2.2

6.4K 1.9K 298
                                    

"Loh Hyunjin gak masuk?" tanya Soobin entah pada siapa.

Seungmin mengendikkan bahunya. "Au, kabur kali wkwk. Ketakutan dia."

"Kak Hyunjin gak salah!" seru Taehyun sambil berdiri dari kursinya.

"Maksud lo? Bukannya lo juga curiga sama dia?" tanya Soobin.

"Gue udah selidikin bareng kak Woojin, dan kak Hyunjin maupun kak Beomgyu gak salah. Kak Woojin bilang kata kuncinya humoris. Dan orang yang humoris itu kak Jisung, kak Hyunjin, dan kak Beomgyu. Emangnya kalian gak curiga sama kak Jisung yang selalu keliatan ceria??" tanya Taehyun.

Teman-temannya hanya diam.

"Pelakunya kak Jisung. Dia yang ngebajak HP kak Lino, dia yang neror kak Yeonjun, dan dia yang nyulik kak Chan sama kak Beomgyu. Kak Woojin punya indra keenam, dan dia bisa melihat apa yang akan terjadi di masa depan dan kak Woojin udah tau siapa pelakunya, tapi kak Woojin ngerahasiain supaya kita berjuang sendiri. Tapi justru kalian, termasuk gue malah nuduh kak Beomgyu yang gak ada sangkut pautnya dan nuduh kak Hyunjin yang mencoba melindungi kak Jisung." jelas Taehyun.

"Ngelindungin apaan?" tanya Lino tak paham.

"Taehyun bener." sela Changbin.

Changbin melipat kedua tangannya ke depan dada. "Alasan gue naruh benda-benda tajem adalah buat mancing Jisung. Tapi tau-taunya udah diambil duluan sama Beomgyu. Kalaupun Jisung yang dateng duluan, dia pasti ngambil barang-barang itu. Karena sisi dia yang lain, penyuka benda-benda tajam."

"H-hah? Maksudnya sisi dia yang lain apaan?"

"Jisung punya penyakit mental yaitu kepribadian ganda yang berganti setiap dia tertidur. Jisung yang asli dia memang humoris dan seperti Jisung yang biasa kalian lihat. Tapi sisi dia yang lain, adalah sisi dari Jisung yang gak pernah kalian lihat, alias sisi gelapnya." jelas Changbin.

Semua orang kecuali Taehyun mematung mendengarnya. Jisung kepribadian ganda??

"Kak Jisung butuh orang yang mau mendengar masalahnya. Dia butuh penyemangat. Dia butuh seseorang yang mau mendengar keluh kesahnya. Dia berpikir kalo kalian gak adil. Selama ini dia selalu ngehibur kita, tapi kita gak pernah ngehibur dia." lanjut Taehyun.

Seungmin yang terlihat gemetar itu angkat bicara. "Ja-jadi waktu rapat yang dia ketawa-ketawa itu sisi dia yang lain?"

Taehyun mengangguk lalu menatap bengis Seungmin. "Termasuk ketika dia mau curhat sama lo."

"Kenapa lo gak bilang dari awal kak Changbin??" geram Soobin.

"Kalo lo jadi gue, apa semudah itu buat bilang? Ngomong emang gampang, Bin. Tapi kalo lo jadi gue, dimana posisi lo juga terancam.. gue yakin lo juga bakal mikir beribu kali buat bilang."

"Tapi seandainya lo bilang dari awal ke kita semua waktu gak ada Jisung.. kak Yeonjun, kak Chan, sama Beomgyu pasti masih ada sekarang!! Lo ngotak gak sih?! Lo egois mentingin keselamatan lo doang!!"

"GIMANA GUE MAU BILANG KALO GUE DIAWASIN SAMA JISUNG?! BUKAN GUE DOANG, BAHKAN KITA SEMUA ASAL LO TAU!!"

Bentakan Changbin yang mengudara, membuat hawa sekitar mereka mendadak sunyi. Changbin yang marah, itu sangat mengerikan bagi mereka.

"Jisung menyadap HP kita, maupun barang-barang elektronik lainnya yang ada kameranya. Dia ngawasin kita, mantau pergerakan kita lewat handphone kita. Bahkan sekarang gue yakin kalo dia lagi dengerin percakapan kita semua sekarang entah lewat HP siapa. Menggelikannya lagi, kalo lo lagi berak sambil bawa HP, Jisung pasti juga liat."

Semua orang mematung terkejut mendengarnya.

"Anjir. Gila tuh orang." gumam Felix tak menyangka.

"Kalo dari awal gue bilang ke kalian, pasti sekarang gue udah tinggal nama doang." ujar Changbin sambil bangkit dari kursinya.

Changbin menggendong tas nya lalu menuju keluar pintu kelas. Felix pun menatapnya bingung.

"Mau kemana kak?"

"Ayo bolos hari ini aja. Kita cari informasi detailnya ke kak Woojin."

[1] Humorous | TXT ft. SKZ『√』 (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang