33| Kemarahan Madava

121K 13.8K 8K
                                    

Masih ada yang nungguin LWB update nggak ya? 🤔:v

1. Tokoh yang kalian suka?

2. Tokoh yang kalian nggak suka?

3. Tokoh yang suka bikin kalian kesel?

Jangan lupa share cerita ini ya🌈

Jangan lupa share cerita ini ya🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ketika dia menjauh. Kamu baru sadar betapa berartinya dia di dalam hidupmu."

🍂

"Gue bakalan datangin Afkar dan kasih dia perhitungan. Afkar harus mempertanggungjawabkan semuanya. Dia harus meminta maaf sama Indira," ujar Madava dengan sorot mata tajam. Tangannya terkepal kuat, ia begitu marah ketika tahu Afkar lah yang menjadi penyebab masalah yang saat ini menimpa Indira.

"Lo jangan cari masalah lagi deh, Dav. Selesaiin baik-baik jangan pake kekerasan," ujar Arkana.

"Gue nggak minta pendapat lo!" sentak Madava memberang, "kalo lo semua nggak mau pada ikut biar gue sendiri yang datangin Afkar."

"Ini semua juga kesalahan lo, Dav." Mahesa bersedekap dada. Ekspresi wajahnya masih sama datarnya seolah perkataan yang baru saja ia lontarkan adalah kalimat biasa.

Di sini Madava juga ikut andil penyebab masalah ini bermula. Andai saja malam itu Madava tidak meninggalkan Indira, mungkin Indira tidak akan pulang berjalan kaki hingga berujung diganggu oleh Afkar dan anak buahnya. Jika sudah tersudutkan, Madava seolah datang sebagai pahlawan. Menyalahkan semua orang tanpa Madava berpikir jika sebenarnya dia sendiri juga ikut terlibat.

Mahesa tidak mengerti dengan jalan pikiran Madava. Sebenarnya apa yang Madava inginkan? Untuk jujur kepada Indira saja Madava tidak mampu. Siapa yang sedang berusaha Madava lindungi? Yang jelas Madava sudah tega membiarkan Indira terlunta-lunta di jalanan.

"Sadar nggak kalo lo juga harus bertanggung jawab. Lo yang udah ninggalin Indira. Kalo aja lo lebih bisa jaga Indira pasti nggak bakalan kaya gini," tutur Mahesa.

"Lo nyalahin gue?" Dagu Madava terangkat penuh menantang. "Gue perhatiin lo selalu nyinggung masalah itu. Gue tau gue emang salah karena udah ninggalin Indira. Tapi gue punya alasan kenapa gue pergi malam itu," debat Madava membela diri.

Mahesa menyeringai. "Alasan apa? Nemuin Sunshine lo itu? Atau nemuin Gladys? Atau nemuin selingkuhan lo yang lainnya?" Mahesa terkekeh sinis. "Kalo gue jadi Indira, gue nggak bakalan sudi punya cowok brengsek dan pengecut kaya lo, Dav."

"Bangsat!"

Bugh

Madava memukul Mahesa tepat di hidung Mahesa hingga membuat hidung cowok itu berdarah. Arkana dan yang lainnya sontak memisahkan Madava dan Mahesa. Keano dan Gun menahan Madava yang terus menyerang Mahesa. Sementara Erlan dan Arkana membantu Mahesa.

Living with Badboy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang