7

1.5K 250 41
                                    

Namjoon memandangi Seokjin, memakaikan kembali kemeja hitamnya ke tubuh Seokjin.

"Namjoon?"

"Hm?"

Seokjin ragu-ragu. Haruskah ia percaya pada pemuda dengan kulit sawo matang dan berlesung pipi ini? Ataukah Seokjin sudah seharusnya menolak percaya tetapi bertingkah seakan Seokjin percaya padanya?

"Haruskah aku percaya padamu?"

Namjoon terdiam. Pandangannya menyelami mata Seokjin, mencari-cari celah kepercayaan disana.

"Seokjin," Namjoon dengan halus mengusap pipi tembam Seokjin, "Aku tidak tahu bagaimana caranya agar kau bisa percaya padaku. Aku tahu kita baru bertemu beberapa hari, dan ini terdengar tidak masuk akal"

Namjoon terlihat frustasi karena tingkah Seokjin yang terus mempertanyakan niat baiknya.

"Aku ingin melindungimu, Seokjin"

Seokjin mengernyit, "Kenapa kau ingin melindungiku? Aku bukan siapa-siapamu"

Namjoon menganggukkan kepalanya sembari memejamkan matanya, "Ya, aku tahu, Seokjin"

Namjoon hanya tidak mengerti tentang perasaannya sendiri.

"Seokjin...," 

Namjoon berusaha mengatur degup jantungnya. Ditatapnya wajah rupawan itu, bibir penuh berwarna semerah ceri, membuat Namjoon mabuk kepayang tiap kali Seokjin muncul di hadapannya.

"Apakah aneh jika aku menyukaimu?"

Seokjin terperanjat. Namjoon? Menyukainya?

"A-Apa maksudmu?"

Namjoon mendesah, "Kurasa aku menyukaimu, Seokjin"

Seokjin mendengus, "Kau menyukaiku hanya karena wajahku yang tampan"

Seokjin mencibir Namjoon dengan sukses.

Namjoon mengedikkan bahunya, "Aku tidak akan berbohong soal itu. Wajahmu memang terlalu tampan, Seokjin. Tapi Taehyung juga tampan,"

Ah, benar. Seokjin tahu betul bagaimana sempurnanya wajah tegas Taehyung yang sangat memikat hati. Seokjin hampir saja jatuh hati pada temannya sendiri sebelum ia membenturkan kepalanya ke tembok beberapa tahun yang lalu.

"Aku justru menyukaimu, bukan Taehyung"

Seokjin berjengit, Namjoon ada benarnya.

"Apa kau sedang mengakui perasaanmu padaku?"

Namjoon mengangkat bahunya, "Aku hanya ingin kau percaya padaku. Niatku baik, Seokjin. Dan aku..., tidak ingin kehilangan lagi"

Lagi.

Seokjin hendak bertanya siapa yang telah meninggalkan Namjoon, tetapi ada baiknya jika Seokjin tetap menutup mulutnya karena ia tidak ingin membuat hati Namjoon remuk. Seokjin sangat mengerti perasaan itu.

"Aku tidak pernah menyukai seseorang, asal kau tahu"

Namjoon menyeringai, menampakkan kedua lesung pipinya. Lalu siapa yang meninggalkan Namjoon jika ia bahkan tidak pernah jatuh cinta?

"Bukan urusanku" Seokjin menjawab dengan ketus, lalu mengisyaratkan Namjoon untuk keluar dari kamarnya.

"Cukup. Taehyung menunggu cukup lama diluar sana. Aku tidak ingin ia menaruh curiga pada kita," Ujar Seokjin seraya merapikan kemeja hitamnya di tubuh.

"Kau tidak ingin berkata sesuatu padaku?"

Tidak.

Maksudnya, Seokjin tidak tahu, ia bimbang.

PetakaWhere stories live. Discover now