24

1.2K 200 85
                                    

Ayo vote dan comment biar aku semangat!^^

..

16 November 2019

DOR!

DOR!

Hoseok memerhatikan Seokjin.

Lelaki itu sungguh tak bisa diganggu jika ia sudah melaksanakan latihan baku tembaknya.

Hoseok tak akan berdusta, dengan postur badan indahnya—dada bidang lebar, pinggang ramping, lengan otot yang terpahat sempurna, dan jangan lupa, bibir merah muda menyala yang selalu menjadi daya tarik utama lelaki tersebut.

Tak heran, Namjoon jatuh hati pada pria itu.

Dan itu benar-benar mengusik pikiran Hoseok.

Terdengar suara derap langkah kaki dari belakangnya, lantas Hoseok mengalihkan pandangannya dan menemukan pria berlesung pipi itu—Namjoon.

"Dia selalu seperti ini?"

Namjoon menyilangkan kedua tangannya di depan dada sembari mendekat kearah Hoseok, lalu berdiri bersisian dengannya.

"Mengingat fakta bahwa Seokjin adalah mantan bandit, ya. Tangannya tak akan tahan jika ia tidak menembak selama seminggu"

Hoseok menyeringai seraya terkekeh ringan, kedua tangannya ia selipkan ke dalam kantong celananya.

"Indah, bukan?"

Hoseok berjengit, lantas menatap Namjoon, "Hm?"

"Seokjin. Dia indah, bukan?"

"Well, ya, aku tidak akan berbohong. Dia indah"

Kedua mata Namjoon berbinar seraya memandang Seokjin yang masih sibuk melakukan aktivitas baku tembaknya di arena yang menjadi salah satu fasilitas bungker, tidak menyadari kehadiran kedua pria yang sedang bercakap-cakap mengenai dirinya.

Namjoon menggeleng, seraya tergelak ringan, "Maaf. Aku tidak seharusnya meracau tentang Seokjin padamu. Terdengar menggelikan"

Hoseok tersenyum paksa, lantas menggeleng pelan, "Tak apa. Kau hanya terlalu mencintai Seokjin. Aku bisa memahaminya"

Namjoon mengangguk, mengulum bibirnya dengan canggung.

"Ah," Namjoon sontak mendongakkan kepalanya, "Bagaimana kabar penelitianmu? Aku sudah tidak mendengar perkembangan selama kurang lebih satu minggu. Apa semuanya baik-baik saja?"

Hoseok melumat bibirnya, "Ya. Semua baik-baik saja. Aku hanya membutuhkan sedikit waktu lagi"

Sedikit lagi.

"Apakah sudah ada kemajuan?"

"Lebih banyak daripada tiga minggu yang lalu. Kurasa akan selesai sebentar lagi"

Namjoon terperangah, lantas memberikan seluruh perhatiannya pada Hoseok, "Kau... yakin?"

Sangat, yakin.

Hoseok mengangguk sembari merekahkan senyumnya, "Aku akan memberitahumu jika eksperimenku telah usai"

Hoseok mengikis jarak di antara mereka, lalu menepuk pelan pundak Namjoon, "Selamat menikmati waktumu. Aku harus kembali bekerja. Jangan lupa makan siang"

Namjoon mengangguk, sementara Hoseok melemparkan senyum, dan melenggang pergi meninggalkannya.

.

.

.

"Kau bercanda, kan?"

PetakaWhere stories live. Discover now