Chapter 8

48 12 2
                                    

happy reading guys

---Kembali---

....

"hal tersembunyi itu pasti akan terungkap,
walau sekeras apa pun kamu menutupinya,entah kapan"

M.A

"mungkin benar kata orang rahasia itu akan terbongkar
Tapi apa salahnya aku menutupinya untuk sekarang,
Aku tak sanggup berbagi luka kepada kalian
yang ku sayang"

H.A

...

Keesokan kondisi aira sudah cukup membaik, didalam nuasa ruangan yang serba putih itu terdapat sahabat-sahabat Aira yang melihat kondisinya.

"astaga ra lo kok bisa sakit sih?" pertanyaan itu terlotar Najwa

"bego lo ya Na, wajar lah Aira juga manusia" ujar Zira sewot dengan menoyor jidat Najwa.

"Aduh Zir maksud gue itu, Bagaimana Aira tu sampai sakit? Gitu, bukan yang lo maksud tadi" geram Najwa mendengar jawaban Zira.

"hmm A a ku-" ucapan Aira dipotong " Aira sakit karena telat makan dan maghnya kambuh" ujar Azzam yang tiba-tiba datang dari arah pinti bersama sohibnya.

"kok lo tau?" Tanya Rahma penasaran,setaunya Aira dan Azzam tidak terlalu akrab, kenapa sekarang tiba-tiba bisa akrab gini?.

"karena kemari tu dia nebeng sama gue, ehh pas dijalan harikan mau hujan,neduh tu tau-taunya Aira pingsan, ternyata kata dokter Aira telat makan jadi maghnya kambuh" jelas Azzam panjang lebar kepada mereka semua.

"O" balas mereka ber oh ria. Dan aira bernafas lega karena azzam tak menceritakan kejadian kemarin.

"makanya Ra jangan telat makan, gue kan sering tu ingatin lo" ujar Rahma kepada Aira.

"iya" ujar aira "jangan cuman iya-iya aja Ra" gemas Rahma menendengar sahutan Aira "astaga iya Rahmaku sayang" ujar aira geram .

"bagaimana keadaan lo Ra?" Tanya Zio yang diangguki ketiga sahabatnya. "aku udah baikan kok" jawabnya.

...

Setelah itu keadaan menjadi hening mereka semua sibuk dengan kegiatan masing-masing,sampai ada yang bersuara

"ra gue pamit pulang dulu ya soalnya gue lupa ada janji sama nyonya dirumah" pamit Zira kepada Aira "hhh nyonya jadi selama ini lo jadi pembantu hhhh" tawa Gavin meledek Zira "he mana ada Zira yang cantik jelita ini pembantu,bego lo ya" kesal Zira yang sudah beradah didepan Gavin dan kemudian menoyor jidat Gavin yang sembarangan ngomong.

"lah benarkan gue?" Tanyanya heran "hhhh hhhh hhh" tawa mereka bersama kecuali Zira dan Gavin "lo tu salah vin yang dimaksud Zira tu,nyokapnya,dasar tu orang aja yang bilang nyonya segala, kan udah gue bilang kalo ngomong tu jangan anehkan jadi gini" jelas Najwa setelah meredam tawanya,sedangkan Zira hanya cemberut selalu saja Najwa bilang omonganya aneh.

"oh itu gue kira lo pembantu,cocok tu sama lo" ujar Gavin lagi,yang sengaja memancing Zira untuk marah, Zira sudah siap menjitak Gavin tapi Gavin keburu bangkit dari duduknya. "et nggak kenah" ujar Gavin menjulurkan lidahnya kepada Zira, dan Zira hanya merengut kesal.

"he udah lo berdua berantem aja nanti jatuh cinta loh,kan ada tu dari benci jadi cintah" ledek Bara kepada Zira dan Gavin.

"APA LO BILANG" teriak mereka kompak

"nah kan benar kata Bara" celetuk Rahma membuat mereka panas dingin.

"nggak akan gue suka sama nih orang" tunjuk gavin terhadap Zira yang ada disampingnya

"lo pikir gue mau sama lo? Big No okeyy" ujar Zira penuh penekanan diakhir kalimatnya, dan melenggang pergi menuju pintu keluar " ohh iya sampai jumpa semua gue pulang dulu, jangan sedih ya bang Gavin adek tinggal muachh" pamitnya kepada mereka semua dan menggoda Gavin dengan memberi kiss jarak jauh.

Reaksi Gavin melongo melihat itu tadi, sedangkan Aira, Azzam, Rahma, Zio, Najwa, dan Bara tertawa terbahak-bahak "jangan sedih ya bang Gavin adek tinggal muachh" ujar Najwa menirukan gaya Zira tadi. "muachh" ikut Bara seperti gaya Zira.

Gavin menggeram kesal diledek seperti itu "berhenti gak lo berdua kayak gitu, gue sumpahi lo berdua jodoh AAMIINN" ujarnya kepada Bara dan najwa yang dari tadi meledeknya. Mereka yang melihat itu hanya memutar bola mata malas

"jangan gitu lah Vin—" ujar Bara terpotong akan kedatangan suster " maaf bisakah adek-adek jangan buat keributan disini, pasien terganggu dengan teriakan kalian tadi" pinta sang Suster

"hehehe maaf ya sus, teman-teman saya ini agak gimana gitu jadi mohon di maklumi" sahut Zio dengan tampang yang menyakinkan yang sudah dipelototi teman-temanya"yaudah kalo gitu saya permisi" ujar sang suster pergi dari ruang kamar inap Aira.

"apa maksud lo kita gak waras ya Zi" ujar Rahma dengan nada yang tak bersahabat "he i-itu biar suster nya pergi,jangan marah lah" alasan Zio menghindari amukan sang macan.

"udah diam"ujar Azzam tegas, baru kali ini mereka melihat temanya yang satu ini bicara dengan nada yang agak menakutkan. "kenapa?" Tanya Azzam melihat teman-temanya yang menatapnya dengan aneh dan dibalas gelengan oleh mereka.

...

"kami pulang ya Ra" pamit mereka semua kepada Aira kecuali Azzam.
"iya,hati-hati dijalannya" mereka telah pergi meninggalkan ruang inap aira

Dan sekarang tinggal Azzam dan Aira saja, ekhemm deheman Azzam mebuyarkan lamunan Aira
"ra gue mau Tanya" ujar azzam "Tanya aja" balas aira "soal kemarin lo kenapa?" Tanya azzam " M m mm I itu—" ujar Aira gagap dan dipotong langsung oleh Azzam " yaudah kalo lo gak mau cerita gue gak papa, itu juga bukan hak gue kan" ujar Azzam tapi ntah kenapa aira merasakan sesak saat Azzam bilang begitu.

"T tapi—" lagi lagi Azzam memotong ucapan Aira "kan udah gue bilang gak usah cerita"

"ASTAGA Azzam jangan potong ucapan aku dulu dong" ujar Aira geram selalu saja ucapanya dipotong

"hehehe maaf ra lagi lo juga kali gugup gitukan gue merasa gimana gitu" ujar azzam terkekeh.

"tapi janji kamu gak akan cerita kesiapa aja?" ujar aira "iya gue janji" balas Azzam

"itu karena aku takut hujan" ujar Aira jujur walau disana masih tersimpan banyak rahasia,tapi itu udah cukup buat menjadi rahasia. "lo takut hujan, kenapa" Tanya Azzam lagi,mendengar pertanyaan Azzam lagi aira tak tahu harus bagaimana.

"kamu bayangkan saja bagaimana seseorang takut akan suatu hal, aku yakin kamu bisa tahu itu"ujar aira lagi "hmmm"dehem azzam.

Aira belum mampu mengungkit masalah itu kepada orang yang baru ia kenal ini,kepada sahabat yang sudah lama ia kenal saja, tak pernah,bagaiman kepada orang yang baru.

Setelah obralan singkat itu mereka berdua hanyut dalam pikiran masing-masing,ntah apa yang mereka pikirkan.

"Sebenarnya apa sih masalah dalam hidup lo ra sampai gue aja yang baru bertemu dengan lo merasa bahwa semua hal yang lo tunjukan itu palsu dan mengapa diri gue berkata lo itu punya suatu rahasia besar,kenapa juga gue sesak saat melihat lo nggak berdaya kayak kemarin dan apa maksud perkataan lo tadi,apa mungkin yang gue rasa itu benar,kenapa juga gue begitu penasaran sama lo" batin azzam.

"kenapa sih azzam itu seperti tahu apa yang aku sembunyikan, dan kenapa pula luka ini belum hilang,kapan orang itu akan kembali? Aku ingin bertemu dengannya walau sebentar" batin Aira.

...

hallo aku balik lagi nih
segitu dulu ya, authornya mau Ulangan dulu..
vote&comentnya okey ditunggu
i luv yu😘 buat kalian semua
salam manis dari author
Bubay
wassalamualaikum

SENJA ( H I A T U S ) Where stories live. Discover now