0.9

7.7K 2.1K 308
                                    

Malam telah datang, dan semua murid sudah berada di penginapan. Mereka hanya menginap semalam, lalu besoknya akan kembali pulang.

Yeonjun, Soobin, Taehyun, dan Kai yang sudah berada didalam kamar mereka pun larut dalam pikiran masing-masing.

Mereka kecuali Kai, masih memikirkan bayang-bayang Hyunjin yang kepalanya menyembul diatas kursi sambil menyeringai. Lalu mengatakan,

"Bisik-bisik itu gak baik. Nanti mulut kalian dirobek, tau rasa."

Taehyun merinding mengingatnya. Ekspresi Hyunjin saat mengatakan itu benar-benar serius.

"Duh gue kebelet pipis. Ada yang mau nganterin gak?" tanya Kai.

"Ck, kebiasaan." decak Yeonjun.

"Gue mager, Kai. Sama Taehyun sana." tolak Soobin sambil melempar tubuhnya diatas kasur.

Kai menatap Taehyun. Membuat yang ditatap mendengus gusar. "Cepet, gak pake lama."

Kai tersenyum senang sambil berpose hormat. "Siap bosque!"

Kai dan Taehyun sudah lenyap dari balik pintu kamar. Menyisakan Yeonjun dan Soobin didalam sana.

"Ayo kita bahas yang tadi" pinta Soobin.

Yeonjun pun mengangguk dan mulai angkat bicara. "Pertama, gue mau nanya sama lo. Selama gue gak masuk, lo dapet hal yang mencurigakan gak??"

Soobin nampak berpikir, lalu menjentikkan jarinya. "Dapet!"

"Nah, apa coba?" tanya Yeonjun.

"Si Beomgyu ngambil benda-benda tajem punya kak Changbin di kolong meja. Padahal kak Chan bilang kalo kak Changbin emang berandalan, tapi gak pernah bawa benda tajem banyak banget gitu." jelas Soobin.

"Terus?"

"Nah terus, HP lo kan ada di tangan gue waktu ketinggalan itu. Terus gue cek, termasuk pesan dari nomor yang gak dikenal itu. Ga tau insting dari mana sih ya, gue ngecek HP nya bocah-bocah dibantuin Taehyun. Dan Taehyun nemuin kalo ternyata si pengirim pesan itu kak Lino!" Soobin menekan kata Lino.

Mata Yeonjun membelalak kaget. "Serius lo?! Dia kan kalem terus pendiem. Gak mungkin lah dia iseng kayak gitu."

"Ini bukan iseng lagi namanya, Kak. Lo kok masih nganggep remeh gitu aja sih?" balas Soobin.

"Justru kita tuh harus hati-hati sama orang yang diem-diem aja. Kita gak tau dia mikirin apaan kan? Tau-taunya nerkam aja. Ngeri anjir." lanjut Soobin.

"Lah? Taehyun juga pendiem tuh." balas Yeonjun.

"Yeu! Dia mah ngeselin, bukan pendiem! Savage terus, jingan." desis Soobin.

Yeonjun terkekeh. "Gitu-gitu gek dia temen lo, Bin."

"Tau gue gek. Tapi kan ngeselin!! Dia tuh—ah! Gak tau dah!! Kok jadi bahas dia sih?!" sungut Soobin sambil mengacak rambutnya kesal.

Yeonjun terdiam menatap langit-langit kamar. "Lama juga tuh bocah pipisnya."

"Mabar kali wkwk" ngawur Soobin.

"Oh iya kak!" panggil Soobin teringat sesuatu.

Yeonjun menoleh. "Apaan?"

"Lo curiga sama siapa lagi selain sama Jisung?" tanya Soobin.

Yeonjun tersenyum tipis. "Gue gak bisa ngasih tau."

Soobin mengerucutkan bibirnya. "Kok gitu sih? Mainnya rahasia-rahasiaan!"

"Intinya penerornya ada di kelas kita. Gue yakin." jawab Yeonjun sambil memainkan ponselnya.

"Kenapa bisa yakin banget gitu sih? Lo—"

"Lo juga ada insting kan? Yaudah. Nanya mulu lo, puyeng pala gue dengernya." keluh Yeonjun.

"Emangnya pendengaran itu dari kepala?" tanya Soobin.

Ia kembali menatap Yeonjun penuh harap. "Seenggaknya kasih tau gue inisialnya! Biar gue bisa pantau mereka. Jadinya lo aman juga, kak."

Yeonjun berpikir sejenak, lalu mengangguk. "Oke! Inisialnya CHH. Dah itu aja."

"Anju" umpat Soobin lalu menindih kepalanya dengan bantal.

Ia berguling-guling diatas kasur hingga spreinya berantakan. "GAK NGANTUK GUEEE JINGAN!!"

Merasa Yeonjun tak ada balasan, Soobin pun langsung menyembulkan kepalanya yang tertindih bantal. Dan memperlihatkan Yeonjun yang sedang membeku menatap ponselnya.

Soobin yang posisinya tiduran pun langsung duduk dan mendekat dengan cemas kepada Yeonjun.

"Kak! Lo kenapa??" tanya Soobin, khawatir.

Yeonjun menunjukkan layar HP nya yang berisikan roomchat. Soobin membacanya dengan teliti, lalu menutup mulutnya kaget.


































Unknown:
| Gue tau lo ngasih kode ke Soobin
| Jangan pernah ngasih tau apapun ke siapapun
| Karena gue selalu ngawasin lo.
| Gue udah bilang kalo gue gak akan main-main, dan lo anggap remeh itu.
| Lo nantang gue ya? Oke gue bakal bertindak sekarang.
| Mulai dari mana ya? Gimana kalo dari temen lo yang lagi di kamar mandi?

[1] Humorous | TXT ft. SKZ『√』 (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now