Bagian 18

9K 823 72
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Choi Soobin,aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku dan Jeno masih duduk di bangku kanak-kanak {TK}.Saat itu Jeno mengajakku untuk jalan-jalan bersepeda di sekitaran Kompleks perumahan.

Saat itu kebetulan Soobin juga sedang berjalan-jalan, sama seperti kami.Sosok nya yang lucu dengan kedua lesung pipinya membuatku terpesona.

Kami berkenalan, mengobrol banyak hingga kami bertiga menjadi tambah akrab.
Kami berteman.

Soobin itu sangat pintar, Walau kami sebaya, tetapi tingkat Soobin jauh diatasku dan Jeno.
Ketika aku memasuki jenjang pendidikan kelas menengah atas pertama, Soobin justru sudah ada di tingkat akhir.

Pertama kalinya aku menyadari perasaanku kepadanya, yang lebih dari perasaan seorang teman.

Saat itu, Soobin bernyanyi di atas panggung,Saat perayaan aniversary sekolah kami, dengan sebuah gitar di tangannya. Sangat menawan, jantungku berdetak begitu cepat. Aku jatuh cinta.

Tetapi aku tidak bisa  mengatakannya, kepada Soobin"

Jaemin membuang nafasnya keras.

"Kenapa?-"

Suara Renjun terdengar lirih, mendongak untuk menatap wajah sendu Jaemin yang kini tersenyum kecut.

"Aku seorang pengecut"

Rengkuhannya di pe-erat.Jaemin memejamkan matanya, menghirup dalam-dalam wangi surai Renjun.

"Jeno pasti sudah mengatakannya kan? Ke padamu?
Tentang bagaimana lemah dan pengecut nya aku___

Yang hanya mengungkapkan perasaannya saja tidak bisa"

"Jaemin! Apa yang terjadi?-"

Renjun berputar, hingga kini tubuhnya total menghadap kearah Jaemin.
Jemarinya terangkat, untuk menyusuri dan membelai wajah tampan Jaemin.

"Aku yang sekarang sangat jauh berbeda dengan aku yang dulu Renjunie" Ungkap Jaemin, menangkap kedua tangan Renjun yang membelai lembut wajahnya.

"Aku dulu ,yeah...bisa di katakan orang yang pemalu dan manis? Entahlah.

Tapi semua berubah, setelah Soobin  lulus dari JHS dan memutuskan untuk pergi ,melanjutkan pendidikannya di Prancis.

Aku merasa kosong dan hampa setelah kepergiannya.

Aku menyesal, karna tidak bisa menahannya lebih lama tingal disisiku.
Aku-aku menyesal karna tidak dapat mengungkapkan betapa aku mencitainya.

Make Up Artist {JaemRen} ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang