. "Aku tidak mungkin berlama-lama di tempat menyeramkan itu."

Feligan membuka kancing atas kemeja dan menggulung lengan kemejanya sampai ke siku. Dasi yang tadi mengikat lehernya kuat kini ia tarik hingga mengendur. Tatapan Feligan terlihat nyalang, ia begitu kesal dengan kejadian tadi saat Shakira memintanya pulang begitu saja hanya karena wanita itu ketakutan.

"Kuharap kau tahu posisimu," desis Feligan dan berjalan meninggalkan Shakira yang masih berdiri di lounge mansion ini.

Dengan sedikit menghentakkan kakinya, Shakira berjalan menuju kamarnya. Dalam hatinya, Shakira menggerutu karena ia diibaratkan dalam posisi yang rendah saat ini tapi ia hanya diculik bukan berarti dia mau menjadi bawahannya pria arogan itu.

"Menyebalkan!" rutuk Shakira sembari menghempaskan tubuhnya di atas kasur.

Shakira menatap jam yang menggantung dinding, menunjukkan pukul 13.00 . Hal apa yang harus ia lakukan saat ini? Tidak ada kerjaan dan tidak ada satupun yang bisa ia lakukan untuk membunuh waktu. Shakira ingin membaca, ingin menghabiskan waktunya untuk berpikir naskah-naskah yang ia baca dan untuk memperbaiki typo. Dia merindukan pekerjaannya.

Shakira memilih bangkit dari posisi tidurnya dan berjalan menuju balkon. Saat pintu balkom di buka angin lembut langsung menamparnya, terasa menyenangkan walau matahari sedang terik-teriknya.

Shakira menoleh ke kiri dan ke kanan, sedetik kemudian ia menyesali perbuatannya karena di sebelah kanannya terdapat Feligan yang sedang bersender di pembatas balkon. Shakira juga bingung, mengapa pria itu bisa berada di kamar sampingnya karena saat pagi tadi, kamar pria itu terlihat di sisi lain rumah ini.

"Menemukan sesuatu?" tanya Feligan yang telah menatap Shakira semenjak ia keluar dari kamarnya.

Shakira menoleh ke segala arah sebelum menatap Feligan dan berkata, "Kau bertanya padaku?"

Feligan terkekeh. "Kau tahu aku bertanya dengan siapa," balas Feligan.

Shakira dengan ringannya mengedikkan bahunya sembari menjawab, "Maaf aku tidak tahu."

Rahang Feligan tampak menguat, jelas sekali ia tidak suka sikap yang ditunjukkan Shakira.

"Kau ingin bermain seperti itu?"

"Apa aku sedang bermain?" balas Shakira yang semakin menyulut amarah Feligan.

Feligan berjalan mendekat ke arah samping balkonnya yang mana bisa melihat Shakira lebih dekat. Lalu, ia menatap Shakira tajam.

"Aku tidak suka seseorang membalas perkataanku," desis Feligan dengan tatapan tajam yang belum hilang.

Shakira tersenyum. "Kalau kau tidak suka maka aku suka."

Feligan berdecih sembari menatap hal laim agar emosinya tidak naik dan membuat ia gila. Sesudah ia agak tenang, ia kembali menatap Shakira.

"Mengapa?" tanya Feligan.

Shakira tampak berpikir. "Hmm, kurasa aku akan suka apapun yang tidak kau suka," ujar Shakira dan memberikan senyuman di akhir kalimatnya.

Feligan memiringkan kepalanya sembari menimbukan seringaian di ujung bibirnya yang mana membuat Shakira sedikit takut.

"Kalau begitu aku tidak mencintaimu."

Shakira terdiam atas perkataan Feligan. Pria ini berusaha menjebaknya dan membuatnya kalah atas apa yang ia mulai tapi Shakira pantang kalah, ia akan menang kali ini.

inhibitions of mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang