MNF 6

4.6K 185 14
                                    

Typo itu indah bagaikan karya seni :v
.
.
Happy reading

1 bulan kemudian

1 bulan telah berlalu tapi pemuda manis ini tidak mau membuka matanya ia terus tidur dan mengkhawatirnya semua anggota keluarganya. Rumah sakit kini menjadi tempat sekarang ia tinggal bersama alat alat yang terus membantunya agar tetap hidup dan bau khas dari obat

"Kapan kau akan bangun sayang... Daddy tidak akan marah dengan mu, bangunlah" Fariz selalu disamping Syuraih dan menggenggam tangan Syuraih

"Ayo sayang bangun mommy khawatir dengan mu" Ucap Oliver yang selalu berharap anaknya bisa kembali terbangun dan membangun suasana yang cerah di dalam mansion

Tubuh Syuraih tidak memberi reaksi apa apa untuk memberi isyarat kalau dia telah bangun dari koma nya. Tapi tanpa diketahui oleh Fariz dan Oliver, Syuraih telah bangun dari komanya buktinya saja matanya sudah terbuka

"Dad.....dy" Panggil Syuraih dengan sangat pelan sampai sampai hampir tidak terdengar oleh siapapun tapi tidak dengan Fariz yang bisa mendengar nya

"Sayang?!! Kau sudah bangun??" Tanya Fariz ia langsung berdiri dari duduknya dan mengelus pipi milik Syuraih. Syuraih hanya bisa mengangguk kecil tenggorokannya saat ini serasa sangat kering

Oliver yang mendengar Syuraih sudah terbangun ia dengan cepat memencet tombol disebelah brankarnya untuk memanggil dokter yang tidak lain adalah Adra sendiri

"Mi...num" Pinta Syuraih

Oliver yang mendengar itu langsung mengambil gelas dan sedotan agar Syuraih lebih mudah saat meminumnya

"Ayo minum sayang" Ucap Oliver matanya saja sampai berkaca kaca menahan tangis kebahagiaan nya akhirnya setelah 1 bulan Syuraih tersadar dari koma nya

Syuraih menyedot air putih itu walau tidak banyak hanya untuk mengembalikan suaranya yang serak. Adra datang dengan terburu buru bersama 2 suster dibelakangnya

"Ada apa?! Apa keadaan Syuraih tambah buruk!?" Tanya Adra yang panik sampai sampai ia tidak melihat kalau Syuraih telah sadar

"Dia sudah sadar loh Dra, masa harus koma lagi sih" Ucap Oliver

Adra langsung melihat kearah Syuraih yang senyum senyum tidak jelas dan itu terlihat menjengkelkan seakan Syuraih pura pura koma selama ini

"Aduhh.... Ponakan om ini sudah sadar langsung senyum senyum gak jelas ya" Ucap Adra terkekeh pelan lalu memeriksa bagian bagian tubuh Syuraih

"Bagaimana??" Tanya Fariz saat Adra selesai memeriksanya

"Keadaannya sudah mulai jauh lebih membaik tapi Syuraih harus tetap di rawat sekitar 2 mingguan di rumah sakit" Ucap Adra

"Aku mau pulangnya sekarang om..." Tolak Syuraih saat mendengar perkataan Adra, ia paling benci dengan namanya rumah sakit pasti nanti ada pemeriksaan lain lainnya yabg membuat dirinya saja pusing mendengarnya

"Baby... Jangan membantah perkataan om mu, ini juga demi kebaikan dirimu kan" Ucap Fariz sambil mengelus rambut milik Syuraih

"Ugh! Tidak mau dad... Aih maunya pulang sekarang!!" Syuraih masih saja menolaknya bahkan kali ini ia berani meninggikan suaranya di depan Fariz

"Syuraih. Daddy tidak menerima penolakan, sekarang itu kamu menjadi suka membantah ya.. Ingat ini ka-" Ucapan Fariz terpotong ketika pundak nya merasa di tepuk oleh seseorang tidak lain adalah istrinya sendiri

"Mas, aku pernah bilang ke kamu untuk jaga jaga ketika kamu marah jangan pernah mengungkit hal itu!! Kamu sadar gak sih? Kamu malah bikin Syuraih tambah tertekan!!"

Syuraih menghela nafas pelan lalu mengubah posisi berbaringnya menjadi tidak menghadap orang tua nya, "Aih masih sadar kok kalo Aih ini cuma anak adopsi yang sedang beruntung saja di adopsi dengan keluarga terkaya no 1"

Perkataan Syuraih bagaikan panah yang langsung menusuk tepat di bagian hati nya, itu dia yang di rasakan oleh Fariz dan Oliver begitu juga dengan Adra yang masih belun keluar dari kamar rawat Syuraih

"Baby... Maksud daddy bukan begitu sayang" Ucap Fariz yang berusaha untuk tidak membuat hati kecil Syuraih kembali terluka karena ucapannya

"Aih ngerti kok, kalo mau buang Aih juga boleh... Aih tinggal balik lagi ke panti asuhan" Nada suara milik Syuraih sedikit bergetar Fariz dan Oliver tau kalau anak nya itu sedang menahan tangisnya

Fariz tanpa aba aba memeluk erat Syuraih begitu juga dengan Oliver, "Ssttt sayang bukan begitu maksud daddy"

"Hiks..hiks.. Kalau daddy sudah tidak sayang sama Aih juga gapapa, Aih kan cuma anak angkat hiks hiks hiks" Tangis Syuraih semakin menjadi jadi dan hampir saja asma nya menjadi kambuh karena menangis

1 jam sudah berlalu kini Syuraih sudah kembali tertidur, ruangannya pun menjadi sangat sunyi tidak ada yang berbicara hingga...

"Mas... Jangan ungkit hal adopsi itu lagi ketika kamu marah dengan Syuraih, itu membuat dirinya terluka dan menjadi kembali seperti menganggap kita itu orang asing" Peringat Oliver

"Iya, ini yang terakhir aku janji tidak akan lagi" Ucap Fariz

"Akan ku pegang kata kata mu mas, kalo kamu berbuat seperti itu lagi aku tidak akan memaafkan mu" Ucap Oliver dan dapat anggukan dari Fariz

Oliver menatap anaknya dengab tatapan hangat dan penuh kasih sayang nya seakan tidak mau kehilangannya, "Cepat sembuh sayang"

-------++++++++++-----------+++++++++

TBC

Hauah :v, maap kalo ga nyambung aku masih dalam pembelajaran :v

Mohon maklumin yaa..

Kasih aku kritik sama sarannya ya :3 dan jangan lupa VoMent nya hew :3

My New Family  [ END✔] Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu