one day about you

4.5K 726 114
                                    

lenguhan samar terdengar dari mulut pria manis yang masih menggulung tubuhnya dalam selimut. perlahan kedua kelopak matanya terbuka, menyambut sinar matahari yang menghujani seluruh wajahnya.

pagi sudah menjelang dan dirinya masih tergeletak lemas di atas ranjangnya. beberapa detik ia habiskan untuk mengumpulkan seluruh kesadarannya, otaknya ia paksa bekerja untuk mengingat sebab dirinya bisa bangun terlambat.

catat, si anak raja baru saja mengambil keperjakaannya tadi malam. intim, nikmat, sakit, semua ia rasakan ketika remaja bermata biru itu mengungkungnya penuh dominasi. tatapan pemujaan yang diberikan si laki-laki, seolah sanggup menyiramkan kesejukan pada jiwanya yang terbakar hasrat.

tangan panjangnya meraba bagian ranjang di samping tubuhnya, sosok tampan nan kekar itu sudah menghilang dari sana. dimana pula jenoicuss yang kemarin dengan beraninya mengobrak-abrik badannya sampai pegal begini?

"selamat pagi jaemin, aku bawakan secangkir teh krisan khusus untukmu.", ucap jeno yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar.

jaemin tersenyum ringan, melihat kekasihnya sudah tampan dan segar dengan balutan hirnation biru tua yang mengekspos lengannya. hatinya menghangat saat jeno duduk di dekatnya dan mencium belahan bibirnya yang masih membengkak.

"maafkan aku, kau pasti demam karena terjaga semalaman. kata ibuku, chrysantemum bisa menyembuhkan tubuh yang sedang demam."

pangeran muda mengulurkan secangkir kecil teh berwarna bening keemasan dengan bau harum khas kembang dataran tinggi tiongkok tersebut. dengan cepat, sosok manis yang masih telanjang bulat itu meminum hampir keseluruhan cairan encer di gelas tadi.

"panas!", pekik jaemin dengan heboh. tangannya lalu bergerak brutal mengipasi mulutnya yang menganga lebar. bintil-bintil kecil pada lidahnya otomatis membengkak dan meninggalkan rasa kasar di langit-langit mulutnya.

jeno tertawa melihat tingkah laki-laki di depannya ini, bagaimana bisa seorang pria yang sudah menginjak 23 tahun bisa selucu ini?

"makanya hati-hati. lidah ini, mulut ini, tubuh ini jika terluka, aku pasti akan merasakan sakit juga."

si pangeran menangkup wajah yang lebih tua, dengan bergantian menyentuh bibir jaemin, mengelusi pipinya, dan terakhir mengecup hidung mungilnya. melihat tatapan memelas di wajah si manis, jeno lantas mengusak gemas helaian raven itu.

"mandilah, kau bau persenggamaan.", ucap jeno tanpa dosa.

"ini juga salahmu!"

"apa kau mau kugendong turun? aku tidak keberatan sama sekali jaemin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"apa kau mau kugendong turun? aku tidak keberatan sama sekali jaemin."

sepasang kekasih itu masih ada di kamar si manis, jeno dengan berbaik hati menungguinya mandi dan merapikan diri bahkan menawarkan kedua tangannya untuk menggendong jaemin yang pegal-pegal.

"tidak, aku bukan wanita yang hanya digempur semalam sudah tepar. tiga hari penuh kau mengerjaiku pun tidak akan membuatku mati."

jaemin kini sedang merapikan rambut dan memakai beberapa tetes minyak atsiri pada tubuhnya, wewangian dengan aroma cendana menyeruak memenuhi seisi kamar. salah satu hobi si manis sejak datang ke macedonia adalah mengoleksi berbagai macam wewangian.

The Great Palace | Nomin☆Where stories live. Discover now