Arranged Marriage (RANIA) [COMPLETED]

RANIA-09

Nia kembali datang ke kantor Ansel untuk memberikan makan siang yang sudah ibu Ansel titipkan kepadanya. Berbeda dengan sebelumnya, untuk kali ini Nia datang dengan ada rasa kemauan karena memang ia penasaran mengapa Ansel tidak pernah mengunjungi tempat kerjanya lagi, apa yang sedang dilakukan laki-laki itu dan kesibukan apa yang tengah ia geluti sehingga mendadak menghilang dari hadapan Nia.

Nia melambatkan langkahnya ketika tidak melihat keberadaan sekretaris Ansel di meja kerjanya, karena tidak adanya sekretaris Ansel, Nia pun langsung masuk dan untungnya pintu besar itu tidak terkunci.

Tepat di ambang pintu, Nia tertegun melihat seorang perempuan berdiri tepat di depan Ansel yang sedang duduk di tepi meja.

Wajah Nia berubah datar saat perempuan yang tadinya berdiri membelakanginya, membalikkan badan.

Pandangan Nia jatuh pada pakaian Thea yang merupakan sekretaris Ansel, sepertinya tegurannya beberapa waktu yang lalu bagaikan radio rusak, tidak ada arti untuk didengarkan.

Nia berjalan mendekati Ansel dan Thea yang sedang menatapnya.

Nia memberikan apa yang ia bawa kepada Thea dengan cukup kasar, sedikit melemparkannya tepat di dada Thea yang cukup terekspos.

Thea langsung memegangnya sebelum paper bag tersebut jatuh.

"Pindahin semuanya ke piring," ucap Nia berjalan beberapa langkah hingga berdiri tepat di depan Ansel.

Nia yang sedang menatap Ansel menoleh pada Thea yang masih berdiri diam di tempat.

Nia mengarahkan telunjuknya pada Thea. "Sebelum balik ke sini, ganti baju lo."

Mustahil jika Thea tidak kesal, dan mustahil jika ia tunjukkan rasa kesalnya. Daripada semakin kesal, ia pun langsung keluar dari ruangan Ansel.

Nia kembali menatap Ansel yang masih duduk di tepi meja.

"Ibadahnya rajin, baik, sopan. Cih." Nia menyunggingkan senyum di sudut bibir seraya mengingat ucapan orang tuanya mengenai Ansel.

"Gue gak mau denger lo ngomong," ucap Nia saat Ansel membuka mulut untuk berbicara.

Nia memberikan tatapan tajamnya untuk Ansel sebelum berbalik, menatap Thea yang kembali datang membawa nampan berisi makan siang untuk Ansel.

Nia diam karena apa yang ia katakan didengarkan oleh Thea, perempuan itu benar-benar mengganti bajunya.

"Saya permisi," katanya setelah menaruh makan siang Ansel di meja lalu keluar.

Nia kembali menatap Ansel kemudian melangkahkan kaki untuk keluar dari ruangan Ansel.

Langkah Nia terhenti karena tangannya dipegang, namun di saat itu juga Nia menarik tangannya.

🩺

Dengan penuh kekesalan, Nia berjalan menuju ruang kerja Nevan untuk meluapkan rasa kesalnya.

Brak!

Blam!

"PAPI YAKIN MAU LIAT NIA NIKAH SAMA LAKI-LAKI ITU?!"