Wattpad Original
Te quedan 4 partes más de forma gratuita

RANIA-05

53.3K 5.7K 248
                                    

Nia terlihat canggung di mana ada Ansel yang sedang duduk di depannya. Setiap melihat dan membayangkan wajah Ansel, Nia selalu teringat dengan kalimat direkturnya dalam memperkenalkan Ansel yang sesungguhnya kepadanya.

Ansel menyerahkan buku yang diberikan Nia di meja.

"Jadi, kamu mau keluar dari rumah sakit ini?"

Kening Nia sedikit mengkerut. "Lo ngusir gue?"

"Aku nanya."

Nia tersenyum kecil seraya mengalihkan wajahnya.

"Aku masih inget banget sama setiap omongan terus kelakuan kamu ke aku. Tenang aja, aku gak akan keluarin kamu dari rumah sakit ini, rumah sakit aku."

Ingin sekali rasanya Nia membalas setiap ucapan yang menjerumus ke arah kesombongan Ansel.

"Jadi ...." Ansel merapatkan dadanya ke tepi meja kerja Nia. "Bisa kita mulai, Dokter?"

Nia menatap tangan Ansel yang sedang mengetuk-ngetik buku bahasa Koreanya.

Ansel terlihat begitu tenang dan percaya diri membuat Nia sangat yakin jika laki-laki itu sudah menghafal apa yang ia perintahkan.

Nia sempat ragu namun akhirnya mengambil buku tersebut.

"Dokter, ada pasien kecelakaan yang akan tiba dalam waktu sepuluh menit lagi."

Nia meletakkan bukunya dan langsung beranjak dari kursi, mengambil snelli atau jas putih dan memakaikannya lalu keluar dari ruangannya.

🩺

Nia yang memang tidak sabaran dan paling benci yang namanya menunggu mulai bosan di dalam mobil lantaran Aya tidak kunjung datang. Ketika dihubungi pun Aya tidak mengangkatnya.

Nia memperhatikan gerbang sekolah Aya di mana hari ini Aya memintanya untuk menjemput dan pada akhirnya adiknya itulah yang tidak kunjung muncul.

Raut wajah Nia berubah garang ketika akhirnya dapat melihat Aya yang sedang berlari ke arah mobilnya.

"Lama!"

"Tadi nungguin temen Aya."

"Ngapain lo tunggu sedangkan lo pulangnya sama gue?"

"Temen Aya sering nemenin Aya masa dia minta ditemenin Aya tolak."

Nia mulai menjalankan mobil, mereka tidak langsung pulang melainkan ingin makan terlebih dahulu. Setelah mengantar Aya pulang, Nia akan kembali ke rumah sakit.

🩺

Niat hanya untuk makan sulit untuk dilakukan apalagi jika sudah bersama Aya. Nia terpaksa menuruti keinginan Aya bermain di Timezone.

Dengan kedua tangan yang berada diatas perut, Nia memperhatikan Aya yang bermain sendirian. Nia lebih memilih untuk tidak ikut karena tidak ada keinginan lagi untuk bermain di tempat tersebut.

Nia menatap jam tangannya, satu jam lagi dia harus kembali ke rumah sakit. Belum makan, belum mengantar Aya dan belum terjebak macet.

"Kak, ayo kita main ini." Aya mendekati pump it up sambil mengajak Nia dan tentunya Nia tidak mau.

"Gue ingetin lagi, ya. Jam empat gue balik, Aya."

"Iya inget, kok. Sekali-sekali temenin Aya, dong." Aya kembali bermain sendirian.

"Kita belom makan, Aya. Gue belom nganter lo, belom lagi macet di jalan."

Aya menghiraukan Nia karena ia sudah asyik bermain.

Nia duduk di kursi yang memang sudah disediakan menunggu Aya selesai bermain.

"Kak, sekali lagi, ya."

Arranged Marriage (RANIA) [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora