Chapter. 19

12.5K 1.5K 67
                                    

I Got You!

.
.
.

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Story by : caley_23

Pairing: Sasusaku

Bagian : 19

Genre : Romance, Friendship, Schoollife

Rate : Mature for some reason (No lemon)

.
.
.
.

ENJOY!

"Hiks, hiks...."

Sakura menatap datar pemandangan di depannya. Shion dan teman-temannya terlihat sangat mengenaskan. Wajah mereka kini di penuhi oleh memar dan sebagian di antara mereka menangis karena ketakutan.

Sakura mengusap sudut bibirnya yang berdarah karena terkena pukulan saat ia menghajar mereka semua tadi. Salah satu diantara mereka berhasil memukul wajahnya dengan kayu yang entah orang itu dapatkan dari mana.

Saat ini, mereka semua sedang dipaksa untuk berlutut di depannya. Mereka yang sudah sangat ketakutan dan tidak lagi berani melawan, hanya menurut saat Sakura memerintahkan untuk berlutut dan minta maaf.

"Kami minta maaf!" ujar mereka semua kecuali Shion sambil menundukan kepalanya dalam-dalam. Sakura yang melihat itu hanya tersenyum sinis. Baginya mereka adalah orang-orang bodoh, dan lagi-lagi dia dapat membuat orang menyesal karena telah berani mencari masalah dengannya.

Shion yang melihat senyum sinis Sakura, menggertakan giginya. Seumur hidupnya dia tidak pernah dibuat terlihat serendah dan menyedihkan seperti ini. Berlutut dan minta maaf adalah hal terendah yang pernah ia lakukan, dan Sakura berhasil membuatnya benar-benar merasa direndahkan sekarang.

"Beraninya kau...."

Semua orang menatap ke arah suara.

Shion terisak. Ia menatap tajam Sakura yang sedang menatap datar ke arahnya. "BERANINYA KAU MEMBUATKU SEPERTI INI!" raungnya kencang.

Sakura menatap Shion dengan pandangan meremehkan. Sedangkan teman-teman Shion yang hanya diam dan terus menangis. Mereka tidak seberani Shion yang berani meneriaki Sakura. Nyali mereka hilang setelah merasakan kekejaman seorang Haruno Sakura.

"Aku akan membalasmu...." Shion bergumam.

Teman-teman Shion yang mendengar Shion bergumam seperti itu bergidik takut. Mereka lalu menatap ke arah Sakura yang hanya memasang wajah santainya. Mereka semua takut kalau Sakura marah dan akan kembali menghajar mereka.

"Aku akan membalasmu...." Shion kembali bergumam. Gadis itu lalu tertawa kencang membuat semua orang kecuali Sakura menatap bingung ke arahnya.

Tawa Shion berhenti. "Aku tidak akan memaafkanmu yang berani membuatku seperti ini."

"AKU AKAN MEMBUNUHMU!" Shion mengambil balok kayu yang terletak tidak jauh darinya dan akan memukul wajah Sakura. Tapi Sakura segera menahan tangan Shion yang akan memukulnya dan mendorongnya keras sehingga ia kembali tejatuh.

Bruk!

Sakura menatap dingin Shion yang jatuh terduduk dengan tubuh bergetar. "Kau bilang ingin membunuhku?" Ia meraih pipi Shion dan mencengkramnya keras. "Apa kau lupa dengan siapa kau bicara, hm?"

Bug!

"Kyaa!" Teman-teman Shion berteriak histeris melihat Shion yang kembali di pukul Sakura.

Sakura menatap datar Shion yang tergeletak di bawahnya. Matanya melirik tangan Shion yang masih memegang kayunya. Dengan keras, ia menginjak tangan yang telah berani ingin menghajarnya tadi.

"Akh!" Shion berteriak kesakitan. Tangannya terasa mati rasa karena diinjak keras oleh Sakura.

Teman-teman Shion yang melihat itu semua hanya menangis. Mereka merasa kasian melihat Shion. Tapi mereka juga tidak bisa apa-apa mengingat lawan mereka saat ini adalah Sakura. Jadi yang mereka bisa lakukan saat ini hanyalah menangis dan berharap Sakura akan memaafkan Shion.

Sakura berjongkok dihadapan Shion. "Lihat dirimu." Ia mendengus remeh. "Kau terlihat sangat menyedihkan sekarang."

Shion terengah sambil menyeringai. "Aku? Benarkah?" tanyanya seraya tertawa pelan. Tangannya perlahan bergerak ke arah saku roknya. Dia kemudian melebarkan seringainya saat berhasil menggenggam benda yang berada di dalam sana. Dengan cepat, Shion mendorong Sakura dan langsung menusukkan benda yang ternyata adalah gunting itu ke perut Sakura.

Jleb!

Sakura melebarkan matanya saat Shion dengan tiba-tiba menusuk perutnya. Sedangkan teman-teman Shion menatap tidak percaya Shion yang berani menusuk Sakura, mereka semua berteriak kencang saat Sakura langsung jatuh tergeletak.

Sakura jatuh dan memuntahkan darah dari mulutnya. Matanya menatap kaget perutnya yang telah mengeluarkan banyak darah. Ia lalu menatap ke arah Shion yang menyeringai kejam.

"K-kau...."

Shion tersenyum miring."Lihat siapa yang menyedihkan sekarang."

Sakura meringis, matanya menatap tajam Shion. "K-kau gila!"

Shion tertawa. "Ya, aku memang gila!" Ia menghentikan tawanya "Aku sudah bilang kalau aku akan membunuhmu." Matanya menatap dingin Sakura yang terlihat mengeluarkan banyak darah dari mulut dan perutnya. "Sekarang matilah!"

Salah satu dari teman Shion berdiri , ia berjalan ke arah Shion dan menampar wajah Shion keras. "Apa kau sudah gila?!" teriak gadis itu panik dengan wajah pucat. Dirinya sangat terkejut dengan perlakuan tidak terduga temannya. "Dia akan mati, brengsek!"

Shion mendengus, lalu menyeringai. "Memang itu tujuanku."

Gadis yang diketahui bernama Saara itu menatap tidak percaya ke arah Shion. "Kau memang benar-benar sudah gila, kami akan melaporkanmu!"

Shion menatap datar temannya. "Laporkan saja. Tapi, perlu diingat, kalau kalian juga terlibat di sini."

Saara kembali menampar Shion. "Jangan bawa-bawa nama kami! Kau yang menusuknya dan kami tidak akan bertanggung jawab!" bentaknya dengan nada gusar, "aku akan melaporkan ini," ujarnya lalu pergi dari situ diikuti oleh yang lainnya.

Shion menatap datar teman-temannya yang lari. Tatapannya beralih ke arah Sakura yang sedang menatapnya. Ia mendengus melihat tatapan tajam Sakura padanya

Setelah ini ia berniat meminta ayahnya untuk mengurus pelariannya. Ia tidak mau di tangkap dan dijebloskan kepenjara setelah membunuh Sakura. Shion tersenyum miring merasa kalau ini akan sangat mudah. Dengan kekuasan yang dimiliki ayahnya, ia tidak akan mendapatkan masalah walau telah membunuh orang sekalipun.

Dengan wajah santai dan seakan-akan tidak melakukan apa-apa, Shion melangkahkan kakinya pergi dari situ, meninggalkan Sakura sendirian.

Sakura menatap tajam punggung Shion yang telah pergi meninggalkannya. Tanggannya bergerak ke arah gunting yang masih menacap di perutnya, dan mencabut gunting itu dengan perlahan

Sakura menggigit bibirnya keras, merasakan sakit yang teramat sangat saat ia mencoba mencabut gunting itu. Nafasnya terengah setelah berhasil mencabut gunting yang menancap di tubuhnya. Ia kembali mengeluarkan darah dari mulutnya.

Sakura merasa kalau sebentar lagi ia akan kehilangan kesadarannya. Matanya perlahan terpejam. Ia bergumam pelan, memanggil nama seseorang sebelum akhirnya ia tidak sadarkan diri.

"Sakuke-kun...."

....
TBC

I Got You! | SasuSaku ✔Where stories live. Discover now