Chapter. 14

14.7K 1.7K 53
                                    

I Got You!

.
.
.

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Story by : caley_23

Pairing: Sasusaku

Bagian : 14

Genre : Romance, Friendship, Schoollife

Rate : Mature for some reason (No lemon)

.
.
.
.

ENJOY!

"Kami pulang!"

Sasuke dan Sakura sudah sampai di rumah. Saat ini, rumah terlihat sangat sepi. Jam telah menunjukan pukul 1.00 malam. Sepertinya Naruto dan Sai sudah tertidur di kamar mereka masing-masing sekarang.

Sasuke menaruh tas Sakura dan tasnya di atas meja tamu. Ia lalu mendudukan dirinya pada sofa seraya memejamkan mata.

Sakura melepaskan syalnya dan jaket Sasuke yang disampirkan di bahunya. Ia ikut mendudukan dirnya di samping Sasuke dan menyandarkan kepalanya pada dada pria itu. Wajahnya terlihat lelah, ia benar-benar tidak menyangka kalau menunggui Sasuke kerja akan sangat melelahkan.

Sasuke mengusap wajah Sakura yang terlihat sangat kelelahan. Perasaan bersalah tiba-tiba melanda hatinya. Seharusnya ia tidak membiarkan wanita itu ikut kerja dengannya. Terlebih lagi hari ini dia lembur mendadak.

"Maafkan aku," ujar Sasuke sambil terus mengusap wajah Sakura dengan lembut.

Sakura mendongak. "Maaf untuk apa?"

"Maaf karena telah membuatmu menunggu tadi," ucap Sasuke dengan nada menyesal.

Sakura tersenyum dan memegang tangan Sasuke yang masih mengusap wajahnya. "Jangan minta maaf," Ia mengecup tangan pria itu pelan. "Aku senang bisa melihatmu berkerja. Itu membuatku tahu seberapa lelahnya kau selama ini." 

Sasuke terdiam. Sakura memang selalu mengerti dirinya. Ini sebabnya ia menjadi selalu merasa bersalah dan tidak pantas. Ya, dirinya memang merasa tidak pantas untuk gadis sebaik Sakura. Tapi disisi lain, gadis itu juga bisa membuat perasaan itu hilang.  Melihat gadis itu memandangnya dengan kedua mata emerald indah itu, membuatnya merasa sangat di cintai.

Sasuke lalu tersenyum tipis dan mulai mendekatkan wajahnya dengan Sakura seraya memejamkan mata. Ia akan menyatukan bibir mereka, kalau saja tidak ada suara yang menghentikan mereka.

"Apa yang kalian lakukan?" Naruto menatap terkejut kedua manusia di depannya. Di tangannya terdapat sebuah guling dan selimut. Rambutnya terlihat acak-acakan. Sepertinya pria itu baru saja terbangun dari tidurnya.

Sasuke mendesis kesal karena kegiatannya terganggu. Ia menatap tajam Naruto. "Kau menganggu."

Naruto tidak memperdulikan ucapan Sasuke. Ia duduk di hadapan mereka dan menatap mereka dengan pandangan menyelidik. "Katakan padaku kalau dugaanku dengan Sai tidak benar!"

Sakura menyerengit bingung. "Dugaan apa?"

"Sasuke melecehkanmu!"

Sakura mebelalakan matanya. "Tunggu, apa?!"

Sasuke mendengus. "Hn,bodoh."

"Apa yang kau bicarakan?!" Sakura menjitak kepala Naruto kesal.

Naruto mengaduh. Ia mengusap kepalanya yang dijitak Sakura. "Itu benar kan?"

Sakura menghela napasnya. "Kenapa kalian bisa menduga seperti itu?"

"Karena tanda merah di lehermu." Sai datang dengan segelas kopi di tangannya. Asap dari kopi itu terlihat mengepul, tanda baru saja di bikin.

Mereka semua menoleh. "Sejak kapan kau ada disitu?" Sakura menaikan alisnya, melihat Sai yang tiba-tiba muncul.

"Sejak kalian bertiga ribut," ujarnya sambil menyeruput kopinya. Ia lalu duduk di samping Naruto.

"Bagaimana bisa kau tahu tanda merah di leherku?" tanya Sakura bingung. Pasalnya seharian ini ia selalu menutupi lehernya dengan syal, jadi sangat tidak mungkin kalau Sai mengetahuinya.

"Kau tidak menutupinya dengan benar." Sai menyeringai. Sebenarnya sejak mereka akan berangkat sekolah tadi pagi, dia sudah mengetahuinya. Saat Sakura membungkuk untuk memakai sepatunya, ia yang berdiri di sampingnya tidak sengaja melihat bercak merah itu. Tapi, saat itu ia hanya diam dan bersikap seolah tidak pernah melihatnya.

Walaupun akhirnya ia mengatakannya juga pada Naruto yang saat itu selalu mendesaknya untuk menyelidiki Sasuke dan Sakura.

"Jadi jelaskan, apa dugaan kami benar?" Naruto kembali bertanya. Kini wajahnya berubah serius. Karena jika ini menyangkut pelecehan, ia tidak bisa main-main, apa lagi ini tentang sahabat perempuan tersayangnya. Dia akan langsung memembunuh Sasuke kalau benar ini adalah pelecehan.

"Dia tidak melecehkanku. kami berpacaran," jelas Sakura melihat wajah Naruto yang mulai serius.

Naruto mendesah lega. "Ternyata begi—HEEE APA?"

Sasuke menatap datar Naruto. Sedangkan Sakura hanya mendengus.

"Apa maksudnya? Sejak kapan kalian berpacaran?!" tanya Naruto dengan wajah tidak percaya.

"Kemarin," jawab Sakura malas.

"Kenapa kalian baru memberitahuku?"

Sakura menatap Naruto aneh. "Apa bedanya memberitahu tadi dan sekarang?"

"Kalau kalian menganggapku teman seharusnya kalian memberitahuku sejak awal!"

Sakura mencibir. Sedangkan Sai yang sejak tadi hanya diam, menghela napasnya.

Sepertinya malam ini akan dipenuhi perdebatan yang panjang.

Dan semoga mereka tidak telat bangun lagi, besok.

Ya, semoga.

....
TBC

I Got You! | SasuSaku ✔Where stories live. Discover now