09| Satu Sama

145K 16K 5.2K
                                    

Random question

1. Sedang dimana kamu saat menerima notif Living with Badboy?

2. Dimana kamu baca Living with Badboy part 09?

3. Dimana kamu menemukan cerita Living with BadBoy?

"Jangan terlalu membenci, karena kalimat itu adalah sebuah petaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan terlalu membenci, karena kalimat itu adalah sebuah petaka. Bisa menimbulkan rasa cinta yang tak terduga."

🍂

Kaki Indira melangkah ringan keluar dari lobi apartemen. Ia bersenandung pelan sembari merapikan rambutnya yang terikat ekor kuda. Cewek bernetra coklat gelap itu tersenyum tipis kala seorang satpam yang tengah bertugas menyapanya.

Indira mengecek jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya menunjukan pukul 6.30, satu jam lagi bel masuk sekolah berbunyi. Jarak apartemen ke sekolah lumayan cukup jauh. Jika Indira masih tinggal di panti, Indira tidak akan mungkin berangkat sepagi ini. Mengingat jarak panti ke sekolah hanya berkisar memakan waktu 15 menit, Indira masih bisa santai. Tapi sekarang sudah berbeda, Indira harus membiasakan diri berangkat lebih awal dari jam sebelumnya.

Indira menunggu busway di sebuah halte yang tak jauh dari apartemen. Mengedarkan matanya, pagi ini penumpang lumayan cukup ramai.

"Madava tumben banget jam segini udah berangkat sekolah duluan. Biasanya masih tidur," gumam Indira. Indira terkejut pagi ini mendapati Madava sudah rapi mengenakan seragam sekolah selepas sholat subuh.

Bukannya apa-apa, Indira hanya heran saja. Sejak kapan Madava menjadi serajin itu? Apa tawuran kemarin membuat fungsi kerja otak Madava mendadak menjadi terganggu? Istilah tepat waktu di dalam hidup Madava bagi Indira itu adalah hal yang begitu sangat mustahil.

Indira duduk di salah satu bangku. Busway yang akan membawanya ke sekolah belum datang. Untuk membunuh kebosanan, Indira pun sejenak memainkan ponselnya. Sebenarnya tidak banyak hal yang terdapat di ponsel Indira. Hanya ada aplikasi chat dan juga sosial media Instagram.

Ponsel Indira bergetar menandakan ada pesan yang masuk. Dahi Indira berkerut dalam, ada nomer asing yang tiba-tiba saja memberi pesan padanya.

From: 08536969****

Woy Indihom!

Indira mendengus, hanya ada satu orang yang sering memanggilnya seperti ini. Siapa lagi kalau bukan si Mr.Bossy, alias Madava.

Tak berniat membalas, Indira mengabaikan pesan dari Madava. Baru saja akan memasukan ponselnya ke dalam tas, lagi-lagi ponsel Indira bergetar. Pesan kembali masuk dari Madava.

From: 08536969****

Gue diseberang lo. Liat gue.

Indira mengangkat wajahnya. Benar saja, Madava tengah menyengir lebar sembari melambaikan tangan penuh semangat ke arahnya. Tunggu dulu, biasanya jika sudah seperti ini pasti Madava akan berujung mengejek Indira. Indira sudah paham dengan akal mulus Madava, cowok itu hanya ingin pamer bisa sampai ke sekolah terlebih dahulu.

Living with Badboy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang