Bagian 9

16K 1.5K 57
                                    

Renjun harus merelakan dan mengubur rencananya untuk tidur ,bermalas-malas seharian -menghabiskan waktu luangnya .Yang sangat jarang bisa dia dapatkan.
Dan itu semua, di karena kan kehadiran sosok Pemuda Na_yang sudah pagi-pagi sekali berdiri di depan pintu  platnya dengan membawa seikat bunga mawar cantik.

Dengan senyum manis lebarnya, pemuda Na tanpa permisi menerobos masuk setelah menyerahkan Bunga dan mencuri satu ciuman di bibirnya.

Renjun mendengus, masuk kedalam plat nya dengan kaki yang dia hentak-hentakkan kesal.

Berdiri berkacak pinggang, menatap Na Jaemin garang yang sedang tiduran di sofa panjangnya dengan santai.

"Aku tau ,aku ini tampan Injunie"

Kekeh Jaemin dengan matanya yang tertutup.

Renjun menghela nafas, menghempaskan tubuhnya di sofa single besebrangan dengan pemuda Na ,yang sudah mengubah posisinya menjadi duduk menghadapnya.

Berdebat dengan seorang Na Jaemin itu tidak akan pernah ada habisnya.Maka dari itu Renjun memilih untuk diam.

Kedua sama-sama terdiam, dengan manik keduanya yang saling menatap satu sama lain.

"Injunie, aku merindukanmu" Suara Jaemin lirih.Renjun terpaku, hatinya berdesir hangat.

Rona merah muda tercetak samar di kedua pipi putihnya. Renjun dengan segera memalingkan wajah.

"Jangan berbicara omong kosong, katakan apa keinginanmu kali ini dan cepat pergi setelahnya. Aku ingin beristirahat"

Katanya dengan nada ketus,Renjun melipat tangan di depan dada.

Masih dengan memalingkan wajah.

"Injunie? Apa aku benar-benar tidak memiliki tempat di hidupmu?"

Dengan cepat Renjun menoleh, ada perasaan bersalah yang tiba-tiba menyerang hatinya sekarang. Melihat si Pemuda Na yang menunduk dalam dengan wajah sedihnya.

"Katakan,apa yang kau- ingin aku lakukan? Supaya kau bisa menerima diriku di hidupmu?

Katakan Injun~ah.Maka aku akan berusaha melakukan yang terbaik" Jaemin mendekat, berjongkok di depan Renjun dan menggenggam kedua tangan mungil itu dengan penuh kelembutan.

"Aku sangat mencitaimu, kau tau itu kan? Aku serius dengan apa yang ku katakan"

"Jaemin-"

"Hanya katakan, jika kau memang memiliki perasaan padaku walau hanya sedikit-"

"Ya! Aku memiliki nya,Nana!! Tapi-"

"Tapi apa?"

Jaemin mengeratkan genggaman tangannya, hatinya sedikit melega,ketika mendengar Renjun juga memiliki perasaan yang sama kepadanya, namun kata 'Tapi' yang keluar dari bibir merah ranum itu berhasil membuatnya merasa was-was.

Apa?

"Aku-!"

_













"Menjauh sedikit Na! "

"Jaga tanganmu itu,atau aku akan menendangmu!!!"

Renjun geram,mendorong-dorong wajah Na Jaemin untuk menjauh dari ceruk lehernya.Yang sayangnya gagal.

Si Pemuda Na- malah semakin mengeratkan pelukannya di pinggang rampingnya-mengunci pergerakannya dengan menindih kaki dan tangannya hingga dia tak bisa bergerak untuk memberontak. Jaemin terkekeh geli sembari menenggelamkan wajahnya di dada yang tak seberapa bidang miliknya.

Mendunsel manja dengan sesekali mengecup dan mengigit puting Susunya dari luar baju piayama bermotif Moomin'nya.

"Akhhhss...Nana!! Hentikan!!"

Tubuhnya bergoyang kekanan dan kekiri, Renjun kembali merengek sebal.

Na Jaemin tertawa.

"Iya,Injunie'ku!! ....

Aku juga mencitaimu baby Boy"

"Yak!!!"







mampir ya :)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

mampir ya :)

Make Up Artist {JaemRen} ☑️Where stories live. Discover now