CHAPTER 6 KAMI INGIN NYAWAMU

1.1K 114 24
                                    

Wajah Kinsey berubah menyeramkan, dengan kulit wajahnya yang pecah-pecah seolah ingin mengelupas serta bibir kering yang keunguan.

Roy dan Kaila melangkah mundur, mempercayai sepenuhnya ucapan Flinn bahwa Kinsey memang dirasuki makhluk mistis.

" Apa yang terjadi? Kenapa Kinsey bisa kerasukan?" tanya Roy setelah dirinya berdiri tepat di samping Flinn.

Flinn menghela napas panjang, tatapan dinginnya tetap tertuju pada tubuh sang istri yang kini melompat-lompat seolah tubuhnya seringan kapas. Bergerak mundur mendekati dinding.

" Akan ku jelaskan nanti. Yang pasti sekarang, kita harus mengeluarkan makhluk itu dari tubuh istriku."

Roy berdecak, menurutnya kasus ini semakin runyam saja. Belum selesai mengeluarkan makhluk halus yang merasuki tubuh putri klien mereka, kini Kinsey pun ikut dirasuki.

" Bagaimana dengan putriku?" Maria ikut memperkeruh suasana. Wanita itu hendak berlari menghampiri putrinya yang masih terikat pada kursi, beruntung Flinn bergegas menangkap tangannya sebelum wanita itu sempat mendekat.

" Tuan Ben, tolong pegangi istrimu. Kita akan membahas putri kalian nanti." Titah Flinn yang langsung dituruti Ben pasalnya pria itu bergegas memegangi tangan istrinya.

Kini tatapan semua orang tertuju pada Kinsey yang menempelkan punggung pada dinding yang dingin. " Kalian akan kalah."

Yang mengatakan itu memang Kinsey namun bukan dengan suara asli istri Flinn tersebut, melainkan suara sosok yang menguasai tubuhnya.

Kinsey mulai merangkak di dinding dalam posisi memunggungi dinding, berjalan mundur seolah telapak tangan dan kakinya yang menempel di dinding terdapat perekat yang membuatnya tak terjatuh.

Kinsey terus merangkak naik ke dinding dengan seringaian yang tak kunjung pudar dari wajahnya. Air liur menetes-netes dari sudut bibirnya.

" Lepaskan istriku. Apa yang kau inginkan sebenarnya?" Flinn melontarkan pertanyaan, dia berjalan maju untuk mendekati dinding yang dipanjat Kinsey.

" Katakan pada kami apa yang kau inginkan. Kami akan mengabulkannya. Kami akan berusaha membantumu. Jika kau masih ada dendam, katakan ketidak adilan seperti apa yang pernah kau terima semasa hidup."

Suara tawa menyeramkan itu kembali mengudara dari mulut Kinsey yang tak hentinya meneteskan air liur.

" Apa yang kami inginkan, kalian ingin tahu?"

" Katakan. Kami akan berusaha mengabulkannya." Roy ikut menimpali di saat sosok dalam tubuh Kinsey kembali bersuara.

" Nyawa kalian." Katanya. " Berikan nyawa kalian, sebagai gantinya aku akan meninggalkan tubuh ini."

" Apa salah kami padamu? Kenapa kau menginginkan nyawa kami?" Kaila yang tak memahami keinginan si makhluk, ikut melontarkan tanya. Dan ketika Kinsey tiba-tiba meletakan telunjuknya di depan bibir, seketika Kaila kembali mengatupkan mulutnya.

" Ssshhhhttt ... aku tidak mengizinkan kalian untuk menanyakan alasan kami melakukan ini. Kalian menanyakan apa yang kami inginkan, dan kami sudah menjawabnya. Kami menginginkan nyawa kalian."

" Apakah yang kau inginkan nyawaku?" Maria tak menggubris ucapan suaminya yang menyuruh dirinya untuk diam. Dengan berani wanita itu menerka bahwa yang diinginkan sang hantu adalah nyawanya mengingat sejak awal dirinya yang selalu diganggu.

" Silakan ambil nyawaku. Sebagai gantinya lepaskan putriku dan juga Kinsey."

Maria berusaha melepaskan diri dari pelukan suaminya, namun tak semudah itu karena sang suami tentu tak berniat melepaskannya. " Diam Maria. Jangan bicara sembarangan." Ucap Ben memperingati.

TEAM SEVEN (MARGARETH)Where stories live. Discover now