10# The First Time

1.4K 262 61
                                    

Jungkook masih saja terbahak sembari mengekori Tzuyu yang melangkah dengan terus menghentakkan kaki kesal. Gadis itu bahkan tak segan menutup pintu lift dan meninggalkan kakak iparnya yang kini berlari untuk menyusul, namun terlambat, karena mesin pengangkut itu sudah lebih dulu turun, membuat sang pria mendengus sebal dan dengan cepat berdiri pada sisi lain, mengantre untuk lift selanjutnya.

Jarak yang terpaut di antara mereka berdua hanya sekitar tiga menit, tapi Jungkook sudah tak bisa lagi mendapati keberadaan Tzuyu. Lelaki itu kembali mengedarkan pandangan dan menjambak rambut kesal.

"Sally!" teriak Jungkook sebelum akhirnya meraih ponsel dan menelepon Tzuyu, alis Jungkook bertautan saat mendengar dering ponsel yang kini mendekat, Jungkook membalikkan tubuh seketika membuat seorang gadis yang sudah mengangkat tangannya hanya bisa menahan kepalan tangan di udara, "Apa yang kau lakukan, Sally?"

"Balas dendam, tapi semesta belum mengizinkannya, mungkin nanti." jawaban enteng Tzuyu kembali mengundang tawa Jungkook, lelaki itu memasukkan lagi ponselnya sedangkan Tzuyu hanya mencebik sekarang.

"Ayolah, kau marah hanya karena itu?"

"Tentu saja, aku dilahirkan bukan untuk menjadi seorang pelayan, dan kau dengan seenaknya mengatakan itu di depan banyak orang? Keterlaluan!"

"Pasangan? Kita pasangan?"

"Demi Tuhan aku tak pernah inginkan itu."

"Yak! Ada banyak kriteria sebagai pasangan di dunia ini, dan salah satunya adalah kita, pasangan yang serasi untuk menjadi pelayan dan tuannya."

"Yak!"

Jungkook akui itu memang kesalahannya, tingkah terlalu usil dan menyebalkan untuk sang adik ipar tak heran membuat seorang Tzuyu bahkan ingin membalaskan dendam, entah apa yang akan gadis itu lakukan jika Jungkook tidak segera membalikkan tubuh tadi.

"Ayo, pulang--"

"Sudah aku bilang, aku bukan seorang jompo yang membutuhkan bantuanmu saat berjalan." ketus Tzuyu membuat Jungkook memutar bola matanya malas, lelaki itu memilih memasukkan kedua tangan dalam celana dan melangkah lebih dulu, membuat Tzuyu sedikit berlari untuk mengejarnya.

Tzuyu langsung masuk ke dalam mobil, duduk bersedekap dengan bibir yang masih cemberut. Lelaki Jeon yang baru saja membuka pintu hanya kembali menggelengkan kepala melihatnya.

"Kau bilang sudah dewasa untuk memahami situasi dan melarang aku serta Irene untuk terlalu mengurusi urusanmu, tapi lihat? Bukankah yang kau lakukan adalah cara anak remaja yang merajuk hanya karena dilarang pacaran?"

Tzuyu memilih diam, tak ingin menghabiskan tenaga lebih besar untuk hal sia-sia saat menghadapi Jungkook. Karena beberapa kejadian membuat Tzuyu belajar, bahwa tingkat keusilannya akan meningkat jika diladeni.

"Sally," panggil Jungkook namun sang pemilik nama lebih memilih memasang earphone guna mengurangi suara lelaki itu yang sudah lebih mirip pencemaran baginya, "Yak! Sally!"

Lagi-lagi Jungkook mendengus, dihadapkan dengan Tzuyu tak pernah memberi pilihan lebih mudah antara memilih anak kecil atau orang dewasa. Kelakuannya tak jauh berbeda dari anak-anak, tapi pembawaan dan cara bicaranya bahkan lebih mirip paman dan bibinya, benar-benar aneh.

Dengan cepat Tzuyu memundurkan kepala saat tiba-tiba Jungkook mendekat dan menaruh satu tangannya di samping seolah mengunci, bahkan kepala gadis itu sudah tak bisa bergerak karena tak ada lagi jarak yang bisa ia ambil untuk menjauh. Untuk beberapa saat keduanya terdiam, Jungkook mendadak kelu menatap Tzuyu dalam jarak sedekat ini, ia menelan saliva saat menyadari detak jantung sama kembali hadir persis seperti kejadian di teras beberapa waktu lalu.

An Dara [COMPLETED]Where stories live. Discover now