the first step

5.4K 808 56
                                    

kereta kuda kerajaan membawa keempat orang itu menjauhi macedonia, perjalanan menuju roma membutuhkan waktu yang lumayan panjang. sekitar tiga atau empat hari, paling lama hingga lima hari jika turun hujan lebat.

keadaan mereka sangat bisa ditebak, canggung, apalagi hanya terdapat satu wanita diantara tiga lelaki dewasa. walaupun megara adalah pramuria yang sudah jelas sering berurusan dengan para pria, tetapi di hadapannya sekarang adalah kerabat dekat sang raja.

jaemin itu orang asing, namun seluruh macedonia pun tahu jika laki-laki berambut hitam pendek tersebut merupakan anak emas jaehyun.

"megara, bisakah kau mencermati ini? seluruh tugasmu ada disana. jika ada yang tidak kau mengerti, bertanyalah kepadaku, tidak usah sungkan."

jaemin tersenyum, ia sangat paham jika wanita cantik bersurai almond itu merasa rendah diri. padahal salah satu kunci keberhasilan misi ini adalah karena jasa megara.

"apakah setelah kita sampai nanti aku harus segera mempersiapkan diri?", tanya megara.

"tidak, giliranmu tiba jika rencana pertama dan kedua gagal. jika kita mendapat kemungkinan terburuk, maka kau yang harus menyelesaikannya."

si wanita mengangguk paham, tugasnya cukup mudah. hanya sedikit memanjakan sang kaisar dan membuatnya puas, jaemin berjanji akan membelinya dari rumah bordil dan membiarkannya hidup bebas.

setelah memberikan serentetan jobdesc pada megara, jaemin memilih untuk menemani yunseong yang sedang berkendara. meninggalkan haechan yang sedang tidur dengan tenang di belakang.

pemuda 16 tahun itu mengeluh demam tadi, kepalanya pusing dan ingin tidur saja. semalaman ia terus terjaga karena gugup akan perjalanan panjangnya. setelah meminum beberapa obat dari dokter, haechan akhirnya mampu untuk memejamkan matanya.

jaemin mendudukkan diri di samping yunseong, ikut menatap jalanan serta kedua kuda yang menarik kereta mereka. sudah cukup lama dirinya tidak pernah berbicara dengan teman masa kecilnya itu, si putera tampan perdana menteri.

"kamu tumbuh dengan baik, jaemin. tinggimu bahkan sudah sama denganku."

jaemin terkekeh, dulunya ia memang mungil. pertumbuhannya bisa dibilang terlambat daripada bocah lain yang seusianya. tinggi badannya baru bertambah setelah jaemin kabur ke yunani.

"raja memang merawatku dengan sangat baik, hidup disini membawakanku angin segar. tidak ada yang berniat untuk menikamku dari belakang."

"ibu ratu, apakah dia yang membuatmu memilih untuk tinggal di negeri ini?"

"yunseong, apa kau benar berpikir bahwa dia  bahkan memberiku pilihan?"

lelaki asia yang lain itu terdiam, dari dulu keadaan politik kerajaan korea memang tidak pernah stabil. tidak seperti orang-orang yang berkuasa di alexandria yang akan cenderung menunjukkan rasa tidak suka jika suatu rezim semena-mena, bangsawan korea itu seperti ular.

mereka hanya akan diam, tetapi bergerak dari dalam tanah untuk menjatuhkan penguasa. membenamkan taringnya untuk membasmi semua orang yang menghalangi keinginannya.

yunseong bahkan dikirim ke alexandria oleh sang ayah bukan tanpa sebab, perdana menteri disebut-sebut akan dijadikan penasihat raja. sedangkan menteri dalam negeri juga menginginkan jabatan itu.

ayah yunseong takut ia akan kecolongan dalam melindungi anaknya, ibu yunseong sudah lama meninggal dunia. ia tidak mau kehilangan satu-satunya keluarga yang tersisa.

maka dengan tidak banyak waktu yang dibuang, perdana menteri mengirim anaknya tinggal di negeri lain, menggunakan kedok 'bersekolah' agar tidak menimbulkan kecurigaan dari lawan.

The Great Palace | Nomin☆Where stories live. Discover now