Part 19 [ - ]

108 41 21
                                    

Menyebalkan!
-Luna Kim-
______________________________________

Hmm,

"Sungguh, jurus malam itu berhasil?" Kata Hyun yang hanya berani membatin.

"Eomma, itu pasti salah." Elak Luna yang terlihat tidak suka.

"Tidak mungkin salah, Eomma membeli alat tes yang paling mahal dan akurat." Balas Mrs. Hwang tersenyum.

"Aku bahkan tidak mual dan pusing sejak kemarin, jadi aku tidak hamil," elak Luna lagi. Kini wajahnya tampak acuh.

"Ah sudahlah." Lanjutnya. Luna terlihat tidak peduli dan beralih memakan barbeque yang ia panggang sendiri sebelumnya.

Hyun tidak berani bicara apa-apa soal itu karena takut Luna tambah tidak nyaman.

21.11

"Hyun-ah, bawa istrimu ke kamar, udara dingin diluar tidak baik untuk ibu hamil." Cetus wanita paruh baya itu.

Seketika Luna melongo mendengarnya,

"Siap laksanakan Cang-in." Balas Hyun yang menempatkan tangannya pada posisi hormat.

"Ayo ke kamar!" Bisik Hyun lembut.

Sementara itu Luna kembali menyantap makanannya dan berpura-pura tidak mendengar.

"Ya sudah, aku gendong ya?" Tanya Hyun, lebih tepatnya paksaan karena saat mengatakan itu Hyun tidak menunggu jawaban Luna dan langsung menggendongnya.

"Apa-apaan ini, turunkan!" Seperti biasa, Luna menolak.

"Cang-in, kami permisi masuk duluan ya." Kata Hyun yang melakukan bow walau Luna sedang dalam gendongannya. Mrs. Hwang hanya tersenyum.

•••

"Turunkan!"

"Siap Nn. Kim." Hyun menurunkan Luna di ranjang dengan hati-hati.

"Luna-ya, bagaimana perasaanmu?" Kali ini Hyun memberanikan diri untuk bertanya.

"Hmmm, biasa saja," jawab Luna asal.

"Sungguh?"

"Ya."

"Sudahlah, lebih baik kita tidur sekarang." Alih Hyun meski hatinya belum puas mendengar jawaban Luna.

"Ani, aku tidak mau," jawab Luna yang masih fokus dengan ponselnya.

"Ayolah jangan menolak, kau tidak boleh tidur terlalu malam," kata Hyun yang kini menatap Luna jarak dekat.

"Ishh,, aku bilang tidak mau ya tidak mau, jangan mengaturku. Aku tidak suka itu," balas Luna dengan nada tinggi seraya meninggalkan posisinya dan berbaring di sofa kamar dengan ponsel yang masih lekat dipandangnya.

Hyun sempat kaget karena Luna bicara dengan nada tinggi lagi. Tapi ya sudahlah, wanita hamil memang sensitif, pikirnya.

Entah kenapa Hyun serasa tidak mau jauh dari Luna, itu membuatnya menghampiri Luna.

"Hey, Luna-ya."

Luna diam tidak merespon,

"Saranghae!" Membisikkan kata-kata klise tepat di telinga Luna.

Luna menolehkan kepalanya sebentar lalu secepat mungkin kembali bersikap tidak peduli.

"Hallo juniorku, apa kabarmu?" Kini Hyun menempelkan telinganya di perut Luna dan berlagak bicara dengan calon bayinya.

Itu membuat Luna bangun dari posisi baringnya dan menyentil telinga Hyun.

"Aku tidak suka, pergilah sebelum aku marah," Luna mengatakannya sambil memelototkan dua matanya.

"Tidak mau," lagi-lagi Hyun bersikap tidak seperti biasanya, cenderung lebih manja.

Apa mungkin yang hamil Luna, yang ngidam Hyun?

Ya, maybe...

"Kau melihat apa di ponselmu dari tadi." Hyun menjulurkan kepalanya untuk melihat layar ponsel milik Luna. Tapi sepertinya Luna tidak menyadari itu karena terlalu serius dengan ponselnya.

"Astaga, di usiamu yang sekarang kau masih menggemari pria-pria seperti itu?" Lanjut Hyun yang membesarkan suara saat mengucapkannya sehingga Luna sedikit terkejut.

"Hey, apa masalahmu dengan mereka? Jangan bicara seolah kau tidak suka dengan idolaku." Balas Luna yang sepertinya salah paham dengan ucapan Hyun barusan.

Itu menjadi perbincangan terakhir sebelum akhirnya mereka berdua tidur. Ya, Hyun tak berani berkomentar lagi, takutnya Luna tambah tersinggung. Tidak masalah sih kalau Luna masih menggemari idola grup K-Pop negaranya itu, mungkin begitu pikir Hyun.

•°•°•

04.11

Pagi hari atau lebih tepatnya subuh hari Luna terbangun dan merasakan keram di perutnya, entah kenapa.

"Awh sakit sekali." Ronta Luna yang otomatis bangkit dari tidurnya.

Hyun terbangun dan,
"Kau kenapa? Perutmu sakit? Mari kita ke rumah sakit sekarang!" Ucap Hyun yang terlihat begitu khawatir melihat Luna yang ada disebelahnya kesakitan.

"Perutku sakit sekali, Eommaaaa." Luna berteriak karena tidak mampu menahan rasa sakitnya lagi.

"Apa yang bisa kulakukan, katakan kau butuh apa, baiklah aku akan telepon ambulans." Hyun yang begitu panik tidak bisa melakukan apapun selain beranjak dari ranjang dan menelepon ambulans.

"Eomma,"

"Bertahanlah, ambulans akan sampai dalam 7 menit." Ucap Hyun yang menenangkan Luna dengan mengelus rambut sekaligus perut istrinya itu.

"Hiks... Sakit sekali hiks...."

"Ada apa didalam? Buka pintunya." Mrs. Hwang berteriak dari luar pintu.

Skip---

"Ini wajar terjadi pada wanita hamil, Tn. Min istri dan calon bayimu baik-baik saja, jangan khawatir." Kata dokter yang menangani Luna.

"Hamil dok?" Tanya Luna yang tadinya tidak percaya jika ia sedang hamil.

"Benar Ny. Kim, usia kandunganmu sudah 2 minggu." Jelas dokter itu tersenyum.

"Baiklah saya tinggal dulu, permisi." Lanjut sang dokter.

"Ishh menyebalkan... Aku tidak mau punya anak untuk saat ini. Apa yang harus aku lakukan?" Batin Luna.

⬇️
Gimana? Luna gak mau punya anak tuh keknya....

____
Hallo Hi... Apakah ada Army disini?
Kuy my siap-siap untuk nanti malam :)
💜💜💜

 Apakah ada Army disini?Kuy my siap-siap untuk nanti malam :)💜💜💜

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gantengnya 💜

Dimming Moon || Kim Seokjin x Kim Sojung ✓Where stories live. Discover now