OBAT KANGEN

1.4K 138 20
                                    

"Aku pulang." Suara Devanno terdengar saat memasuki rumah. Tentu hal itu membuat Elvanno serta Ariella berlari menghampirinya.

"Ayaahh.."

"Aduh aduh anak-anak ayah." Kening kedua anaknya itu sudah dikecup oleh Devanno.

"Ayah, tadi kakak sama adik jalan-jalan sama mamam ketemu om Brian." kata El.

"Oh ya? Seru dong? Mamam sekarang mana?"

"Itu di dapul." jawab Al yang berada digendongan Devanno membuat laki-laki itu terkekeh.

"Ayah ke mamam dulu ya, kakak sama adik lanjutin nontonnya."

"Adik, kakak gendong yuk?"

"Ndaaaa....." Setelah diturunkan oleh Devanno, El segera lompat lalu lari yang diekori oleh Al.

Kemudian Devanno pergi ke dapur menghampiri Adelia yang sedang membereskan piring yang baru ia cuci.

"Suaminya pulang lho, ngga denger?"

Adelia menoleh. "Eh udah pulang. Maaf ya mas, tadi lagi beresin piring nih. Si Mbok kan libur."

Adelia dengan manja memeluk Devanno dengan erat. Rasa lelah didalam diri lelaki itu sudah hilang rasanya karena melihat orang-orang yang disayanginya selepas pulang bekerja.

"Mau minum teh ngga?" Tanya Adelia.

"Ngga usah sayang. Aku mau mandi terus main sama anak-anak."

"Yaudah aku siapin bajunya dulu ya." kata Adelia yang diangguki Devanno.

"I love you." Pria itu mengecup singkat bibir istrinya.

                                          .....

Sabtu pagi ini, Devanno serta El berencana untuk main basket di lapangan kompleks. Belakangan ini memang El sedang gemar sekali berolahraga khususnya basket. Sebagai seorang ayah, Devanno tentu mendukung apapun hobi anaknya itu selagi itu baik. Tak heran pula jika El sekarang lebih tinggi dari teman-teman seusianya. Jika El menyukai olahraga, berbeda dengan Ariella yang hanya suka bermain boneka dirumah. Anak gadis kecil itu sama persis dengan Adelia yang lebih senang berada di dalam rumah.

Kebetulan sekali, pagi ini Ariella belum bangun. Mungkin karena tadi malam, ia bercanda sampai malam dengan Devanno. Hal ini menjadi kesempatan yang baik untuk Adelia. Ia bisa menonton drama korea kesukaannya, tanpa harus ada gangguan dari siapapun. Ia menyender di sofa didekat pintu keluar seraya memegang iPad miliknya. Sedangkan Devanno dan El sudah bersiap dengan pakaian olahraganya.

"Yaang nanti aku beli sarapan diluar aja ya. Aku kepengen nasi uduk kompleks." kata Devanno sembari memakai sepatunya.

"Iya," sahut Adelia tak menoleh.

"Mamam, aku pergi dulu ya."

"Iya, sayang. Hati-hati mainnya."

"Aku juga pergi dulu. I love you."

"I love you, Mam."

"Hmm. Hati-hati."

"Mamam, I love you." El berbicara lagi.

"Iya, Kak." Adelia masih fokus pada iPad nya memilih drama mana yang harus ia tonton.

"Adelia, I love you."

"Iya, Mas."

"Kak, yuk masuk lagi. Kayanya ada yang ngga beres." Ajak Devanno, "Elvano dengerin ayah, ya. Kalau kita bilang 'I love you' tapi ngga dibales sama perempuan, itu artinya ada yang salah." Lanjutnya.

Pergerakan Adelia terhenti.

"Kenapa? Mamam datang bulan?" tanya El polos.

"Enggak! Kakak masuk dulu sebentar ya. Ayah mau bicara sama mamam." Titah Devanno yang langsung diikuti oleh El.

Lalu Devanno menghampiri Adelia. "Yaang?"

"Hm?"

"Aku punya salah ke kamu?"

Adelia membenarkan duduknya. "Enggak. Kenapa?"

"Tadi aku bilang I love you, lho. Kok ngga dijawab?"

"Iya aku tau itu. Terus kenapa?"

"You don't love me anymore?"

"No, I don't. What happen?"

"Then why did you not reply to what I said? I said I love you."

"Ya, I know. So what?"

"Okay. Let's clear it. I'm talking about this so our kids don't know what's going on. What is the problem?"

"Nothing, Mas."

"Okay. I love you, babe."

"Yes, I do."

Devanno menatap kembali Adelia. "Tell me what really happened? Did I do something wrong?"

"No, you didn't. I'm just following the tiktok trend to see how you react if I don't tell you I love you too." Adelia kemudian tertawa keras melihat Devanno yang kaget dengan jawabannya barusan.

"It's really not funny, Adelia."

Adelia langsung memeluk dengan erat suaminya itu. "Maaf, Mas. Aku udah lama ngga isengin kamu."

Devanno membalas pelukannya. "Lain kali ngga boleh gitu. Aku pikir kamu udah ngga sayang aku tau."

Adelia melepasnya. "Ngga mungkinlah. Devanno tuh cuma buat aku."

"Dan Adelia, cuma buat aku." Devanno mencolek hidung Adelia.

"I love you, Mas Devan."

"I love you more, Adeliaku." balas Devanno yang diakhiri dengan kecupan hangat dari bibirnya.

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Sep 04, 2021 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

My Lecture My Husband-Part 2Kde žijí příběhy. Začni objevovat