Chapter 6

85 32 4
                                    

Happy reading
coment dan vote ya guys...

--Lemah--

Sudah seminggu Azzam pindah disini dan sudah selama itu pula Azzam meperhatikan Aira, Azzam ingin lebih dekat dengan gadis itu hanya saja teman-temannya selalu mengajak dia pergi, mau dikatakan sering ngobrol dengan Aira tidak begitu sering mau dikatakan jarang tidak jarang-jarang mungkin bisa dikatakan kadang-kadang. Maaf yo kalo berbelit belit.

Hubungan mereka tidak terlalu akrab, padahal Aira mudah berbaur sama anak laki-laki mungkin Azzam juga yang membuat suasana diantara mereka canggug sebab seringkali Aira memergoki Azzam yang sedang menatapnya.

Azzam belum pulang dari sekolah padahal sudah lewat jam sekolah, dia mengikuti ekstra basket, memang dari dulu azzam suka basket.

...

Azzam Pov

Gue hari ini pulang agak telat dari waktu pulang sekolah, ya soalnya gue ikut ekstra basket dan anak basket disuruh kumpul untuk menetukan kapan aja jadwal latihan, cuman bicara soal itu jadi gak lama.

Gue udah ambil motor dari parkiran, saat mau melewati gerbang gue lihat seseorang yang gue kenal dan itu Aira gadis yang selama ini buat gue penasaran gitu, entah juga kenapa gue bisa penasaran gitu mungkin karena gue bisa mengartikan raut wajah dari seseorang ya, eh nanti kali bilang gue cenayangan bukan ya, bisa jadi karena gue sering lihat nyokap gu yang sebagai ahli psikologis gitu, jadi nyokap bisa banyak gitu buku-buku tentang psikologis orang.

Kayaknya dia gak nyadar deh kalo ada kemungkinan dia lagi melamun tu, jadi gue tepuk pundaknya dan

"Astaghfirullah" pekiknya dengan wajah terkejut dan gue gemes aja lihat wajahnya gitu.

"he ini gue Azzam lo kenal kan" ujar gue yang melihat itu dia melototkan matanya "hoyy nanti keluar tu mata" tunjuk gue kematanya sedangkan dia hanya mendengus.

"Astaga Zam kamu itu bisa gak jangan ngagetin gitu, kalo misal aku jantungan gimana!, untung aja aku gak ada penyakit jantung, orang tu ucap salam ini malah ngagetin" cerocosnya dengan wajah geram dan mencubit lengan gue.

"aw, aduh...duh" "woyy ra jangan cubit, sakit banget cubitan lo tu tau" ujar gue dengan teriak "makanya jangan ngagetin orang" Ketus Aira "hehehe" cengeir gue.

"lo kok masih disin belum pulang gitu?" Tanya gue

"ya belum lah kamu lihatkan aku masih disini" masih dengan ketusnya dia menjawab gue

"aduh bang jangan ketus gitu ngape" canda gue dan kembali dibalas pelototan olehnya "lo pulang sama gue aja kalo gak ada yang jemput" tawar gue.

"gak ah aku mau nunggu abangku" ujar Aira

"lah ini udah lama lo ra, ayo nebeng sama gue aja gak dipungut biaya kok" ujar gue dengan menaikan kedua alis bermaksud menggodanya.

"gak deh ak" ujar Aira terputus oleh nyanyi Memories dari bunyi ponselnya

Gue diam mendengar pecakapannya dengan abangnya atau bokapnya yang inti nya dia gak dijemput.

"nah ayok sama gue aja, abang lo gak jemputkan?" tawar gue lagi kepadanya,dia menyipitkan matanya mendengar gue bicara. Apa ada yang salah batin gue.

"kamu nguping ya" todongnya "hehehe gak sengaja dengar" jawab gue dengan cengngesan "itu sama aja" ketus Aira.

"mau gak" gue lihat dia seperti menpertimbangkan tawaran gue "ayok kalo mau" gue tarik tu tangannya soalnya lama banget mikir "ihh aku belum jawab Azzam" kesalnya sambil melepas tangan gue.

SENJA ( H I A T U S ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang