26| Official

131K 14.7K 8.2K
                                    

Pada lama nggak nih nungguin LWB update? 🤭

Absen dulu yuk🤗

Random question

1. Sejauh ini apa pendapat kalian tentang cerita LWB?

2. Sejauh ini kalian suka part yang mana?

3. Hari apa kamu baca part 26 LWB?

"Sepandai-pandainya menyembunyikan rasa, pasti akan tercium juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sepandai-pandainya menyembunyikan rasa, pasti akan tercium juga."

🍂

Kalau ini adalah film drama, pasti akan ada daun yang gugur dengan gerakan lambat. Lalu jatuh perlahan di sebelah bungkusan kerupuk jengkol mak Jeni diiringi musik selow seperti jangkrik yang berkata cie, 'sepi nih ye' mencibir anak-anak laki-laki di stand itu. Madava akhirnya mendengus jengah, sudah mulai bosan menunggu pembeli yang tak kunjung mampir juga.

"Tinggal berapa bungkus lagi sih Gun?" gerutunya geram.

Gun langsung menunjuk-nunjuk bungkusan kerupuk jengkol mak Jeni sambil berkomat-kamit, menghitung jumlah. "Tinggal satu, dua - banyak."

Erlan menggeleng sembari mendecak. "Backsound on, lihatlah dan bukalah mata hatimu. Melihatnya lemah terluka." Erlan langsung menyanyi penuh penghayatan ditambah dengan bahasa tubuhnya yang menambah kesan drama.

"Namun semangatnya takkan pernah pudar. Hingga tuhan kan berikan jalaaan." Keano ikut bernyanyi dengan Erlan, yang langsung mendapat lemparan bungkusan kerupuk jengkol dari Gun tepat mengenai jidat Keano.

"Inget lo, No. Utang kerupuk jengkol lo harus segera di-ba-yar. Nggak bayar gue masukin lo ke daftar kematian," peringat Gun galak sambil berkacak pinggang seperti ibu kos. Gun memang jarang marah, karena itu sekalinya marah, tetap saja terlihat absurd dan ngakak.

"Gun?" Keano menutup mulutnya. "Gue pikir... hubungan kita spesial."

"Tak perlu kau bujuk-bujuk aku dengan cara tidak wadidaw mu markonah! Sudah kecowa aku, kecowa!" sahut Gun kembali mengeluarkan tingkah absurdnya yang selalu berhasil mengundang hujatan.

Madava menyentuh bahu Gun simpatis. "Gun, gue tau lo lagi sedih karena jualan lo nggak rame. Tapi please, gobloknya disembunyiin dulu dong."

"Tu sih Gun, makanya mending lo suruh Mak Jeni bikin tempe supreme aja. Pasti laku keras," sahut Arkana sembari menunjukan sebuah foto pada mereka.

 Pasti laku keras," sahut Arkana sembari menunjukan sebuah foto pada mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Living with Badboy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang