03# Arrival

1.6K 273 26
                                    

Seoul adalah tempat yang indah, bangunan-bangunan dengan dinding kaca yang menjulang ke arah langit, dipisahkan jalanan mulus aspal yang mengkilat ketika terkena sinar matahari, jalan yang nyaman untuk kendaraan namun lebih menyenangkan dipakai berjalan kaki dengan beberapa pohon yang menyejukkan pandangan terlebih saat musim semi datang, adalah tempat yang cocok untuk seseorang memulai mimpi-mimpi besarnya.

Joohyun dan Tzuyu mendatangi Seoul pertama kali tiga setengah tahun yang lalu, saat Joohyun masih remaja yang siap melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah. Ya, tentu saja bisa terwujud andai kemalangan tak menimpa nasib dua gadis cantik ini.

Ketika musim liburan harus merenggut kebahagiaan dan menjadikan mereka dua yatim piatu yang menyedihkan, membuat Joohyun harus menunda beberapa mimpi mengingat sang adik Tzuyu yang masih duduk di bangku menengah pertama.

Kedatangan mereka bukan semata karena mimpi yang ingin meraih, namun ajang melarikan diri dan mencari kebebasan, walau ternyata dengan kesulitan lain yang datang.

Walau begitu, bukankah Tuhan selalu mendatangkan bantuan melalui orang yang tepat? Dan itu dirasakan saat lelaki bernama Jungkook itu datang.

Menjadi salah satu pegawai kafe untuk mencari penghidupan selain sisa uang yang berhasil dibawanya, Joohyun akhirnya bertemu dengan Jungkook yang ternyata pemilik dari tempat ia bekerja.

Jeon Jungkook, lelaki tampan yang entah dengan alasan apa lebih tertarik datang ke Kafe kecilnya saat masa menunggu pengumuman kelulusan dan melanjutkan studi. Menemukan Joohyun, gadis seusianya yang tengah bekerja membuat Jungkook merasa memiliki teman.

Tidak, Joohyun jelas tahu batasan ketika dulu mereka bersama, hingga lelaki itu sering berkunjung ke rumah sewanya setiap akhir pekan dan akhirnya juga bertemu dengan Tzuyu, adiknya. Joohyun pernah beberapa kali menganggap perkataan Jungkook hanya bualan, seorang pemuda kaya raya dengan wajah mempesona jatuh cinta padanya? Bukankah itu lelucon?

"Apa kau mendengarku, Irene?"

Joohyun mengerjapkan mata, menoleh ke samping ke arah Jungkook yang masih menanti jawabannya, jawaban dari pertanyaan yang Joohyun tak tahu apa.

"Maaf, tadi aku melamun, kau bertanya apa?" tanya Joohyun membuat Jungkook mendesah sebelum memutar setirnya untuk berbelok.

"Tentang Sally,"

"Iya, kenapa?"

"Astaga, kau benar-benar tidak mendengarkanku sedikit pun?" dan gelengan kepala halus perempuan itu membuat Jungkook kembali membuang napas kasar.

"Baiklah, dengarkan karena aku takkan mengulanginya lagi,"

☘️☘️☘️

Tzuyu memainkan lampu tidurnya untuk mengisi kebosanan. Sejak sore tadi ia hanya diam di kamar setelah membantu pelayan untuk menyelesaikan pekerjaan, sebelumnya Joohyun berpesan agar Tzuyu ikut pergi tadi siang, tapi sekarang ia adalah gadis dewasa yang cukup mengerti jika pasangan yang baru saja menikah membutuhkan waktu berdua saja. Dan Tzuyu tak ingin lagi menjadi penghambat kebersamaan Joohyun bersama Jungkook, ia bukan lagi anak kecil yang setiap saat harus Joohyun jaga.

Waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam saat Tzuyu mendengar suara mesin mobil berhenti di pelataran rumah, kamarnya terletak di lantai bawah dan berada di sisi samping, membuat ia bisa mendengar jika ada kendaraan yang datang atau pergi.

Dengan giat Tzuyu bangkit, meraih kotak di atas nakasnya dan membuka penutup, memperlihatkan kue coklat bulat dengan beberapa lilin kecil di sana. Tzuyu kemudian membawa kue itu dan berlari ke arah pintu, namun saat hendak memutat kenop pintunya, Tzuyu terhenti.

An Dara [COMPLETED]Where stories live. Discover now