river of love

6.9K 686 156
                                    

ini minggu kelima na jaemin telah kembali tinggal di daratan eropa, mendiami kembali sebuah istana megah di tengah kota, serta menikmati hidup tanpa mara bahaya.

tertebak siapa manusia paling berbahagia, dia adalah raja agung serupa dewa, yang matang rupawan dengan hati teguh juga penuh rasa cinta. hari kelamnya, hati kosongnya, cerita bohongnya, terhapus bersih dengan langkah baru yang ditapakinya bersama si kekasih. air mata kepedihan tidak lagi tercucur hebat oleh padamnya cinta dan besarnya rindu di dada, jenoicuss senang, seluruh alam semesta juga tersenyum karenanya.

kedua lelaki tampan berdiri bersampingan menghadap hamparan luas kolam pemandian baru di samping istana. kubangan air itu dibangun diatas tanah yang dilapisi marmer hitam dengan jalur hijau batu giok khas tiongkok. pagar-pagar dengan tinggi setengah badan orang asia mengelilingi tepian kolam, di setiap sudutnya terpahat patung psyche yang membawa kendi dan mengucurkan air, estetika ala orang yunani dapat disamakan dengan selera para dewa.

"bagaimana kabar kalian, jeno?"

mark menopang dagunya pada tangan yang bertumpu pada kepala pagar yang datar, tatapannya lurus memandang si raja yang berdiri disampingnya. tubuhnya memang berada di tanah, tetapi pikiran mark sudah terbang melayang menyusuri angkasa. beberapa minggu ini hatinya terketuk berat dengan kembalinya perih dan rasa bersalah akan keputusannya di tahun yang telah berlalu, cintanya kandas, semua itu salah mark.

"kami baik, si cantik semakin cantik setelah sepuluh tahun hilang di antah berantah. agak semakin berbahaya juga, tetapi di sanalah letak seninya.", ujar jeno yang kini tersenyum ketika pikirannya dipenuhi oleh pria asia berusia 33 tahun yang menyandang gelar pemilik hatinya.

yang lebih tua disana tersenyum tipis, dahulu ia berangan-angan akan merajut kasih sampai akhir waktu dengan haechan, hidup tua bersama dan mati bersama juga. terdengar indah tapi faktanya berbalik arah.

mark menyesal, haechan hancur karena dirinya.

"aku senang kalian senang, kasih putih kalian pasti akan selalu tertanam di benak kami yang menyayangi kalian berdua."

"berjuanglah, kawanku. cinta juga harus dicapai, dikejar, dan diusahakan. sama dengan cita-cita."

jeno lebih dari tahu apa yang sebenarnya terjadi diantara sepupu serta teman satu pendidikannya itu. selang beberapa tahun setelah jaemin memutuskan pulang ke asia, haechan juga nekat pergi ke sparta, meninggalkan kenyamanan hak istimewa sebagai anggota kerajaan di macedonia. lelaki yunani-persia tersebut seolah ingin lari dari apapun yang hidup di tanah kelahirannya sendiri.

mark mengacak rambutnya kasar, rambutnya berantakan tetapi hatinya lebih berantakan, mantan bertambah menawan dan hatinya masih tertawan. dirinya harus melakukan apa? sudah berani menghancurkan kisah indah dan kini tak bisa berpisah dari bayangan semu kehangatan si anak bungsu taeyong tersebut.

"aku harus bagaimana? ingin meminta maaf sudah hilang nyali, haerstion juga pasti telah memiliki pengganti. tidak ada yang bisa menolak keindahan bumi satu ini."

jeno menggelengkan ringan kepalanya, sebuah kekehan keluar dari kedua belah bibirnya segera setelah mark menyelesaikan seluruh kalimatnya. "aku beri satu informasi rahasia. sangat rahasia karena hanya aku, haerstion, para dewa beserta kali ini dirimu yang tahu. cintamu itu, selama bertahun hidupnya di sparta, ia selalu merapalkan namamu, mencintaimu setiap harinya, dan berharap akan kebahagiaanmu di setiap doanya. jika hal yang menghalangi nyalimu untuk meminta maaf adalah rasa takut haerstion telah berpaling, maka jawabannya salah besar. sepupuku itu, dia akan selalu menyayangimu."

mark menatap wajah tampan jeno tidak percaya, jadi selama ini haechan masih mencintainya? bahkan setelah dirinya menghancurkan kepercayaan si manis berkulit coklat itu?

The Great Palace | Nomin☆Where stories live. Discover now