4

8.7K 596 10
                                    

"Ngga apa-apa. Cuma coklat doang kok." Katanya. "Setidaknya, walaupun ngga bisa mengambil hati mama-nya, aku bisa ngambil hati anaknya." Sambung Brian.

Seperti dugaan kalian, baik Devanno maupun Adelia terkejut mendengar itu. Tetapi sesaat kemudian, Brian tertawa.

"Becanda pak Devan. Serius banget mukanya," goda Brian.

Adelia menepuk lengan Brian. "Bikin onar aja."

Kemudian Brian bangkit. "Aku pulang ya. Ada urusan juga nih."

"Om Blian mau kemana?" tanya El.

"Om pulang dulu ya sayang. Nanti om kesini lagi. Sekarang om lagi banyak banget tugas." jawab Brian.

"Kamu jadi nerusin S2 jurusan apa Bri?" tanya Adelia.

"Masih Psikolog, Ya. Kayanya udah kepincut sama pak Devan nih." canda Brian yang membuat Devanno ikut tertawa kecil.

"Besok saya bakal adain kuis loh ya. Jangan males belajar." kata Devanno.

"Yaampun pak. Ngga capek bikin soal apa?" keluh Brian.

"Enggak! Kan kuliah online sekarang." jawabnya asal.

"Beruntunglah saya yang sudah menjauh dari tugas-tugas ini." celetuk Adelia.

"Tapi kamu ngga bisa menjauh dari aku kan?" ucap Devanno seraya merangkul Adelia.

"Haduh haduh... Udah ah, saya pulang aja." kata Brian. "Bye, El." katanya.

"Bye, om Brian."

                                          .......

Hari sudah malam. Devanno baru saja selesai menemani El tidur di kamarnya. Setiap malam, saat ingin tidur, El harus di bacakan sebuah buku cerita oleh Devanno. Itu sudah menjadi kebiasaannya sejak masih kecil.

"Udah bobo?" tanya Adelia yang sudah bersiap untuk tidur.

Devanno mengiyakan. "Udah. Tumben banget cepet tidurnya." Jawabnya yang ikut tiduran di samping Adelia.

"Ariella juga tumben banget tidur jam segini."

Kemudian, Adelia menyenderkan kepalanya di dada bidang Devanno. Hal yang sangat di sukai oleh Adelia.

"Mas, aku boleh ngomong sesuatu sama kamu?"

"Apa sayang?" Devanno balik bertanya dengan nada lembut.

"Besok, aku boleh ketemu sama Brian ngga?"

Pertanyaan itu membuat Devanno mendelik, lalu menjauhkan badannya.

"Maksudnya gimana?" Ia balik bertanya.

"Ya gitu. Brian mau cerita sesuatu ke aku."

"Cerita apa? Emang ngga bisa disini aja apa?"

"Ya ngga bisa mas. Sebentar doang kok lagian. Aku titip anak-anak disini."

"Jangan aneh-aneh ah."

"Emang kamu ngga mau aku titipin anak-anak apa?"

"Bukan masalah anak-anak sayang. Kamu mau tidur seharian tanpa urusin anak juga aku ngga apa-apa. Tapi ini Brian loh. Laki-laki!"

"Mas masih cemburu sama dia?"

"Bukan cemburu! Ngga baik lah seorang istri ketemu cowok lain tanpa suami. Lagian sekarang lagi heboh virus. Bukannya social distancing malah ketemuan berdua. Yang bener aja lah."

"Aku kan jarang main mas."

"Dengerin aku deh sayang. Aku bukannya ngelarang kamu main sama temen-temen kamu. Tapi sekarang kan kondisinya lagi ngga memungkinkan banget buat kita pergi. Aku aja kerja dari rumah kok, kamu malah mau pergi." Kata Devanno. "Kamu ngga boleh egois dengan ngga ikutin apa kata pemerintah dong sayang." lanjutnya.

My Lecture My Husband-Part 2Where stories live. Discover now