MNF 12

3.3K 143 3
                                    

Biasakan sebelum baca vote dulu ok

Happy Reading

"Yo... Di jemput??" Tanya Daffa yang berjalan di samping Syuraih

"Ya iyalah, gua mana boleh jalan kaki. Ini aja tadi gua maksa buat sekolah" Ucap Syuraih

"Yaudah, gua duluan ya" Ucap Daffa sembari berjalan kearah parkir sekolah, Daffa itu selalu pulang memakai motornya dan itu membuat Syuraih agak iri ia juga mau hidup bebas

"Syuraih!!" Panggil Gabriel dari pintu gerbang sekolah Syuraih

Syuraih yang mendengar suara kakaknya langsung saja berjalan mendekat kearahnya dengan santai, "Udah lama kak?"

Gabriel tersenyum lalu merangkul bahu Syuraih, "Baru juga sampai, udah yuk langsung pulang semuanya lagi pada ngumpul"

"Oh... Mau ada acara apa emang??" Tanya Syuraih sembari masuk kedalam mobil bagian depan yang tentu saja bukan bagian menyetir

Gabriel ikut masuk kedalam mobil dan tentu saja ia yang menyetir, "Gak tau, tapi kayaknya sih penting"

"Oh" Jawab Syuraih singkat sembari mengeluarkan kotak bekal yang tadi ia taruh di tas(MNF 11) dan membukanya

"Loh? Bekal siapa yang kamu bawa pulang??" Tanya Gabriel yang matanya tetap fokus terhadap jalanan

"Punya Daffa, tadi aku gak kekantin jadi dia kasih bekalnya ke aku" Ucap Syuraih sembari memakannya

"Terus kamu gak langsung habisin gitu?" Tanya Gabriel

"Iya, soalnya tiba tiba aja kenyang" Jawab Syuraih sembari melanjutkan acara makannya

"Lain kali langsing habisin ya, gak enak sama temen kamu itu" Ucap Gabriel

"Hm" Gumam Syuraih

Suasana menjadi hening tidak ada yang berbicara selama perjalanan ke mansion

Setelah sampai Syuraih langsung buru buru turun dari mobil dan berlari masuk, ia benar benar mual sekarang dan ingin muntah

"Aih!! Jangan berlari lari di dalam mansion!" Peringat Fariz saat melihat anaknya berlari melewati ruang keluarga yang dimana semuanya berkumpul

Syuraih tetap berlari menuju kamar mandi yang paling terdekat lah pokoknya!! Dan segara masuk untuk memuntahkan apa yang baru saja ia makan di mobil di kloset

"Baby?! Kamu kenapa sayang" Tanya Oliver khawatir sembari berjalan menyusul Syuraih

Setelah selesai Syuraih langsung membersikan mulut nya dan menyiram bekas muntahannya

"Mual doang kok mom, tenang aja hehehe" Ucap Syuraih yang tetap terpaksa tersenyum agar ibunya tidak khawatir dengan keadaanya

"Dasar kamu, bikin mom panik aja" Ucap Oliver

"Syuraih, ini tas kamu" Ucap Gabriel yang baru saja masuk sambil membawa tas sekolah milik Syuraih

"Iya kak sebentar" Ucap Syuraih sembari berjalan mendekati Gabriel

"Syuraih kenapa kamu lari lari tadi??" Tanya Fariz yang meminta penjelasan

Syuraih langsung memberhentikan langkah nya dan menatap ayah nya yang tengah menatap nya tajam begitu juga dengan yang lain kecuali perempuan

"Tadi aku mual banget, sumpah gak bohong" Ucap Syuraih

"Kamu sakit??" Tanya Fariz yang mulai merasa khawatir

"Gak papa kok Dad, cuma mual sama pusing doang" Ucap Syuraih yang mencoba meyakinkan ayah nya

"Yasudah kamu mandi terus langsung istirahat jangan ikut kumpul kumpul dulu" Tegas Michael

"Baik Opa" Ucap Syuraih laku mengambil tasnya yang di pegang oleh Gabriel dan naik ke lantai 3 dimana kamar ia berada menggunakan lift, ia tidak mau ceroboh lagi dan menggunakan tangga lalu kena hukuman itu benar benar berat baginya

Syuraih kini berjalan kearah kamarnya dengan cepat, setelah sampai ia langsung melempar tasnya entah kemana dan langsung berbaring di kasur empuknya

"Rasanya pengen pindah sekolah aja, bosen di omongin mulu" Gumam Syuraih pelan lalu memejamkan matanya berusaha untuk tidur dan melepaskan semua rasa stres nya

"Kenapa gak bilang kalau mau pindah sekolah hmm?"

"Ya gak mung---, tunggu siapa!!!" Syuraih langsung memotong ucapannya sendiri saat sadar suara siapa itu?! Lalu melihat kesumber suara

"Loh kak Gavin? Ngapain di kamar Aih??"

Gavin berjalan kearah Syuraih lalu duduk di pinggir kasur, "Kenapa? Emang gak boleh ya?"

"Ya bukan begitu juga kali" Syuraih memanyunkan bibirnya didalam pikirannya 'dasar mood nya jelek kali ya'

"Apa yang mereka omongin ke kamu sampai kamu minta pindah dari sekolah milik Opa yang juga sekolah paling terbaik di Indonesia??" Tanya Gavin sembari mengambil handphone milik Syuraih dan membukanya untuk melihat chat chat di watsapp

Merasa sedikit kesal karena dengan enaknya Gavin mengambil handphone nya dan membuka isi chat chat nya yang seharus nya tidak di perlihatkan oleh siapa pun ia langsung merebut handphone nya dari tangan Gavin, "Balikin kak!!" Ujar Syuraih

Tapi Gavin dengan cepat segera menghindar begitu saja secara cepat, "Kenapa kamu sembunyiin ini dari kakak dan yang lain?!! Kamu seharusnya bilang Syuraih!!!" Marah Gavin saat melihat isi chat dari berbagai anak sekelasnya maupun luar kelasnya yang berisi perkataan yang tidak patut untuk di baca ataupun didengar

"Mau gimana lagi kak!! Mereka itu bilang aku ini cuma beruntung!! Dan memanfaatkan keluarga ini, lama lama aku gak tahan, aku mau aku pindah sekolah jika tidak boleh aku mendingan keluar dari keluarga ini dan mencari kak Syifa!!"

Gavin yang mendengar ucapan Syuraih sungguh tidak percaya kalau murid dari penjuru lorong manapun membicarakan Syuraih ia menghela nafas berat, "Hah... Aku pergi dulu untuk memberitahu yang lain" Ucap Gavin lalu berjalan keluar kamar Syuraih

Dan Syuraih sendiri hanya bisa diam dan pasrah ia tidak mungkin memaksa mengambil handphone miliknya dari tangan Gavin itu hanya membuat dirinya mencari mati

+++++++++++-------------++++++++++

TBC

Yuhuuu~ mana suara nya yang udah nunggu cerita ini?? :v

Au ah gelap kan ga ada yang nunggu he... :v

See you next chapter!!

My New Family  [ END✔] Where stories live. Discover now