CHAPTER 5 DUNIA LAIN

1.1K 124 33
                                    

Di dalam ruangan luas nan sepi yang terletak di lantai teratas Villa, sosok Metta didudukkan di sebuah kursi kayu dalam kondisi tubuhnya terikat dan terbungkus kain putih.

Flinn tengah membuat lingkaran besar tepat di depan kursi yang diduduki Metta. Sebentar lagi dia akan melakukan ritual untuk pergi ke dunia roh, melihat apa yang terjadi pada Metta di masa lalu hingga menjadi seperti ini. Sebuah ritual yang sejak dulu selalu dilakukan team seven setiap ingin mengungkap sebuah misteri yang diyakini berkaitan erat dengan dunia gaib.

Flinn menoleh ke arah istrinya setelah selesai menggambar lingkaran di lantai dengan spidol hitam. Dia berdiri di tengah-tengah lingkaran, mengulurkan satu tangan untuk mengajak Kinsey bergabung bersamanya.

Kinsey mengangguk mengerti. Sebelum dirinya melangkah masuk mengikuti sang suami, dirinya menoleh pada dua rekannya, Roy dan Kaila.

" Serahkan pada kami urusan di sini." Sahut Kaila yang mengerti betul maksud tatapan Kinsey. Sedangkan Roy hanya menyengir lebar sembari mengangkat kamera di tangannya.

Sebenarnya ruangan itu sudah dipasangi beberapa kamera pendeteksi makhluk halus. Kamera yang akan merespon dengan mengeluarkan blitz jika ada makhluk halus yang terdeteksi.

Kinsey akhirnya melangkah mendekati lingkaran, menerima uluran tangan suaminya dan ikut berdiri di tengah-tengah lingkaran. Setelah itu, mereka pun duduk bersila dalam posisi berhadapan dengan kedua tangan yang masih bertautan erat.

" Sudah siap?" tanya Flinn.

" Tentu saja. Kita lakukan sekarang."

Flinn mengangguk seraya memejamkan mata. Diikuti Kinsey yang juga melakukan hal yang sama. Keduanya memfokuskan kekuatan spiritual masing-masing agar menjadi satu, membayangkan dunia yang mereka tuju yaitu dunia roh. Dan ketika keduanya membuka mata, pemandangan yang mereka lihat tidak lagi sama seperti sebelumnya.

Mereka masih berada di ruangan tadi hanya saja tak ada satu orang pun yang mereka temukan. Tidak ada Roy maupun Kaila yang seharusnya berada di ruangan itu. Tak ada pula sosok Metta yang seharusnya duduk di kursi tepat di depan mereka. Bahkan Ben dan Maria yang seharusnya berdiri di dekat pintu pun tak tampak dimana pun.

Kinsey dan Flinn menggulirkan bola mata menatap sekeliling, untuk mencari keberadaan makhluk halus yang mereka yakini merasuki tubuh Metta.

" Kau melihatnya?" tanya Kinsey karena dirinya memang tak melihat apa pun.

Tatapan Flinn tertuju pada satu titik yang di mata Kinsey hanyalah sudut ruangan yang kosong dan hampa.

" Flinn, kau melihatnya?" Kinsey mengulang pertanyaan karena sang suami yang tak kunjung bersuara.

Flinn mengangguk, menunjuk ke arah sudut yang ditatapnya. " Dia berdiri di sana, seorang pria bertubuh besar dan penuh kegelapan seperti yang dikatakan Maria."

" Jadi benar yang merasuki tubuh Metta adalah pria yang sering dilihat Maria? Yang selalu membuntuti Maria dan mengganggunya?"

" Entahlah, tapi sepertinya begitu." Sahut Flinn tak yakin.

" Kita hampiri dia dan tanyakan apa yang dia inginkan. Jika dia arwah penasaran yang masih terjerat keinginan yang belum sempat dia lakukan selama hidup, kita akan membantu menggantikan dia melakukannya. Atau jika dia memiliki dendam pada seseorang yang membunuhnya. Katakan padanya kita akan membantunya mengungkap kebenaran."

Flinn mengangguk tanpa kata, berjalan menghampiri sosok itu dengan tangan kanannya yang masih bertautan erat dengan Kinsey.

Flinn menghentikan langkah tepat di depan sosok pria bertubuh besar yang dilihatnya. Pria itu tengah menyeringai pada Flinn, tak ada luka yang memenuhi tubuhnya. Hanya saja penampilannya memang cukup menyeramkan. Tubuhnya tinggi besar hingga tinggi Flinn hanya mencapai bahunya. Rambutnya panjang sepunggung dan tampak berantakan. Lingkaran hitam mengelilingi kelopak mata dengan iris mata berwarna merah menyala-nyala layaknya darah. Gigi-giginya runcing dan terekspos jelas saat dia menyeringai hingga wajahnya mengerut sempurna. Bibir yang berwarna ungu, kulit wajah yang kemerahan serta pakaian serba hitam yang dikenakannya menjadi tanda dia jenis makhluk halus yang jahat dan penuh dendam.

TEAM SEVEN (MARGARETH)Where stories live. Discover now