SEMBILAN BELAS

618 45 0
                                    

Dirinya seperti bayangan saja,bisa aku lihat,namun tidak bisa aku rasakan.
~Azmi Rohadatul

"Ditaa turun nak...."teriak bunda dari bawah.
"Iya bentarrrr"teriakku Tak kalah kencang.
"Loh kok kakak Pulang gak kasih tau Dita?"tanyaku ketika mendapatkan kak Ade yang sedang duduk dikursi ruang tamu.
"Kakak mau minum apa?"tanyaku Lalu duduk berhadapan dengannya.
Dia hanya terdiam sembari tersenyum getir melihatku.
"Kakak?kenapa?"ucapku semakin panik.
"Sebentar Dita ambilin minum dulu..."ucapku Lalu bergegas membuatkan secangkir coklat hangat.
"Minum ya kak"kataku tersenyum melihatnya tersenyum kearahku.
"Kakak sehat kan?gak Ada yang Luka Sama sekali?"kataku melihat setiap tubuhnya.
Ia hanya menjawab pertanyaannya dengan sebuah gelengan.
"Ke taman aja yu kak,Cari udara Seger"ucapku lalu berdiri dan menuju taman belakang Rumah yang lumayan besar.
Aku menaiki ayunan Dan berhadapan dengan kak ade;atau yang sering disebut bagas oleh bunda dan Ayah.
"Kak kenapa dari tadi senyum terus?"ucapku melihat wajah indahnya.
Lagi-lagi ia Hanya menggelengkan kepalanya sebagai suatu jawaban dari pertanyaanku tadi.
"Kak kapan pulang tugas?kok gak kasih Tau Dita?kan Dita bisa jemput kakak?"kataku lagi.
"3 Hari lagi..."ucapnya sangat pelan namun masih bisa terdengar olehku.
"3 Hari lagi?maksudnya 3 Hari yang Lalu?"kataku sedikit bingung atas jawabannya.
"Bukan,3 Hari lagi....."katanya menggenggam tanganku.
"Oh iya 3 hari lagi kakak ajak Dita pengajuan?"tebakku.
Ia menggelengkan lagi kepalanya,entah kenapa jawabannya sama dengan beberapa pertanyaan sebelumnya,ya cuma gerakan kepala yang mengisyaratkan tidak.
"Sebenernya Ada apa sih kak?"tanyaku hendak memegang tangannya.
Namun,ketika Aku akan memegang tangannya,tangan kak Ade tidak terpegang olehku.
Hanya terlewat seperti bayangan,sontak Aku melihat wajahnya.
Ya,wajah putih pasi dengan senyuman memilukan yang ia lontarkan kearahku.
"Kak?"kataku sangat heran.
"Apa ini maksudnya?"ucapku mencoba memegang tangannya namun nihil,tangan miliknya itu masih tidak bisa Aku genggam.
"Kakk...."jeritku masih sambil mencoba memegang tangannya.
Ia membukakan tangannya lebar Lalu memelukku.
Rasanya sesak,namun rasanya seperti nyata.
Aku membalas pelukannya namun hal itu gagal lagi,tubuhnya seperti bayangan saja.
"Kak jangan tinggalin aku....."isakku tanpa memeluknya.
"Kejar terus Cita citamu,aku yakin kamu pasti bisa,Aku menyayangiku lebih dari yang kamu tahu"bisiknya ditelingaku.
"Kak...jangan..ja..jangan pergi...."tangisku masih pecah dalam pelukannya.
"Aku mencintaimu...."
Setelah kalimat terakhir terlontarkan,tubuhku tidak terasa sesak lagi.
Ya,kini kak Ade hilang entah kemana,Dan mau kemana.
Aku Hanya bisa menangis sambil memanggil namanya.
"Kak kembaliii,jangan pergii......"tangisku memecahkan semua keheningan dimalam ini.
"Kakk pulangg....kak Ade......."

"Ditaa...hey bangun.."ucap bunda menepuk-nepuk pipiku.
"Bundaaaaa"teriakku lalu memeluknya.
"Ada apa kok teriak teriak sih?"kata bunda mengelus rambut pendekku,yang kemarin aku potong.
"Kak Ade pergi bun,gak Tau kemana"isakku masih dalam pelukan bunda.
"Bagas gak kemana Mana kok,dia masih Ada disini jangan nangis ya..."ucap bunda mencoba menenangkanku.
"Enggak bun,udah 1 minggu dia gak ngabarin Dita lagi,terakhir waktu dita didapur..."ucapku yang semakin menangis.
"Sebentar lagi dia pulang....jangan nangis ya"ucap bunda menenangkanku lagi.
"Masih malem ini Ayo tidur lagi ya"ucap bunda tidur disampingku.
"Gak usah nangis,ini cuma bunga mimpi, gak bakal terjadi kok...Ayo tidur"ucap bunda menutup matanya.
Aku hanya mengangguk Dan menutup mataku.

🌼🌼🌼

Hari yang cerah menambah semangatku untuk berjooging mengelilingi kompleks.
"Hai kak Dita..."beberapa Anak remaja menyapaku dengan senyuman manis dibibir mungilnya.
"Hai Vera"ucapku sedikit melambaikan tanganku Lalu pergi dari hadapannya.
Aku berlari sembari mendengarkan alunan musik indah dari ponselku.
Tiba-tiba ponselku berdering,seseorang sepertinya menelponku.
Aku melihatnya,ya ternyata Ayah.
Ayah?ya apa Ayah sudah pulang?
"Waalaikumsalam,Dita lagi joging yah,Ada apa?"tanyaku Langsung.
"Pulang cepet ya Mandi terus,jemput Ayah...."ya kebahagiaan yang Tiada Tara ketika seorang pahlawan hidupku pulang dari tugas negaranya.
"Iya yah?berarti Bagas pulang sekarang?"tanyaku sangat antusias.
"Ayah kan beda tugas sama Bagas"ucap Ayah.
"Oh iya ya,oke yah Dita pulang byee"ucapku lalu mematikan ponselku.
Setelah selesai bersiap siap,Aku Dan bunda menuju tempat Ayah pulang.
Kami disana menunggu beberapa saat dan tibalah seorang prajurit negara yang habis pulang dari Medan pertempuran.
Aku mendekati Ayah Dan memeluk tubuhnya begitu kencang.
Begitupun dengan bunda,kami memeluk Ayah bertukaran.
Setelah selesai aku,bunda Dan Ayah pulang.
Setelah sampai dirumah aku duduk didepan tv.
Telpon Rumah bersuara aku mendekatinya Dan mengangkatnya.
"Permisi ini dengan keluarga kanendra?"....
"......."
"Oh iya bu?Bagaimana?"
"........"
"Apaaaa?I..iya bu Aku kesana sekarang,iya bu terimakasih"

"Siapa tha?"kata bunda keluar dari Dapur.
"Bun Ayo kerumah kak Bagas,bundanya tadi nelpon,Ayo bun,kak Bagas bun...."ucapku panik sembari menahan air mataku untuk terjun bebas dipipiku.
.
.
Wah Ada apakah ini?
Vote ya readers 🙏🤗

JANGAN PERGI WAHAI PRAJURIT NEGARAKU  |  TAMAT   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang