Chapter 10

916 55 0
                                    

Shakira terbangun dan melihat matahari telah terbenam dari pintu balkon kacanya. Ia melihat jam di dinding dan merasa telah lama tertidur.

Shakira merenggangkan tubuhnya, ia lalu bangkit dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Setelah itu, ia berjalan menuju pintu kamarnya. Perutnya terasa lapar karena ia tidak makan siang karena tertidur.

Saat keluar dari kamar, tampak tidak ada orang di sekitarnya, apa Feligan belum pulang? Shakira berjalan ke lantai bawah dan menuju ruang makan, untungnya ia sudah tahu dimana ruang makan sehingga ia tidak akan tersesat lagi.

Saat membuka pintu ruang makan, tercium aroma menggoda dari atas meja, tampaknya makanan yang dihidangkan di atas meja sangat menggoda.

"Nona Shakira," sahut seseorang dari belakang punggung Shakira.

Shakira berbalik dan mendapatkan koki mansion ini sedang menunduk kecil padanya.

"Aku?" tanya Shakira.

Koki tersebut mengangguk. "Tuan Feligan memberikan perintah pada saya untuk menyaksikan anda makan."

"Eh?!" Dahi Shakira berkerut.

Sang koki berjalan melalui Shakira dan menarik salah satu kursi dari meja besar tersebut. "Silahkan duduk, Nona," ucap Koki itu yang membuat Shakira mengikuti perkataannya.

"Apa tidak menunggu Feligan?" tanya Shakira.

Koki itu menggeleng. "Tuan Feligan akan pulang sebentar lagi, oleh karena itu ia menyuruh anda untuk makan duluan."

"Baiklah, kalau begitu aku akan makan duluan," balas Shakira dan tangannya sudah memegang sendok.

Makan malam kali ini terkesan hening karena hanya terdengar suara dentingan sendok yang beradu dengan piring yang dilakukan oleh Shakira. Tidak butuh lama, Shakirea telah selesai makan malam.

"Saya permisi dulu, Nona," ucap koki tersebut setelah memastikan jika Shakira benar-benar menghabiskan makanan itu.

Shakira mengangguk dan masih betah untuk duduk. Setelah koki itu pergi ia merasa kosong. Mansion ini terlalu besar untuknya yang kini tengah sendiri. Seandainya saja ia memiliki buku atau novel yang bisa ia baca, mungkin saja ia tidak akan merasa bosan seperti ini.

Shakira akhirnya berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari ruang makan. Ia memilih untuk mengelilingi mansion yang sepertinya luasnya hampir 1 hektar lebih dan itu hanya bagian mansionnya saja tidak terhitung halaman dan hal-hal lainnya.

Shakira berjalan menyusuri koridor yang entah membawanya kemana yang pasti ia hanya berjalan hingga sesuatu menghentikannya. Akhir dari koridor ini menunjukkan sebuah ruangan yang bertuliskan 'D1'.

Shakira dengan kepenasarannya yang kuat, membuka pintu ruangan tersebut. Tampilan pertama yang ia lihat cukup membuat matanya melebar dan ia menutup mulutnya spontan.

•  •  •

"Apa yang kau lakukan, Xander?!" seru Feligan dengan lantang setelah memasuki mansion Xander.

Tampak seorang pria tua turun dari tangga yang langsung menghadap pintu masuk. Tidak salah lagi jika pria tua itu adalah Xander D'xario, kepala keluarga yang batal diangkat karena keegoisannya.

"Cara bertamu yang baik, Tuan Feligan yang terhormat," sindir Xander dan ia telah berada di tangga terakhir.

Feligan maju untuk mendekati Xander dan menatap pria itu kesal, sekejap tangan Feligan telah berada di kerah baju Xander.

inhibitions of mafiaWhere stories live. Discover now