Part 3 [He and Me]

248 95 31
                                    

Pagi ini, sinar matahari menunjukkan sinar yang lebih terang dari biasanya. Dan ketika dia datang, sinar terang itu tak memamerkan sinarnya lagi, mungkin itu hanya perasaanku.

"Luna-ya." Panggil seseorang yang tiba-tiba sudah berada di kamarku.

"Hyun-ah, kenapa kau datang ke rumahku?" Tanyaku pada Hyun yang terlihat bahagia seperti biasanya.

"Tentu saja aku ingin menjemput bidadari cantik untuk pergi ke khayangan." Kata Hyun yang mengeluarkan gombalan khasnya.

"Aku sudah tidak heran dengan rayuan mu itu." Ucapku mengerutkan bibir.

"Benarkah, apa aku terlalu sering merayu mu? " Ucap Hyun tertawa.

"Sudahlah, ayo ke kampus sekarang!" Tambah Hyun.

"Oh ya, tadi Eomma mu bilang padaku agar menjagamu dengan baik karena dia pergi ke luar kota untuk beberapa hari." Jelas Hyun lagi.

"Seperti biasa, ibu tidak pernah peduli padaku." Ucapku lirih.

"Kau tidak boleh bicara begitu, ibumu Sangat menyayangimu." Ucap Hyun yang berusaha menghiburku.

Sejak kecil aku hanya tinggal bersama ibuku, aku tidak pernah melihat ayahku walau hanya sedetik. Ibuku sangat sibuk dengan pekerjaannya dan menurutku ia tidak pernah memperdulikan ku. Disitulah Hyun datang di hidupku sebagai cahaya dalam redupnya takdirku.

_•_

"Bagaimana perasaanmu sekarang?"Tanya Hyun yang menempatkan jarinya di wajahku untuk membersihkan air mataku.

"Aku tidak tau." Jawabku singkat.

Setiap kali aku bersedih Hyun adalah orang pertama yang menenangkan dan menghiburku. Seperti biasa, hari ini kesedihan itu datang lagi dan aku hanya bisa menangis dan menempatkan kepalaku dibahu Hyun.

"Hari ini hari ketiga mu kuliah, kau harus datang agar nilai-nilai mu bagus." Bujuk Hyun padaku agar aku mau pergi ke kampus.

"Jika kau mau pergi, pergi saja, bilang saja kau tidak mau menemaniku lagi." Ucapku kesal.

"Kenapa kau selalu seperti anak kecil Nn.kim?, Cobalah untuk mengerti keadaan!" Ucap Hyun dengan nada tinggi.

"Kau memarahiku," ucapku yang kembali menangis tersedu.

"Tidak, tidak begitu, aku minta maaf aku sudah membentak mu tadi." Ucap Hyun yang selalu luluh dengan tangisanku.

Walaupun aku yang salah, Hyun tidak pernah membuat aku meminta maaf duluan. Dia selalu mengalah dan membuang ego nya saat bersamaku.

_•_

"Aku akan mengantarmu ke kelas." Kata Hyun.

"Tidak perlu, aku akan pergi sendiri." Jawabku mengakhiri pembicaraan dan berjalan kearah kelas.

Seperti yang kuduga, dosen sudah masuk ke kelas, itu tandanya masalah baru akan mendatangiku.

"Permisi!" Ucapku sambil mengetuk pintu.

"Siapa?" Tanya dosen itu padaku.

"Saya mahasiswi di kelas ini pak." Ucapku merendahkan suara.

"Sejak 1 jam yang lalu kami sudah belajar, kau tidak boleh masuk dan boleh pergi sekarang." Kata dosen itu.

Hari yang menyebalkan, tidak cukup dengan kesedihan saat pagi hari tadi.

"Kau kenapa Luna?" Tanya seseorang bertubuh tinggi yang tak lain adalah seonbaenim.

"Aku tidak apa-apa seonbaenim." Jawabku.

"Kau tidak masuk kelas?, Tadi aku lihat dosen sudah ada di kelasmu." Ucap seonbae Hino memberi tahu.

"Dosen itu mengusirku tadi karena aku terlambat masuk 1 jam." Terangku.

"Kalau begitu aku akan membantumu agar diperbolehkan masuk kelas." Tawar seonbae Hino.

"Terima kasih tapi tidak perlu, aku akan pulang saja seonbaenim." Jawabku.

"Luna-ya!" Teriak seseorang dari kejauhan yang tak lain adalah Hyun.

"Kenapa diluar saat jam kuliah?" Tanya Hyun.

"Oh ternyata ada kau Hino, apa kabar?" Bicara Hyun pada seonbae Hino.

"Aku baik." Jawab seonbae Hino singkat.

Dari informasi yang kudapatkan Hyun dan seonbae Hino adalah dua mahasiswa terpintar di universitas ini. Aku mengira bahwa sikap seonbae Hino yang dingin pada Hyun itu wajar dengan alasan itu.

⬇️
Gimana?
Next time akan ada kejutan dari aku...
Duarrr....😂
Aku mau buat trailer.... Eh ketauan..

Setuju gk kalo aku buat trailer "Dimming Moon" ini?
Jawab di kolom komentar ya😄

Dimming Moon || Kim Seokjin x Kim Sojung ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora