Part 4 [Sains dalam Seni?]

197 86 19
                                    

Siapa bilang semua ibu menyayangi anaknya, itu terbukti dari ibuku yang sama sekali tidak memperhatikan ku apalagi menyayangiku.
....

Pagi ini pikiran itu kembali datang, bagaimana bisa seorang ibu tidak pulang ke rumah selama 13 hari.

Laki-laki bertubuh tinggi dengan hoodie merah serta sepatu santai warna senada mendatangiku.

"Pagi!" Membuka tas yang dibawanya dan mengeluarkan buku sains warna oranye putih.

"Pagi Seonbaenim!" Berusaha menjawab dengan ramah dan melupakan pikiran yang sebelumnya campur aduk.

"Dimana temanmu yang kemarin?" Menolehkan kepalanya ke arahku.

"Aku tidak tau, dia tidak menemuiku sejak 2 hari lalu." Ekspresi datar tiba-tiba datang seiring perasaan khawatir ku pada Hyun.

"Kau tau kenapa buku ini banyak disukai orang?" Menunjukkan buku berwarna oranye putih yang dipegangnya.

"Karena isi didalam buku itu memberi banyak manfaat." Berusaha memberi jawaban yang mungkin.

"Salah!" Tersenyum tipis.

"Lalu?, Tapi aku bingung denganmu, seonbae kan jurusan seni dan akting kenapa membaca buku sains?" Tanyaku bingung dengan laki-laki yang ada di sampingku.

"Apakah kau tidak akan bernapas ketika sedang tidur?" Jawabnya dengan perumpamaan yang sulit aku pahami.

"Aku tidak mengerti apa yang kau maksud seonbaenim." Mengerutkan kening karena bingung.

"Kau akan tau jika membaca buku ini." Menyerahkan buku oranye putih padaku lalu pergi sambil senyum-senyum sendiri.

Aku penasaran dan semakin tertarik untuk mengenalnya lebih jauh.

...

Kelas hari ini sudah kuselesaikan dan saatnya pulang ke rumah yang sunyi dan penuh kegelapan itu.

"Kelasmu sudah selesai?" Kata seseorang berlesung pipi yang tak lain adalah seonbae Hino.

"Sudah seonbaenim." Jawabku singkat.

"Apa kau mau ikut mengelilingi kota denganku?" Tawarnya.

"Sebenarnya aku mau pulang, tapi aku juga bosan di rumah, jadi aku mau ikut denganmu seonbaenim."  Mengembangkan bibir kesamping dan mengubah posisi jadi disamping laki-laki itu.

Sehari bersamanya membuat aku tambah mengaguminya. Dia lebih tua dariku tapi dia bisa menyesuaikan diri saat bersamaku.

....

3 bulan kemudian

Aku semakin dekat dengan seonbae Hino, itu terjadi karena Hyun tidak pernah menampakkan batang hidungnya sejak 3 bulan yang lalu. Padahal ada banyak hal yang ingin aku ceritakan pada Hyun.

"Kau bisa ceritakan semua masalahmu padaku, aku siap jadi pendengar yang baik dan berusaha memberi solusi terbaik untukmu." Ucap Seonbae Hino yang tiba-tiba duduk di kursi taman tepat di sampingku.

"Masalahku memang tidak banyak tapi sangat menyakitkan bagiku." Memulai menceritakan semua yang terpendam dalam hatiku.

"Sepertinya aku bisa memberi solusi untuk masalahmu itu." Menundukkan badannya agar bisa melihat mataku.

"Sejak kecil aku tidak pernah melihat ayahku bahkan ibu yang aku miliki tidak pernah memberi perhatian padaku, Bahkan dia tidak pulang sejak 3,5 bulan lalu, aku sangat kesepian." Jelasku.

"Kau salah jika bilang ibumu tidak perhatian padamu, dia pergi dengan suatu alasan yaitu untuk memberikan kehidupan yang layak untukmu, aku yakin itu." Kata Seonbae memberi nasihat.

"Aku tidak yakin dengan itu, ibu bahkan tidak meneleponku selama dia pergi." Kataku yang mulai menangis mengingat semua itu.

" Daun dari pohon jati selalu menjatuhkan daunnya saat musim semi agar pohonnya bisa bertahan hidup, begitu juga dengan ibumu." Jelasnya lagi.

".........." Masih menangis bahkan tambah jadi saat seonbae Hino mengatakan hal itu.

"Kau boleh meminjam bahuku!" Mengatakan hal yang sama dengan yang setiap kali Hyun katakan jika aku menangis. Akhirnya aku menyenderkan kepalaku dibahu seonbae Karena aku sudah mengenalnya dengan baik.

......

⬇️
Loh kok Luna jadi Deket sama seonbae?
Hyun kemana ya kira-kira?
Kenapa Hyun nggak ngasih kabar ke Luna sama sekali?

Gimana readers?
Ada yang penasaran gak Hyun pergi kemana?

Dimming Moon || Kim Seokjin x Kim Sojung ✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz