15# Dream Destroyer

1.2K 246 46
                                    

Joohyun hanya menggelengkan kepala, setelah akhirnya berhasil membuat sepasang suami istri itu akhirnya mau untuk membersihkan diri sebelum agar bisa pulang sebelum jam makan malam.

Pesta tamannya akan diadakan besok dan semua persiapan sudah selesai dilakukan. Joohyun sedang membereskan piring yang baru selesai ia kunci saat mendengar suara langkah yang mendekat, ia baru akan mengeluarkan suara saat melihat Tzuyu yang tengah berjalan dengan tatapan kosong dan napas terengah, Joohyun bergegas menghampiri sang adik saat melihat bahwa Tzuyu juga sudah bermandi keringat seperti telah berlari dikejar sesuatu.

"Sally?" Joohyun menahan kedua bahu sang adik membuat Tzuyu menghentikan langkah dan menatap lekat sang kakak, "Kau kenapa?"

Tzuyu menelan salivanya, mengepalkan tangan lebih erat saat melihat kekhawatiran Joohyun terhadapnya.

"Eonnie, jika lelaki mencium seorang gadis apa artinya?"

"Maksudmu?"

"Padahal dia mencintai orang lain." Joohyun mengerjapkan mata, jujur ia bingung dengan pertanyaan Tzuyu.

"Bicara lebih jelas, Sally, siapa yang kau bicarakan?"

"Itu artinya tidak baik, bukan?"

"Sally--"

Perkataan Joohyun terhenti saat ia terpaku karena Tzuyu kini justru memeluknya.

"Pelukan Eonnie begitu hangat dan sangat nyaman, jika Mommy masih ada pasti akan sangat nyaman bukan berada di pelukannya seperti ini?" Joohyun terdiam, memejamkan mata berusaha menyamarkan luka yang timbul karena kalimat Tzuyu. Ia ikut menyesal karena tidak seperti dirinya, kenangan Tzuyu sangat terbatas mengenai orang tua mereka mengingat bahwa usianya yang masih sangat kecil saat keduanya tiada.

Joohyun membalas pelukan Tzuyu, mengusap punggungnya lembut.

"Maka kau bisa memeluk Eonnie kapan pun kau mau, hm? Eonnie akan berusaha memberikan pelukan Mommy, sesuai yang Eonnie ingat dan simpan dalam hati."

Tzuyu tersenyum kemudian melepas pelukan tersebut.

"Bagaimana? Merasa lebih baik?" tanya Joohyun membuat Tzuyu hanya mengangguk lemah, "Kau mau menceritakannya?"

Tzuyu menggelengkan kepala, melepaskan tangannya yang masih digenggam sang kakak.

"Aku hanya bertanya, tidak ada maksud lain."

Joohyun tahu itu bukan yang sebenarnya, ada yang Tzuyu sembunyikan tapi ia tak mau memaksa.

"Baiklah, kau bisa menceritakan apa pun, kau tau harus mengadu ke mana, bukan?"

"Aku baik-baik saja, aku akan membersihkan diri sekarang." Joohyun hanya mengangguk saat melihat Tzuyu kini menjauh, menatap punggung adiknya lemah.

"Aku harap kau benar baik-baik saja, Sally."

☘️☘️☘️

Jungkook menghentikan larinya ketika melihat semua orang tengah berkumpul di beranda, matanya masih menatap ke sekitar mencari sosok yang sejak tadi menyita kekhawatirannya. Lelaki itu kemudian berjalan sedikit cepat, membuat tiga orang lain mengarahkan atensi terhadapnya.

"Jungkook?" baru saja lelaki itu hendak membuka mulut saat Joohyun kembali bertanya, "Kau dari mana?"

"Aku--" lelaki itu diam, akalnya tak bisa lagi berpikir dengan jernih, bagaimana bisa ia memberi jawaban jika isi kepalanya adalah rasa bersalah melihat ekspresi Tzuyu terakhir kali.

An Dara [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang