SATU

3.2K 92 6
                                    

Siang ini matahari berhasil membuat keringatku bercucuran.

Suara komando Danton yang bergema disetiap celah lorong sekolah,semua siswa dan siswi sudah pulang,Hanya tersisa bagi kami yang mengikuti ekstra paskibra Kali ini.

Setelah komandan selesai memberi aba-aba untuk balik Kanan bubar barisan,aku segera menuju loker,tempatku menyimpan tas dan beberapa buku pelajaranku.

"Ditt..gue ikut balik lo ya?"ucap seorang perempuan yang menyender diloker Biru tersebut.

"Iya ayo,mang maman udah nunggu didepan"sahutku mengajaknya.

"Loh gak bawa motor?"Tanya perempuan Itu lagi.

"Enggak,motor gue lagi diservis"ucapku enteng Lalu memasuki Mobil.

"Mang depan perempatan belok Kanan sampe dirumah warna mustrad ya"ucap perempuan Itu memberi tahu rumahnya.

"Iya Neng siap"ucap mang maman yang masih fokus pada kemudinya.

"Ta besok gue izin ya"ucap perempuan Itu lagi.

"Lah mau kemana?"ucapku menaikan alisku sebelah.

"Nengok nenek sakit"jawabnya.

"Nenek sakit lagi?yaallah titip salam ya Din semoga Cepet sembuh"ucapku khawatir karena tempo lalu neneknya Dina sakit hingga dibawa ke UGD ya wajar si soalnya udah renta bangett.

"Iya kalo jadi ikut"ucapnya lalu membuka Mobil.

"Dit makasih loh tumpangannya"tambah Dina Lalu melambaikan tangan.

"Iyaa"ucapku mengacungkan jempol.

Setelah Itu aku Dan mang maman segera pulang kerumah berburu nasi liwet buatan mamah yang sudah ku pesan tempo hari lalu.

~

Sesampainya dirumah,kukira nuansa rumah akan damai, melahap habis nasi liwet dengan tempe yang dicocolkan sambel,namun nyatanya tidak.

Ya,siapa lagi kalau bukan abangku penyebabnya masalah sama namun diwaktu berbeda,selalu ter ulang dan ter ulang terus menerus.

"Memang kamu gak Ada kerjaan banget,kerjaannya tawuran lagi tawuran lagi,kamu ini udah dewasa,coba pikirin Masa depan kamu,coba jadi contoh yang baik sama adek kamu,coba cari kerjaan dirgaa!"ucap Ayah memarahi abangku.

Setelah Ayah selesai memarahi bang dirga Aku membuka pintu Lalu masuk.

"Assalamualaikum, bun dita pulang"ucapku menyalami tangan bunda.

"Ganti Baju terus makan ya,abang masuk kedalam kamar,jangan keluar"perintah bunda dengan sabar,lalu aku Dan bang dirga menaiki tangga menuju kamar Kita masing-masing.

Memang kamarku Dan kamar abangku dilantai Dua dan bersebelahan.

"Abang kenapa?"ucapku melirik wajahnya yang lebam akibat tonjokkan,bang dirga Hanya terdiam tidak menjawab pertanyaanku.

"Bang,dita masuk duluan ya"ucapku Lalu memasuki kamar.

Aku segera menyimpan tas dan buku ku diatas meja belajar segera menyambar handuk lalu melakukan ritual sehabis pulang sekolah.

~

Malam pun tiba,aku turun untuk makan malam bersama,tetapi batang hidung abang tak juga terlihat,apakah dia masih Marah dengan Ayah atau bunda?entahlah.

Setelah selesai makan malam aku membantu bunda untuk membersihkan piring.

Bunda pernah bilang katanya jangan manja walau punya pembantu,Mereka juga punya kesibukan buat urus Rumah Kita Dan mereka juga pasti capek.

Setelah selesai mencuci piring aku membawakan makan malam untuk bang dirga,aku segera mengetuk pintu kamarnya, katanya masuk aja gak dikunci.

Aku masuk kedalam kamarnya,Kamar yang dipenuhi dengan warna dan barang yang berwarna gelap namun masih bernuansa elegant yang bisa ku nilai.

"Bang, dita bawain makan buat abang,abang makan ya"ucapku menyimpan nampan berisikan menu makan malam diatas kasurnya.

"Taa,emangnya ucapan ayah tadi bener?gue gaada kerjaan ?"ucap bang dirga memegang ujung sudut bibirnya yang masih lebam.

"Ya abang Rasa gimana?"ucapku malah bertanya balik.

"Setelah abang fikir ulang, perkataan ayah betul abang gak punya kerjaan"ucap bang dirga menatapku.

"Coba daftar jadi tentara aja bang,itung-itung nerusin karir Ayah"usulku yang memang didominankan iseng.

"Abang gak yakin abang bisa ta"ucap abangku.

"Belum dicoba ko udah gak yakin?mau nyepelein Tuhan?kalau Abang berusaha tuhan pasti bantu bang!"ucapku tersenyum manis dan diangguki oleh bang dirga.

"Dita kekamar dulu ya bang,jangan lupa dimakan"ucapku lalu menutup pintu kamar bang dirga dengan senyuman manis lalu memasuki kamarku,karena aku berniat untuk mengerjakan tugas sekolah yang hari ini dikasih,agar tak terlalu banyak.

Setelah selesai mengerjakan tugas Aku segera merebahkan tubuhku dikasur berwarna navy dengan corak bulan bintang  tersebut.

Aku memandangi setiap sudut kamarku yang dihiasi oleh piagam Dan medali emas, perak ataupun piala yang bermacam tinggi dan bentuknya.

Aku pernah mengikuti lomba karate,baris berbaris,pop solo,menulis cerita,dan banyak lagi.

Oh ya perkenalkan namaku Nandita Agatha kanendra (ini author buat nama dibelakangnya sama Kaya yang dicerita MY LETTU ya,boleh cek ceritanya ya:))

Dan lelaki yang dimarahi ayah ku tadi dia abangku namanya Dirga Zaidan Kanendra,btw
Dia penganguran dan perlu kalian ketahui bahwa dia lelaki terrese yang pernah Aku temui.

Sedangkan aku berpostur tubuh kecil dengan tinggi sekitar 166cm-an Lah,dengan hidungku bisa dikatakan sedikit mancung,ya perpaduan dari Ayah yang Asli orang Indonesia dan bunda Asli orang kediri,Jawa Timur.

Pekerjaan ayah mengabdi pada negeri,beliau bekerja sebagai Tentara Angkatan Darat yang menjadi kebanggaan tersendiri Bagi Negara Indonesia,sedangkan bundaku, beliau bekerja sebagai arsitek.

Yang tadi temanku dia bernama Dina aulia orangnya sih sampe disini baik,gak sombong,Dan yang pastinya gak suka nikung-nikungan ya!

.
.

Next kepoin terus cerita ini ya👌
Jangan lupa vote dan Komen readers🤗👌

JANGAN PERGI WAHAI PRAJURIT NEGARAKU  |  TAMAT   Donde viven las historias. Descúbrelo ahora