Shall We (12)

1.7K 204 5
                                    






Apa yang dikatakan Irene masih belum bisa dicerna dengan baik oleh Seulgi. Tapi dia paham apa yang dikatakannya, hanya saja baginya masih belum bisa dipercaya saja.

Seulgi masih diambang kebingunan, ini semakin membuatnya tidak bisa tidur padahal sudah jam 8 pagi.

"Kau tidak tidur?" tanya Taemin roomatenya tadi malam.

"Aku tidur sebentar." elak Seulgi.

"Aku mandi dulu." ujar Taemin.

Seulgi kembali bermain hp nya, mencari ketenangan. Dia masih mengingat kejadian tadi.

°°

Sarapan bersama keluarga Seulgi dan anggota lainnya dilakukan, matanya memandang kosong piring putih tanpa makanan diatasnya.

"Seul?" panggil mommy nya, namun tidak segera dijawab olehnya.

"Seul, mommy mu memanggil." kata Baekhyun.

"Nde mom?"

"Tidak mengambil makanan? Pagi ini mereka membuat masakan kesukaanmu juga."

"Ah, nde aku akan mengambilnya."

Saat Seulgi berdiri dia tidak sengaja menjatuhkan dan memecahkan piringnya. Ia segera mememungutnya akibat tidak fokus. Ya, dia tidak sengaja melukai telapak tangannya saking tidak fokusnya.

"Seul, weurae?" tanya daddy nya.

"Aniyo eoppsso, sorry please forgive me."

"That's okay sir. Akan aku ambilkan P3K nya."

Seulgi berdiri lagi dan pergi ke toilet untuk membersihkan darahnya. Baekhyun dan yang lain segera menyusulnya.

••

"Katakan padaku ada apa?." tanya Taemin.

"Aniyo hyung."

Seulgi langsung ambruk dengan westafel yang masih menyala airnya.

°°

Seulgi masih dirawat di rumah sakit, penerbangan yang harusnya sudah mereka lakukan malah tertunda. Suho kembali sendiri dengan satu manager memdampinginya.

"Dia kelelahan dan terlalu stres. Aku harap dia beristirahat dulu dari dunia entertaiment, kondisinya cukup stabil tapi tidak dengan psikisnya." ucap dokter pribadi Seulgi.

"Why?" tanya daddy Seulgi.

"Dia mengalami depresi dan gangguan kecemasan, itu cukup berat untuk melakukan pekerjaan dengan keadaan seperti itu."

"Apa dia pernah bercerita padamu dok?" tanya Baekhyun.

"Aku pernah menyuruh temanku untuk menjadi dokternya, dia bagian psikolog dan psikiater. Sepertinya Seulgi sudah bercerita padanya."

"Apa kau punya nomornya?" tanya Irene.

Semua baru sadar jika Irene ada disana.

"Sebentar."

Lalu dokter itu memberikan nomor temannya yang membantu Seulgi mengatasi gangguannya.

"Apa karena pekerjaan dia sampai seperti itu?" tanya Baekhyun.

Karena selama ini Seulgi sangat menkkmati pekerjaannya sebagai idol dan presedir perusahaan. Dia tidak pernah mengeluh akan hal itu.

"Aku tidak tahu pastinya, tapi ini juga efek dari kesehariannya sampai dia pingsan. Tapi, yang paling menonjol adalah dia terlalu stres."

Shall We [SEULRENE] NC++Where stories live. Discover now