24

6.9K 561 10
                                    

Bagaikan de javu, masa muda Adelia seperti terulang kembali. Ia kembali sibuk dengan tugas-tugasnya, bisa bertemu dengan teman-teman barunya dan kehidupan dunia perkuliahan lainnya.

"Ngga ngerti ya sama pak Devan tuh. Ngasih tugas yang bener-bener bikin otak meleleh." protes salah satu temannya, Zizah.

Adelia hanya terkekeh. "Emang dari dulu ya dia begitu?" tanyanya berpura-pura.

Selain tidak memberitahu kalau Devanno adalah suaminya, Adelia juga tidak memberitahu kalau ia pernah berkuliah disini.

Zizah mengangguk. "Iyalah. Dia tuh dosen paling di segani sama mahasiswa disini."

"Ibaratnya nih kalau ketemu pak Devan, kita bakal susah nafas." kata Bagas mendramatisir.

Tawa Adelia lepas saat mendengar itu. "Segitunya."

Tepat saat itu, Devanno masuk ke kelas seraya memberikan pandangan menyelidik ke arah Adelia yang duduk bersebelahan dengan Bagas.

"Selamat sore.." ucapnya.

"Sore pak Devan."

"Adelia, Bagas, Zizah. Kelompok kalian akan presentasi paling pertama untuk tugas saya selanjutnya." kata Devanno yang membuat mereka bertiga kaget.

"Tap----"

"Harus saya ulang?"

"Enggak pak." ucap Zizah.

"Baiklah. Kita mulai materi hari ini.." kata Devanno.

                                           ......

Kebiasaan Devanno yang biasa menunggu Adelia di depan cafe, kembali terulang. Ia tengah memainkan ponselnya saat Adelia masuk ke mobilnya.

"Hai mas sayang." sapa Adelia. Kemudian ia memakai sabuk pengamannya.

"Duh yang seneng banget udah punya temen ketawa-tawa dikelas." sindir Devanno yang mulai melajukan mobilnya.

"Siapa? Aku?"

"Bukan... Tetangga." canda Devanno.

Adelia berfikir. "Temen ketawa? Siapa? Zizah?"

"Tau deh siapa. Kayanya tadi girang banget. Ngomongin apa sih?"

"Oh sama Bagas tadi? Ngga ngomongin apa-apa kok. Emang dasarnya dia lucu aja, jadi aku ketawa."

"Lucu dari hongkong!?" gumam Devanno yang masih terdengar oleh Adelia.

"Oh iya. Besok aku ngga bisa pulang bareng kamu lho."

Devanno menoleh sekilas. "Kenapa?"

"Aku mau kerjain tugas dirumahnya Bagas."

"Tugas apa?"

"Dih... Ngga sadar diri. Tadi siapa yang nyuruh kelompok aku presentasi duluan?"

"Oh tugas aku." sahut Devanno. "Kenapa mesti dirumah Bagas? Kenapa ngga di rumah Zizah aja?"

"Rumah Bagas tuh yang paling di tengah-tengah. Rumah Zizah tuh jauh."

"Ngga ada pilihan lain apa?"

"Ya terus mau dimana? Dirumah kita? Biar mereka tau gitu kalo kita suami istri?"

"Ya ngga gitu juga. Maksudnya dimana kek. Cafe gitu. Pake debitku deh tuh kalian."

"Kalo di cafe tuh ngga bebas mas. Ngga bisa lama. Sedangkan materinya banyak. Pasti diskusinya lama."

"Berarti besok bakal lama dirumah Bagas?"

"Yaiyalah. Aku titip anak-anak sama kamu dulu, ngga apa-apa ya?"

My Lecture My Husband-Part 2Where stories live. Discover now