ENAM BELAS

615 50 0
                                    

3 bulan setelah kejadian yang sangat pahit Bagi kehidupan keluargaku.
Tidak terasa waktu berputar begitu cepat,Hari berubah menjadi minggu.
Minggu menjadi bulan,Dan bulan menjadi tahun.
Aku lebih mempersiapkan diriku untuk mendaftarkan diri menjadi seorang TNI-AU.
Latihan fisik selalu aku lakukan,begitupun dengan materi.
Tinggal menunggu pendaftaran TNI ini dibuka.
"Thaa...."ucap seorang lelaki dari belakangku.
"Kakak?"ucapku memberhentikan aktivitasku yang sedang berjooging.
"Bareng aja"ucapnya Dan diangguki olehku.
Aku sedikit berbincang dengannya bersenda gurau.
"Bee..."ucapnya ketika Kita sudah selesai jooging.
"Makasih"kataku lalu meraih air mineral yang dibelikannya.
"Dua minggu lagi Aku dapet tugas"ucapnya duduk disebelahku.
"Loh kok?baru aja 3 Bulan yang lalu kamu pulang loh?"ucapku sedikit heran.
"Menaikkan pangkat"ucapnya lalu meneguk air mineral.
Aku Hanya terdiam Dan meneguk air mineral lagi.
"Habis dari aceh aku langsung ajak kamu pengajuan,besok aku Lamar kamu"ucapnya yang menatap dengan arah jarum jam 12.
"Hah apa?kamuu gak bercanda kan?"ucapku sangat antusias.
Pasalnya aku tidak menyangka dia akan menjadi calonku.
Masa sih?tapi Bagaimana dengan Cita citaku?
"Iya bener"ucapnya melirik kearahku lalu tersenyum.
"Terus cita-citaku?"ucapku polos begitu saja.
"Kamu jadi ibu dari anak-anak Kita aja bee"ucapnya yang lolos membuatku blushing.
"Banyak gombalnya kamu tuh"ucapku kemudian tertawa.
"Biarin gombal yang penting kekamu Bukan keorang lain"ucapnya yang sukses membuatku tersenyum lebar.
"Jadi Ibu persit dong Bukan jadi ibu wara"ucapku kemudian tersenyum melihatnya.
"Iyaa jadi ibu persit"ucap Ade lalu melmparkan senyuman manis padaku.
"Kak Aku pulang duluan ya udah sore nih"ucapku melihat pergelangan lenganku.
"Em iya,aku gak bisa anter Aku juga harus Langsung ke mess soalnya mau apel sore"ucapnya berdiri.
"Byee..."ucapku menaiki sepedaku Dan bergegas pergi kerumah.
________

Hari ini kabarnya Aku akan dilamar oleh seorang tentara Indonesia angkatan darat ini.
Aku sudah membereskan Rumah dengan begitu semangat.
Bunda Dan Ayah sudah ditelpon oleh kedua orang tua Ade bahwa akan kerumahku nanti malam.
Saat bunda sedang membuat rendang,sate emprit,Soto kediri,Dan beberapa cemilan lainnya untuk makan malam bersama nanti.
"Thaaa"ucap bunda teriak dari arah Dapur.
"Iya ndaaa?"ucapku yang sedang membersihkan ruang tamu dengan beberapa asistenku.
"Ituloh ponsel kamu,Ada yang nelfon?"ucap bunda berteriak lagi.
"Iyaaa"ucapku menghampiri ponselku yang kusimpan tadi dimeja makan dapur.
"Assalamualaikum kak?"kataku mengawali pembicaraan dalam telpon tersebut.
"Waalaikumsalam,bee maafin aku ya"ucapnya yang berhasil membuat Aku Dan bund terheran-heran.
"Ada apa Lah kak?"kataku aneh.
"Aku berangkat tugas nanti sore,aku gak bisa Lamar kamu nanti malam"ucapnya yang membuatku murung.
"Gak papa ya bee?"ucapnya dngan nada seperti merasa bersalah.
"Hmm"kataku yang tiba-tiba moodku hancur begitu saja.
"Bee yakin nih jangan Marah...."
"Ya mau gimana lagi,ini semua gak bisa dipaksain,Aku jugakan gak boleh egois..."
"Bee maaf ya,Aku Tau Aku Salah tapi mau gimana lagi,semuanya dipercepat"
"Iya gak papa...nanti sore aku kesana"ucapku Lalu mematikan telponan tersebut.
"Gimana?"kata bunda menganggkat rendang yang sudah jadi tersebut.
"Gak jadiii"ucapku menyimpan ponselku dengan asal.
"Loh kok bisa?"kata bunda Tak percaya.
"Tugasnya dipercepat jadi dia berangkat sekarang sore"kataku dengan nada yang lemas.
"Yaudah kamu juga harus maklumi,toh?"ucap bunda menaruh rendang tersebut kedalam mangkuk besar.
"Lah terus ini mau diapain nda?sebanyak ini?"kataku mengambil Satu kerat daging sapi ynyg sudah berbumbu sedap ini.
"Yaudah kamu makan semua"ucap bunda kemudian tertawa.
"aku jadi melaran dong ndaa"ucapku mengiringi tawa renyah milik bunda.
.
.
Ambyar Kali ya🤕🙁
Ada yang sama seperti kisah ini?
Mau pengajuan/lamaran tapi gak jadi batal karena tugas negara?
Bisa dikomen....
Curhat?oke bisa dm Langsung ya di

azmirohadatul_

Jangn lupa vote readers yang cans and gans👌🤗

JANGAN PERGI WAHAI PRAJURIT NEGARAKU  |  TAMAT   Where stories live. Discover now