Bagian 14

13K 1.2K 92
                                    

Thanks You buat kalian yang udah mengikuti cerita ini dari awal sampai sekarang
Gomawo
😘😘
.
.
.
.






Renjun nampak fokus pada objek di depannya, seorang gadis cantik dengan pakaian yang sedikit minim -duduk santai di sebuah kursi kayu dengan segelas Red Wine di tangan.

Dengan penuh kehati-hatian, Renjun menggores sisi demi sisi kuas yang sudah di lumurinya dengan cat air kedalam kanvas  miliknya.
Senyum mengembang puas begitu Renjun berhasil menyelesaikan lukisannya.
Dia memanggil sang guru untuk melihat hasil karyanya .Seperti biasa.

Decakakan kagum dari sang guru asal Jepang-Nakamoto Yuta Renjun dapatkan. Membuat kepercayaan dirinya semakin meningkat.

"Kerja bagus Renjun, jika terus seperti ini aku bisa merekomendasikan mu kepada atsanku -karya mu benar-benar luar biasa"

"Terimakasih"Renjun tersenyum lebar.

Merapikan alat-alat lukis nya dengan santai,Pergerakan Renjun tiba-tiba terhenti kala ponsel di dalam sakunya bergetar.

Mengernyit ketika melihat No yang tak di kenalinya mengirimnya sebuah pesan yang berisikan-

Datanglah ke kafe Neo Zone sekarang juga-Lee Jeno.




"Jeno? Mau apa dia?"







_



Jeno duduk santai menghadap ke jendela, menatap ramainya kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya.

Menoleh cepat,ketika mendengar lonceng yang di pasang di depan pintu kafe berbunyi, tanda seseorang pelanggan baru saja masuk.

Renjun disana,berjalan mendekat kearahnya dengan wajah datar.

Dan Jeno menyambutnya dengan raut wajah dingin.

"Ada apa ? Mengapa kau ingin bertemu denganku Jeno~si?" Tanya Renjun tanpa mendudukkan dirinya terlebih dahulu.

"Duduklah Renjun ~si ,aku ingin membicarakan sesuatu"

Intonasinya datar,Renjun menghembuskan nafas keras,menaruh semua alat melukisnya di atas meja. Renjun dengan ogah-ogahan menarik satu kursi yang berseberangan dengan Jeno.

"Katakan! Ku yakin orang sibuk seperti mu tidak mungkin memiliki banyak waktu luang hanya untuk menghabiskan waktu bersama orang biasa seperti ku" Senyum miring Renjun, membuat Jeno menghela nafas pelan.


"Pesanlah sesuatu, kau pasti belum makan siang kan?"

Tawarnya dengan nada yang sedikit melembut.

Renjun sedikit terkejut, sebelah alisnya terangkat heran.

Berpikir dalam hati- dia baru saja berbicara lembut padaku? Tumben sekali-

Takjub Renjun.


"Huang Renjun ~si??"

Make Up Artist {JaemRen} ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang