Bagian 17

9.4K 872 94
                                    

"Jadi kamu adalah Huang Renjun?"

Renjun yang di tanya dan ditatap sedemikian intens'nya oleh kedua pria dewasa yang dia ketahui sebagai Orang Tua Na Jaemin hanya bisa memberi respon berupa anggukan kepala kecil dengan senyum kaku yang Renjun kembangkan paksa.

Melirik kearah dapur dengan tatapan memelas, Yang hanya bisa Na Jaemin balas dengan sebuah senyum terkulum.

"Tidak apa-apa ,aku disini"

Begitu kata yang dapat Renjun tangkap dari gerakan bibir tanpa suara milik Jaemin.
Membuat Renjun kesal setengah mati.

Bagaimana coba Huang Renjun tidak merasa kesal pada Jaemin yang sibuk menopang dagu di meja Pantry dapur dengan di temani secangkir kopi?!!.Pemuda Na itu telah berjanji kepadanya sebelum keduanya sampai di kediaman kelurga Na.
Bahwa Jaemin tidak akan meninggal nya seorang diri dan akan tetap menggengam tangannya. Tetapi apa sekarang? Huh! dirinya di biarkan sendiri- kini di sidang oleh kedua Orang Tua lelaki itu.Yang sejak kedatangannya sudah di tanya ini dan itu.

Tidak ada pertanyaan aneh sih,hanya tentang mengenai kabarnya ,kadua Orang Tunaya dan apa saja yang dia lakukan.Yang di jawab Renjun pula dengan jawaban jujur tanpa di tutup-tutupi.Tak lupa ucapan Terimakasih Renjun terima dengan senyum tulus dari Jaehyun dan Taeyong.
Untuk Mengenai Renjun yang pernah menyelamatkan nyawa sang putra yang hampir meregang nyawa karna tenggelam di kolam renang.

Keadaan yang semula di selimuti rasa canggung luar biasa dan kaku ,kini telah berangsur-ansur menghilang, terganti dengan perasaan nyaman dan hangat.

Huang Renjun di terima dengan tangan yang terbuka didalam keluarga Na.

  

Renjun akui,kedua Orang Tua Jaemin, Tuan Na Jaehyun dan Lee Taeyong merupakan orang yang sangat baik,ramah dan penuh kasih sayang.
Beliau bahkan tidak marah atau berbicara lebih dalam tetang masalah hubungan rumitnya dengan sang putra tunggal kesayangan mereka.

Yang mereka katakan hanya serupa untaian kalimat yang sama ,seperti apa yang telah dia dengar dari Jeno.
Yaitu tentang, hati seorang Na Jaemin yang sebenarnya sangat lembut dan rapuh.
Kedua Orang Tua Na Jaemin, juga mengungkit tetang sosok masa lalu yang pernah mengisi hati Jaemin.

Choi Soobin.  

Renjun tidak tau bagaimana wajah dan perawakan dari Choi Soobin itu  ,yang dapat Renjun simpulkan dari menjadi pendengar yang baik.

Choi Soobin itu merupakan anak yang cerdas, umurnya sebaya dengan Jaemin hanya saja tingkat mereka berbeda.

Soobin adalah anak yang pintar, hingga dapat meloncat kelas di usianya yang ke 9 Tahun.

Jika kalian bertanya di mana Choi Soobin sekarang, maka Renjun akan menjawab dengan senyum bangga sekaligus iri miliknya.

Prancis, Negara  yang ingin sekali Renjun  kunjungi suatu hati nanti.

Dan satu lagi fakta yang mampu membuatnya membeliak tak percaya-

Yang paling membuat seorang Huang Renjun merasa iri pada Seorang Choi Soobin itu ,ialah...

Dia yang merupakan seorang Seniman Muda ,Favoritnya.

Renjun benar-benar merasa  sangat tercengang, ketika mendengar fakta itu langsung keluar dengan mulusnya dari mulut Lee Taeyong.

Bagi Huang Renjun, Choi Soobin sangat luar biasa.
Tak mengherankan kalau seoarang Na Jaemin yang sempurna bisa jatuh hati pada Sosok Choi Soobin.

Percakapan itu berlangsung hingga siang hari,sampai di jam makan siang Lee Taeyong mengajak Renjun untuk membantunya memasak makan siang.

Renjun di minta untuk menginap malam ini,walau sempat memcoba untuk menolak pada akhirnya Huang Renjun tetap berakhir kembali di dapur keluarga Na .Memasak Makan malam dengan gurauan canda tawa Lee Taeyong yang membuat suasanan menjadi lebih menghangat.

Huang Renjun benar-benar di buat nyaman berada di tengah keharmonisan kelurga Jaemin yang penuh akan kasih sayang.

"Tara!!! Makan malam siap!!"

Mata Jaemin dan Jaehyun berbinar terang, menatap setiap hidangan yang sangat menggugah selera terhidang di hadapan mereka ,memenuhi meja makan besar milik mereka. Hasil kolaborasi Huang Renjun dan Lee Taeyong benar-benar mampu membuat kedua pria yang berstatus Anak dan Ayah itu  seketika kelaparan.

Renjun dan Taeyong saling merangkul satu sama lain dengan saling melempar senyum puas, menatap hasil kolaborasi mereka yang sempurna.

Makan malam kelurga itu berjalan dengan suka-duka,penuh dengan kehangatan dan beberapa kata pujian yang di lontarkan secara bergantin oleh Jaemin dan Jaehyun yang di rujukan kepada Renjun yang hanya bisa merunduk tersipu.


.
.
.
.
.
.







"Masuklah, ini adalah kamarku"

Jaemin membuka pintu bercat putih kamarnya lebar-lebar.
Mempersilakan Renjun untuk melangkah masuk kedalam kamarnya yang di dominasi dengan warna putih.

Harum maskulin Khas seorang Na Jaemin yang di tambah dengan sedikit wangi Lavender menyeruak memenuhi penghidu Renjun.

Sangat menenangkan,Renjun memejamkan matanya sekejap.

"Injunie-" Tersentak ,ketika sebuah tangan melingkari perutnya dari arah belakang. Renjun membuka kedua matanya. Menoleh kesamping dapat dia lihat wajah kuyu Jaemin yang bertopang dagu di bahunya. Memejamkan matanya seraya menghirup dalam harum tubuhnya yang sudah sedikit tercampur apeknya bau keringat.

"Kau adalah orang pertama ,selain Jeno dan 'Dia' yang pernah masuki kamarku ini"

Jaemin membuka kedua matanya, menenggelamkan wajahnya kedalam ceruk leher Renjun. Mengendus layaknya anjing ,mejilat lantas menggigitnya .
Hingga meningalkan sebuah bercak kemerahan disana.

Renjun berjengit.
Memutar tubuhnya sedikit paksa dari belitan tangan Jaemin. Keduanya berdiri berhadapan.

Renjun menatap kedua manik rusa milik Jaemin dalam dan serius, begitupun sebaliknya.

"Nana! Keberatan jika aku bertanya lebih jauh lagi tentang Choi Soobin?"

Yang lebih tua,Na Jaemin mengehela nafasnya pelan.

Berjalan melewati tubuh Renjun menuju ke kasur king sizenya.Renjun sigap memutar tubuh nya.
Ditatapnya Jaemin aneh,yang bukannya memberinya sebuah respon atau apapun itu, malah kini menyamankan dirinya di atas kasur miliknya.

Hendak mengelurkan protes, Namun Renjun urungkan .Begitu melihat Jaemin memberi kode padanya untuk mendekat.

Menghembuskan nafas pelan,Renjun hanya memilih untuk menutup mulutnya dengan kepala yang dia anggukan pelan.
Melangkah mendekat untuk masuk kedalam rengkuhan pangkuan Na Jaemin yang sudah  membuka kedua tangannya lebar, menerima tubuh mungil Renjun dalam pangkuan, rengkuhan prosesive nya.



"Karna Ayah dan Mom  sudah menceritakan sebagian besar nya mengenai 'Dia',kali ini aku akan menceritakan tentang bagaimana dia pergi dari kehidupanku, tanpa sempat bisa ku ungkapkan perasaanku kepadanya"

Dengan begitu, Huang Renjun semakin menyamankan posisinya di atas pangkuan Na Jaemin.
Menghembuskan nafas pelan,kepalanya mengangguk, tanda dia siap untuk mendengar semuanya.





.
.






Moga part ini gak aneh ya,aku buatnya ketika mataku baru melek;( 

      

Make Up Artist {JaemRen} ☑️Where stories live. Discover now